YOGYA, KRJOGJA.com - Sebuah utas muncul di Twitter, Kamis (20/2/2020) yang menunjukkan adanya merchant KW di jejaring jasa pesan makanan online, GoFood dari akun @javafoodie. Dalam utas tersebut diketahui ada merchant yang sengaja meniru makanan-makanan terkenal di DIY untuk mencari konsumen melalui jejaring online.

Menanggapi hal tersebut, Gojek melalui Arum K. Prasojo, Head of Regional Corporate Affairs Central Java mengajak konsumen untuk teliti dalam mencari restoran favorit di aplikasi. Gojek melalui GoFood menurut dia akan menindaklanjuti terkait adanya laporan kemiripan nama ataupun resto abal-abal yang merugikan konsumen.

“GoFood senantiasa meninjau semua pendaftaran yang masuk melalui sistem kami, untuk memastikan otentikasi nama restoran dan pemiliknya mulai dari saat restoran didaftarkan pada proses onboarding maupun juga saat ada penambahan cabang. Dalam SOP kami, kami melakukan proses KYC (know your customer) dan verifikasi jika nama restoran yang didaftarkan sama persis dengan restoran yang sudah ada, namun pemiliknya berbeda.

Proses verifikasi ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah restoran merupakan franchise atau penambahan cabang dengan pemilik yang berbeda. GoFood akan menindaklanjuti jika ada restoran dengan nama yang persis sama namun ternyata bukan franchise,” ungkap Arum pada KRjogja.com, Kamis (20/2/2020) petang.

Gojek pun berharap konsumen dengan objektif memberikan penilaian pada merchant resto yang ada di aplikasi GoFood. Hal tersebut untuk mendukung keberlangsungan ekosistem sehat untuk pengguna maupun mitra yang ada.

“Kami menghimbau agar pelanggan lebih teliti dalam mencari restoran favorit karena kemiripan penamaan. Rating pada restoran merupakan salah satu indikator yang bisa menjadi pertimbangan pada saat melakukan pemesanan. Kami juga mengajak agar para pelanggan senantiasa memberikan rating yang sesuai setelah melakukan pemesanan, untuk mendukung restoran favorit dan memudahkan sesama pengguna dalam mengeksplor aneka kuliner berkualitas,” tandas dia. (Fxh)