Cegah Corona, Wakil Bupati Sleman Ajak Masyarakat Budayakan Germas

germas2
SLEMAN, KRJOGJA.com - Gerakan Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat (Germas) perlu dibudayakan untuk mengantisipasi dan meminimalisir penyerbaran Virus Corona. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun saat mendampingi Anggota Komisi VI DPR RI, Subardi memantau kesiapan Rumah Sakit Sardjito dan dampak harga sembako di Pasar Pakem, Sleman (4/3/2020).
“Saya harap masyarakat supaya tenang, jaga kebersihan, cukup istirahat, tetap olahraga. Germas harus dibiasakan dan dibudayakan,” tutur Muslimatun.
Muslimatun menurturkan, dalam mengantisipasi penyebaran Virus Corona ini Pemkab Sleman sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Hal terpenting saat ini adalah menjaga kondusifitas masyarakat agar tidak panik dan resah hingga menyebarkan informasi yang tidak benar pada masyarakat.
“Harus tahu Virus Corona itu apa dan cara-cara pencegahannya, jangan sampai percaya dengan berita atau info yang tidak benar. Sampai memborong masker, padahal masker digunakan oleh penderita agar tidak menyebarkan sakitnya,” kata Muslimatun.
Anggota Komisi VI DPR RI, Subardi dalam kunjungannya tersebut mengatakan bahwa RS Sardjito sudah cukup memadai kesiapannya. Sebagai salah satu dari dua rumah sakit di DIY yang ditunjuk oleh pemerintah pusat untuk menangani pasien Corona, menurutnya RS Sardjito baik SDM maupun sarana prasarana sudah siap seperti tersedianya ruang isolasi sesuai standar.
Pria yang akrab disapa Mbah Bardi ini juga menghimbau penanganan dan antisipasi Virus Corona ini jangan hanya dibebankan pada rumah sakit pemerintah saja, namun juga peran serta rumah sakit swasta untuk dilibatkan. “Jangan rumah sakit pemerintah saja, karena masalah kemanusiaan saya harap rumah sakit swasta juga dilibatkan,” jelasnya.
Senada dengan Muslimatun, Subardi juga menghimbau masyarakat agar tidak panik karena pemerintah sudah siap untuk menangani penyebaran Virus Corona ini. Menurutnya ketersediaan bahan pangan cukup. Berdasarkan pantauan di Pasar Pakem, harga juga terpantau relatif normal dan kenaikan harga terjadi pada komoditi gula dan bawang saja.
“Pantauan harga relatif normal, ada dua komoditi yang naik seperti gula dan bawang. Gula naik karena karena dua komoditi tersebut harus disuplai melalui import,” tuturnya. (*)
BERITA TERKAIT
Ribuan Petasan Dalam Empat Dos Gagal Diedarkan
Polresta Cilacap Bedah Rumah Warga Kurang Mampu
Balas Dendam Anak Anusapati, Lanjutkan Perebutan Tahta Singasari
Sering Dilewati Truk Proyek Tol, Jalan di Sumberejo Klaten Rusak Parah
Kekerasan Seksual Terhadap Anak Kembali Terjadi di Wonogiri
Imigrasi Jalin Kerja Sama dengan Australia Bidang Keimigrasian
Pebalap Motor Legendaris Yogya, Irwan Ardiansyah Meninggal Dunia
Patroli Malam Polres Bantul Sikat Miras, Petasan dan Knalpot Blombongan
Satu Buku yang Sudah Ridigitalkan, Hasilkan Inovasi Pemikiran Baru
Cara Bermain Saham dengan Modal Rp 100 Ribu
Sarasehan 'SiBakul', Wujud Dukungan UMKM
Empat Penjual Petasan di Demak Ditangkap, 40 Kilogram Obat Mercon Disita
Tinggalkan Messi, Cristiano Ronaldo Pertajam Rekor Gol
Jadi Khatib Tarawih, Danramil 04 Ingatkan Umat Jaga Toleransi
Surga Tersembunyi di Gunung Kendil, Moyo Bening Wisata Alam Ala Ubud Bali
Shin Tae-yong Galau usai Drawing Piala Dunia U-20 2023 Batal
JJLS dan Ringroad Jadi Sasaran Operasi Cipkon Malam Hari
Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Cek Pengumuman SNBP 2023 Beserta Linknya
Janda Tanpa Suami Melahirkan, Bayi Dibuang
Langgar Netralitas Pemilu, Okum ASN di Banyumas Terancam Sanksi Berat,
Usai Bebas dari Penjara, Putra dari Koki Marco Pierre White Masuk Islam