Terlibat Kejahatan Jalanan, 11 Remaja Diamankan

Ilustrasi
SLEMAN, KRJOGJA.com - Terlibat aksi kejahatan jalanan, 11 remaja diamankan tim Resmob Polres Sleman, Sabtu (15/2) dini hari. Para remaja ini mengaku berasal dari satu geng Maarif Garis Keras (MGK). Dua tersangka yang berperan sebagai eksekutor melakukan pembacokan di wilayah Kasongan Bantul.
Wakapolres Sleman Kompol M Kasim Akbar Bantilan, didampingi Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rudy Prabowo menerangkan, dari 11 remaja yang diamankan, beberapa diantaranya masih berstatus pelajar SMK. Selain itu, juga ada 3 alumni yang diduga sebagai penggerak MGK.
Mereka diamankan dari beberapa lokasi berbeda. Dua tersangka, RS (20) warga Ngestiharjo Kasihan Bantul dan MBL alias Mayik (17), warga Karangjati Bangunjiwo Kasihan yang berperan sebagai eksekutor dilimpahkan ke Polres Bantul sesuai Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembacokan.
"Sebelum beraksi, RS sebagai pimpinan geng mengajak anak buahnya berkumpul melalui status Whatsapp. Dia mengajak balas dendam karena anak buahnya ada yang terkena bacokan saat di jalan," terang Wakapolres dalam jumpa pers di Mapolres Sleman, Minggu (16/2).
Dari instruksi RS yang merupakan alumni sekolah para pelaku ini, sejumlah remaja berkumpul dan mencari sasaran untuk balas dendam. Saat mereka melintas di daerah Kasongan berpapasan dengan seorang mahasiswa AM (19), warga Baturetno Bantul.
Tanpa basa-basi, tersangka langsung menyabetkan clurit yang dibawanya hingga mengenai tangan kiri korban. Meski dalam kondisi terluka, korban berusaha mengejar pelaku hingga para pelaku melarikan diri ke wilayah Sleman.
"Saat mereka melintas di Jalan Kabupaten Dusun Kronggahan Desa Trihanggo Kecamatan Gamping, anggota polisi curiga karena mereka naik motor pukul 02.00 dan kebut-kebutan. Bahkan menerobos lampu merah," ungkap Wakapolres.
Anggota yang tengah berpatroli kemudian melakukan pengejaran dan berhasil mengamankan RS (20) dan Mayik (17) di Jalan Magelang. Setelah diinterogasi, mereka mengaku sejumlah temannya tengah berkumpul di rumah FRP (18), warga Karangjati Sinduadi Mlati. Mereka adalah FTA (17) dan DAP (17), warga Karangjati Sinduadi, FAI (19), DS (17) dan PIS (17), ketiganya warga Kecamatan Kasihan Bantul.
Selanjutnya, AGO (19) dan AR (16), warga Wirobrajan, Kota Yogya, YNS (20), warga Kecamatan Ngampilan dan FYK (22), warga Kecamatan Gondokusuman. Total ada 11 remaja yang dibawa petugas kepolisian. Polisi juga menyita barang bukti sebilah pedang dan satu buah clurit dari tangan pelaku. "Satu tersangka diproses di Sleman karena kasus kepemilikan sajam," ujar Wakapolres.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Rudi Prabowo menambahkan, otak aksi penganiayaan ini yakni RS yang merupakan pentolan geng MGK. Awalnya mereka ingin mencari sasaran untuk balas dendam. Namun justru salah sasaran dan mengenai korban saat berpapasan di daerah Kasongan.
Dari hasil pemeriksaan, sebelum beraksi beberapa pelaku juga mengonsumsi pil. Tersangka RS menuturkan, ia mengajak juniornya untuk memburu geng sekolah lain karena tidak terima anggotanya menjadi korban geng lain. (Aha)
BERITA TERKAIT
Ratusan Pohon Ganja Tertanam di Obyek Wisata
Mantan Pelatih Timnas, Benny Dollo Meninggal Dunia
DED Pasar Kartasura, Segera Terealisasi Pembangunan
Harimau Lapar Mangsa Dua Petani
Bai Nian, Tradisi Silaturahmi Warga Tionghoa yang Terus Dilestarikan
Tetap Waspada! Sukoharjo Tingkatkan Capaian Vaksinasi Booster Kedua
Ganjar Luncurkan Program Beras untuk Ibu Hamil
Pengembangan Motor Listrik Masuk RKPD 2024
UPTD BLK Disperinaker Sukoharjo Buka Pelatihan Kerja Gelombang I
Gagal Bercinta Gara-gara Menolak Pakai Kondom, Pemuda Tikam PSK Remaja
Polres Boyolali Siap Tindak Tegas Pengguna Knalpot Blombongan
Kapolres Pastikan Isu Penculikan Anak di Purbalingga Hoaks
Rambut Kering Masalah Utama Perempuan Indonesia
Bersifat Multidimensi, Pengentasan Kemiskinan DIY Perlu Strategi ‘Cespleng’
Indonesia Siap Gelar Rangkaian ATF 2023 di DIY
Kontribusi Koperasi Terhadap PDB di Indonesia Masih Rendah
Terkait Produk Hasil Defortasi, Indonesia-Malaysia Siap Lawan Uni Eropa
Siswa PKL SMKS Perindustrian Yogyakarta Kini Dapat Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan
Jatuh 5 Februari 2023, Begini Sejarah Tradisi Cap Go Meh
Lanjutkan Kiprah di Abad ke-2 Usianya, NU Harus Semakin Berkontribusi Untuk Dunia
YIA Siap Sambut Kedatangan Delegasi ATF 2023