Pilkada Serentak Harus Dapat Tingkatkan Persatuan

Chang Wendryanto bersama para pengurus Kobara.
BANTUL, KRJOGJA.com - Menjelang pilkada serentak Bantul, Sleman dan Gunungkidul semua pihak diimbau untuk bersama menciptakan suasana yang kondusif serta nyaman. Agar nantinya dapat terlaksana pilkada yang damai, aman, jujur dan adil. Semangat pesta demokrasi ini jangan sampai menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.
Rasa persaudaraan harus diperkuat. Kesuksesan pilkada bisa tercapai jika semua pihak bahu-membahu dan membangun komunikasi yang postif. Meliputi sinergitas dari unsur penyelenggara, peserta, aparat, dan masyarakat. Jangan sampai dalam pilkada yang akan datang terjadi hal-hal yang mencederai dan melukai rakyat.
Hal itu disampaikan tokoh masyarakat Yogya, Chang Wendryanto SH dalam sarasehan yang digelar oleh Komunitas Bantul Anti Huru-hara (Kobara) di Kantor Sekretariat Kobara kawasan Modalan Banguntapan, Minggu (23/02/2020) kemarin. Chang menegaskan, semua peserta harus memiliki sikap siap kalah dan siap menang.
"Jangan sampai memiliki prinsip menang mabuk, kalah ngamuk. Tentunya kita berharap pilkada 2020 ini bisa berjalan lancar. Karena jika tidak, maka akan beresiko terhadap pilkada selanjutnya di Kota Yogyakarta dan Kulonprogo," ujar Chang, yang juga Pembina Kobara ini.
Chang mengingatkan Kobara tidak berpolitik praktis, jadi jangan menggunakan Kobara untuk kepentingan pribadi. Untuk pilihan dalam pilkada diserahkan kepada masing-masing individu anggota Kobara.
"Kegiatan Kobara selama ini lebih bersifat kemanusiaan bukan politik apalagi bisnis. Anggota Kobara tersebar di seluruh DIY. Masing masing bertanggungjawab untuk menciptakan kondisi yang aman dan tertib. Kobara siap mendukung Polri untuk bersama-sama menyukseskan pilkada 2020," ungkap Chang.
Pembina Kobara Kasani, Suprobo mewakili Ketua Kobara H Lunggi Santoso menyampaikan, Kobara dibentuk oleh tokoh-tokoh yang memiliki basis nasionalis dan marhaen. Kemudian dideklarasikan 2 Februari 2020 yang lalu.
"Kobara menyatakan diri untuk berjuang di bidang kemanusiaan dan mengantisipasi dan mengikis habis munculnya segala potensi huru-hara di DIY, khususnya untuk wilayah Bantul, agar jangan sampai meluas," terang Kasani. (*)
BERITA TERKAIT
Duh.. Presiden AS Joe Biden Jatuh Lagi
Stigma Inflasi
Zodiak: Sedang Menjalin Hubungan dengan Cancer? Hindari Sikap Ini
Darmiah, Jamaah Tuna Netra Tak Patah Semangat ke Tanah Suci
Pemilu 2024, Ekonomi RI Positif
Artificial Intelligence Sahabat Terbaik Bisnis Modern? Masa Depan akan Membuktikannya
Peran Keterlibatan Karyawan dalam Meningkatkan Produktivitas Pada Era Bekerja Online
Jamaah Belum Pakai Ihram Perlambat Keberangkatan ke Makkah
Alhamdulillah Penyandang Disabilitas Bisa Tunaikan Haji
Api Dharma di Candi Mendut, Ratusan Bhikku Bacakan Paritta dan Doa
Anak 16 Tahun Jangan Dinikahkan
Pabrik Ekstasi di Semarang Digrebek, Jaringan Banten Dibongkar, Ribuan Pil Disita
Warga Tolak Kunjungan ICTOH ke Desa Tahap
Ribuan Jemaah Indonesia Salat Jumat Perdana di Masjidil Haram
Bulutangkis Piala GKR Hemas Tandingkan Semua Kelompok Umur
Mengenal Lebih Dekat Sakura School Simulator: Keajaiban Virtual Para Pemain Game
Pemkab Sukoharjo Berikan 1.140 Titik Bantuan Non Fisik
MWCNU Gamping Adakan Pelantikan Bersama Ranting dan Banom NU
Perdagangan Hewan Kurban Wajib Miliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan
Peserta ICTOH Melihat Area Alih Tanam
Gaji ke-13 Cair Pekan Depan, Ini Pesan Akademisi