Menolak Militerisme, Mahasiswa di Yogya Gelar Aksi Solidaritas untuk Petani

Aksi unjukrasa mahasiswa di depan DPRD DIY tuntut negara stop militerisme di lahan pertanian. (Foto: Harminanto)
YOGYA (KRjogja.com) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Perjuangan Agraria untuk Sukamulya (SPAS) Rabu (22/11/2016) menggelar aksi di halaman DPRD DIY. Mereka menolak aksi militerisme yang digunakan sebagai tameng perampasan tanah pertanian mengatasnamakan pembangunan.
Budianto, koordinator aksi tersebut mengatakan mahasiswa merasa prihatin dengan adanya perampasan tanah produktif dengan mengatasnamakan pembangunan seperti yang terjadi di Kulonprogo dan Majalengka Jawa Barat. Mahasiswa beranggapan, hal tersebut merugikan petani yang kehilangan mata pencaharian dan lahan produktif pertanian.
"Di Majalengka tim pansus mengerahkan 1200 personil TNI Polri untuk mempercepat penggusuran desa Sukamulya, hanya dengan kompensasi tanpa relokasi apalagi memikirkan kelangsungan penghidupan. Belum juga di Yogyakarta terkait mega proyek bandara Kulonprogo, bagaimana campur tangan militer terjadi dan kami sangat menyesalkan hal tersebut," ungkapnya.
Berdasarkan hal tersebut mahasiswa meminta pemerintah di bawah Presiden Joko Widodo untuk melaksanakan dengan sungguh-sungguh reformasi agraria dan tak lagi menggunakan represi militer untuk memuluskan proyek-proyek yang akan dibangun. "Kami minta negara stop keterlibatan TNI dan Polri dalam pembebasan lahan dan hentikan perampasan tanah ruang hidup warga masyarakat termasuk di DIY yang melegitimasi UUK," tegasnya.
Dalam aksi damai tersebut mahasiswa juga melakukan longmarch menuju titik 0 kilometer. Mereka membawa serta spanduk dan orang-orangan sawah sebagai simbol terancamnya para petani di wilayah Indonesia. (Fxh)
BERITA TERKAIT
Rendang dan Bebek Panggang Jadi Menu Pilihan Utama Delegasi ATF 2023
Unik, 9 Negara Ini Punya Tradisi Valentine Sendiri
Senam Massal Kids Fun 25th Anniversary Bersama Ndarboy Genk
HPN 2023, Baznas-PWK Bedah Rumah Puryanto
Indonesia Menolak Keras Keberadaan Pulau Buatan di Laut China Selatan
Resmi Dilantik, FPTI DIY Jadikan Kelolosan PON Sebagai Target Utama
Gerindra Bantul: Prabowo Presiden 2024 Ini Harga Mati
Pertemuan Menteri ATF Dorong Pariwisata ASEAN Lebih Inovatif dan Kompetitif
SD Muhammadiyah Tegalrejo Launching Sekolah Digital
Delegasi ATF 2023 Jajal Borobudur Trail of Civilization
Hanya Dua Pelatih Lokal Tersisa di Liga 1, Begini Kata Kak Seto
Sengketa Saham Tambang, Dirut CLM Berharap Dirjen AHU Revisi Keputusan
Erik Ten Hag Buktikan MU Tidak Butuh Ronaldo
16 Tim Ramaikan Turnamen Futsal Milad RS PKU Muhammadiyah
Oh No! Bocor Identitas Perempuan Perenggut Keperjakaan Pangeran Harry
Bupati Kendal Dico Ganinduto Hadiri Acara Hari Pers Nasional 2023
JEC Sukses Jadi Tempat Event Internasional Asean Tourism Forum 2023
OK 'Sakpenake' Hibur Pengunjung ATF 2023 di JEC
Thailand Masters 2023, 'The Babbies' Persembahkan Gelar Bagi Merah Putih
Prof Gunarto : Generasi Y dan Z Dominan di Pemilu 2024
Tuntas Buyback Rp 3 T, BRI Tambah Lagi Rp 1,5 T