Rekaman Penganiayaan Diksar Mapala UII Bikin Miris

Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak. (Foto:Abdul Alim)
KARANGANYAR (KRjogja.com) - Dokumentasi kegiatan diksar ke-37 the geat camping (TGC) mapala UII Yogyakarta di Tlogoringo, Gondosuli berhasil diselamatkan, setelah sebelumnya diduga sengaja dihapus menjelang penyitaannya dari sekretariat mapala UII. Di dalamnya tergambar jelas aksi tak manusiawi yang menimpa para peserta diksar.
“Betapa sadisnya mereka (panitia) memperlakukan peserta. Tiga korban meninggal dunia mendapat penganiayaan. Dua tersangka yakni Yud dan Ang melakukan itu paling dominan,” kata Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan di Mapolres, Kamis (23/2).
Di beberapa frame video, tergambar jelas peserta diksar ditendang di ulu hati, perut bagian bawah dan bagian tubuh lainnya. Hal ini sesuai hasil visum salah seorang korban tewas dimana ditemukan darah mengental di ulu hati dan bagian usus kemudian keluar lewat kotoran.
“Semuanya cocok dengan rekaman. Tindakan tidak manusiawi,” jelas Kapolres.
Dilanjutkan, terdapat dokumentasi Muhammad Fadli diseret ke semak-semak saat korban tak berdaya sama sekali. Diperkirakan saat itu Fadli sudah meninggal dunia sebelum dibawa ke Puskesmas Tawangmangu. Berdasarkan keterangan dokter puskesmas, ia tak bisa berbuat apa-apa ketika korban dibawa ke meja operasi karena sudah tak bernyawa.
“Saat diseret di semak-semak itu, dugaannya sudah meninggal dunia. Itu terjadi tiga jam sebelum dibawa ke puskesmas. Itu waktu yang sama dengan korban masih berada di lokasi diksar,” katanya.
Rekaman itu direcovery dari tiga unit kamera, laptop, CPU dan hardisk. Kapolres memastikan tidak akan tinggal diam mengusut siapapun yang mencoba menghalangi penyidikan kasus dengan cara menghapus dokumentasi itu.
Terkait pengembangan kasus dengan potensi tersangka selain Yud dan Ang, penyidik akan memanggil 14 peserta diksar pada Selasa (28/2) mendatang. Mereka sempat dirawat di RS JIH usai menjalani diksar mapala. Penyidik akan memanggil 13 peserta lainnya pada Rabu (1/3).
“Untuk menyasar tersangka baru, kami telah meminta hasil VER luka 14 korban yang sempat dirawat di RS JIH. Rekaman diksar itu merupakan bukti keterlibatan tersangka baru. Minimal terpenuhi dua alat bukti, maka segera ditangkap tersangkanya,” katanya.
Kapolres menduga, calon tersangka baru tersebut ikut andil menganiaya tiga korban meninggal dunia meski porsinya tidak sebanyak Yud dan Ang. Adapun korban meninggal dunia bernama Muhammad Fadli, Syaits Asyam dan Ilham Nurfadmi Listia Adi. (R-10)
BERITA TERKAIT
Terbaik dalam Layanan Digital, Kemenkumham Terima Penghargaan dari Kementerian PANRB
Jenazah Syabda Dimakamkam Berdampingan dengan Ibu dan Nenek
Bank Indonesia Batasi Penukaran Uang BaruRp 3,8 Juta Per Orang
Orangtua Ayu Indraswari Terakhir Bertemu Sabtu Pagi, Sore Sudah Tak Bisa Dihubungi
Cegah Kerusakan Lingkungan, Srikandi Ganjar Gelar DIY Workshop Ecoprint
Bupati Gunungkidul luncurkan Aplikasi 'Gampang Gawe Surat'
Pelayat Mendatangi Rumah Duka Syabda Perkasa
Kesbangpol DIY Perkuat Sinergitas Pokja Ketahanan Ekonomi
Merti Dusun Papringan Ditutup dengan Pementasa Kuda Lumping
Qomaru Terpilih Sebagai Ketua Ketua PDM Bantul
Bank Indonesia Mulai Menerima Penukaran Uang Baru Mulai 27 Maret
Dirut KR Resmikan Balai Warga Semeru
Kecamatan Polokarto Kebut Program Penanganan Stunting
Ini Strategi BRI Perkuat Transformasi Digital Empat Tahun Kedepan
Wanita Warga Patehan Dimutilasi, Datang dengan Seorang Pria, Begini Kondisinya
Peringati HPN 2023, PWI Magelang Tebar Benih Ikan dan Tanam Pohon
Paguyuban Pedagang Bubur Ayam Dapat Dana Stimulan dari Pemkab Purbalingga
Remaja LDII Diharapkan Siap Jadi Duta Kejaksaan
LKPJ 2022 Diserahkan ke DPRD, IPM Klaten Naik
Satgas Pangan Pantau harga di Pasar Tradisional
Harga Beras dan Telur Terus Naik, Ini Jurus Bupati Sukoharjo