Balap Liar Tol Soker Digerebek, Puluhan Sepeda Motor Diangkut

user
agus 30 Maret 2017, 13:45 WIB
untitled

KARANGANYAR (KRjogja.com) - Sebanyak 49 unit sepeda motor diangkut dari lokasi balap liar Tol Solo-Kertosono (Soker) KM 24 di Desa Kemiri, Kebakkramat, Rabu (29/3) petang. Polisi juga menilang 66 pengendara tanpa helm dan SIM dari lokasi itu.

Penindakan ini merupakan buntut aksi ugal-ugalan di ruas tol yang belum dibuka untuk umum itu. Polres Karanganyar mengerahkan 42 personel Satlantas, Sabhara dan Polsek Kebakkramat untuk menindak dan menutup akses keluar masuk sepeda motor trek-trekan di ruas itu supaya mereka sulit meloloskan diri. Operasi lalu lintas yang dimulai pukul 16.00 WIB itu membuat aksi balap liar kocar-kacir. Aksi kejar-kejaran mewarnai penindakan terhadap pelaku yang kebanyakan remaja dan anak-anak.

“Kami mendapat keluhan dari masyarakat terutama Satker pembangunan jalan tol, bahwasana ruas jalan yang belum jadi itu sering dipakai balapan liar setiap sore. Di sini, kami menindak tegas dengan menggerebek dan menjatuhkan sanksi tegas,” kata Kasatlantas Polres Karanganyar AKP Ahdi Rizaliansyah kepada wartawan.

Mayoritas sanksi tilang dijatuhkan kepada pengendara tanpa SIM. Sedangkan sepeda motor diangkut ke markas karena pengemudinya tak mampu menunjukkan STNK dan mengubah tampilan kendaraannya itu di luar spesifikasi standar. Puluhan unit kendaraan roda dua ini diangkut empat truk trailer. Rata-rata mengganti knalpotnya supaya bersuara lebih nyaring.

Usai ditindak, pelaku aksi balap liar dikumpulkan dan diberi pembinaan di lokasi. Kepada mereka, Kasatlantas meminta aksi ugal-ugalan di jalan tol distop. Apabila ingin menyalurkan hobinya bisa menggunakan sirkuit atau mengikuti klub resmi.

“Dilihat dari identitasnya, kebanyakan warga Sragen karena paling dekat dengan lokasi di perbatasan ini,” katanya. 

Ditanya kemungkinan unsur pidana perjudian di aksi balap liar, ia mengaku akan mendalaminya melalui koordinasi dengan satuan terkait.

Sementara itu pejabat pengawas pelaksanaan proyek tol, Sarjani mengatakan ruas tol soker sengaja ditutup karena belum siap dioperasikan. Ia tak menyangka kesempatan itu dimanfaatkan aksi balapan liar. Para pelaku tidak kurang akal, meski akses utama keluar masuk tol ditutup.

“Mereka itu masuk lewat jalur-jalur tikus di persawahan dan kebun di sepanjang jalur kanan kiri jalan tol,” katanya. (R-10)

Kredit

Bagikan