Kasus Kekerasan Anak Masih Tinggi, Pemkab Sleman Gagas Keluarga Ramah Anak

Suasana simulasi keluarga ramah anak (Pemkab Sleman)
SLEMAN, KRJOGJA.com - Sebagai upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan hak dan perlindungan bagi anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sleman selenggarakan pengembangan simulasi keluarga ramah anak di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Senin (9/3).
Bekerjasama dengan tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sleman, kegiatan simulasi keluarga ramah anak tersebut menyasar pada anggota dusun ramah anak dan kampung Keluarga Berencana (KB) ramah anak.
Sekretaris DP3AP2KB Sleman, Tina Hastani mengatakan bahwa di Kabupaten Sleman pada tahun 2019 masih terdapat 144 kasus kekerasan terhadap anak. Masih adanya kasus kekerasan terhadap anak menjadi gambaran masih banyak orang tua atau masyarakat yang memerlukan pemahaman mengenaik hak anak.
“Pada kenyataanya anak sering menjadi korban kekerasan. Anak kerap dianggap sebagai hak milik yang bisa diperlakukan semena-mena. Maka dari itu pentingnya membentuk keluarga yang ramah anak,” katanya.
Sementara itu, Ketua Tim PKK Kabupaten Sleman, Kustini Sri Purnomo yang turut menjadi nara sumber dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa saat ini sosialisasi pemahaman keluarga ramah anak terus gencar dilakukan hingga tingkat Dusun tingkat Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT).
“Sasarannya sampai tingkat RT dan RW, dengan inovasi yang dilakukan Tim PKK Sleman, masyarakat dapat mudah untuk mengimlementasikan keluarga ramah anak,” katanya.
Menurut Kustini, dalam mewujudkan perlindungan terhadap anak perlu ikut serta banyak pihak tidak hanya menjadi tanggungjawab orang tua semata. Masyarakat dinilai punya kewajiban yang sama dalam memberikan perlindungan bagi anak-anak.
“Melalui simulasi (keluarga ramah anak) ini, semua bisa terlibat untuk penanganannya. Sumber daya manusia di Sleman itu banyak dan perlu diberdayakan untuk mengikuti bagaimana mewujudkan perlindungan bagi anak.” ujar Kustini.
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 70 peserta turut hadir untuk mengikuti simulasi keluarga ramah anak. Seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut juga disebut akan menjadi pilot project untuk nantinya dapat diikuti oleh masyarakat di wilayahnya masing – masing. (*)
BERITA TERKAIT
Mahasiswanya Meninggal di Kost karena TBC, UMY Beri Pernyataan
Irwan Ardiansyah, Kondang Sebagai Dian Crystal Si Raja Road Race
DKK Sukoharjo Terjunkan Tim Pantau Makanan dan Minuman
Pengelolaan Pajak Daerah di Kulonprogo Belum Optimal
Baznas Kulonprogo Target Kumpulkan Zakat Infak Sedekah Rp 15 Miliar
Ribuan Petasan Dalam Empat Dos Gagal Diedarkan
Polresta Cilacap Bedah Rumah Warga Kurang Mampu
Balas Dendam Anak Anusapati, Lanjutkan Perebutan Tahta Singasari
Sering Dilewati Truk Proyek Tol, Jalan di Sumberejo Klaten Rusak Parah
Kekerasan Seksual Terhadap Anak Kembali Terjadi di Wonogiri
Imigrasi Jalin Kerja Sama dengan Australia Bidang Keimigrasian
Pebalap Motor Legendaris Yogya, Irwan Ardiansyah Meninggal Dunia
Patroli Malam Polres Bantul Sikat Miras, Petasan dan Knalpot Blombongan
Satu Buku yang Sudah Ridigitalkan, Hasilkan Inovasi Pemikiran Baru
Cara Bermain Saham dengan Modal Rp 100 Ribu
Sarasehan 'SiBakul', Wujud Dukungan UMKM
Empat Penjual Petasan di Demak Ditangkap, 40 Kilogram Obat Mercon Disita
Tinggalkan Messi, Cristiano Ronaldo Pertajam Rekor Gol
Jadi Khatib Tarawih, Danramil 04 Ingatkan Umat Jaga Toleransi
Surga Tersembunyi di Gunung Kendil, Moyo Bening Wisata Alam Ala Ubud Bali
Shin Tae-yong Galau usai Drawing Piala Dunia U-20 2023 Batal