Konsep Khilafah Dianggap Telah Menyimpang

Suasana diskusi ‘Pancasila di Zamanku Membumikan Nilai Pancasila kepada Generasi Muda’. (Foto : Tita Meydhalifah)
SLEMAN, KRJOGJA.com - Mantan Menteri Pertahanan, Mahfud MD menegaskan konsep khilafah yang dipahami saat ini sudah menyimpang dari nilai sebenarnya. Menurut Mahfud, sebenarnya khilafah merupakan sistem yang tidak baku dalam penerapannya.
“Pada dasarnya, ideologi adalah kesepakatan dalam bangsanya. Sedangkan orang-orang yang tergoda dengan khilafah adalah orang yang tidak tahu dan tidak puas atas situasi yang tidak adil. Oleh karena itu orang-orang tersebut menganggap bahwa khilafah lebih baik daripada Pancasila,” ungkap Mahfud dalam sebuah diskusi bertajuk ‘Pancasila di Zamanku Membumikan Nilai Pancasila kepada Generasi Muda’ yang digelar di Grand Pasific Hall Jalan Magelang, Sabtu (03/02/2018).
Mahfud menjelaskan, agama tidak seharusnya bersifat memecahbelah persatuan. Hal tersebut dapat terjadi karena dalam hukum sudah ada kesepakatan untuk mencapai keadilan, bukan mengenai agama.
Ditambahkannya pula, gerakan radikal pada masa kini tidak memiliki tujuan pasti dan dianggap sebagai pemberontakan. Berbeda halnya dengan radikal pada masa kolonialisme karena radikalisme tersebut mengubah sistem kolonial menjadi negara yang merdeka.
Sementara itu putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Inaya Wahid yang juga hadir sebagai pembicara menyampaikan, Pancasila dapat diralisasikan dalam kehidupan tanpa harus menghafalkannya seperti dalam pelajaran PKn. Ia juga menambahkan Inaya semangat radikal tidak sepenuhnya dianggap sebagai keburukan, jika dikelola dengan maka semangat itu akan menjadi hal yang positif.
“Gerakan Soekarno pada masa penjajahan Belanda merupakan gerakan radikal bagi Belanda. Akan tetapi, gerakan radikal yang dilakukan Soekarno bermanfaat bagi indonesia,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini Inaya Wahid juga mengungapkan, semangat jihad tak boleh berlandaskan pada kebencian yang berujung pada angkat senjata. Akan tetapi jihad harus dilakukan untuk memerangi kebodohan, ketidakadilan, korupsi dan keburukan-keburukan lainnya.
Kegiatan diskusi ini kian hidup dengan tampilnya Tantri ‘Kotak’ membawakan lagu-lagunya yang pernah hits. Diskusi ini juga diisi dengan games bagi peserta yang berhasil membawakan Pancasila dengan lagu rap. (Tita Meydhalifah)
BERITA TERKAIT
Stigma Inflasi
Zodiak: Sedang Menjalin Hubungan dengan Cancer? Hindari Sikap Ini
Darmiah, Jamaah Tuna Netra Tak Patah Semangat ke Tanah Suci
Pemilu 2024, Ekonomi RI Positif
Artificial Intelligence Sahabat Terbaik Bisnis Modern? Masa Depan akan Membuktikannya
Peran Keterlibatan Karyawan dalam Meningkatkan Produktivitas Pada Era Bekerja Online
Jamaah Belum Pakai Ihram Perlambat Keberangkatan ke Makkah
Alhamdulillah Penyandang Disabilitas Bisa Tunaikan Haji
Api Dharma di Candi Mendut, Ratusan Bhikku Bacakan Paritta dan Doa
Anak 16 Tahun Jangan Dinikahkan
Pabrik Ekstasi di Semarang Digrebek, Jaringan Banten Dibongkar, Ribuan Pil Disita
Warga Tolak Kunjungan ICTOH ke Desa Tahap
Ribuan Jemaah Indonesia Salat Jumat Perdana di Masjidil Haram
Bulutangkis Piala GKR Hemas Tandingkan Semua Kelompok Umur
Mengenal Lebih Dekat Sakura School Simulator: Keajaiban Virtual Para Pemain Game
Pemkab Sukoharjo Berikan 1.140 Titik Bantuan Non Fisik
MWCNU Gamping Adakan Pelantikan Bersama Ranting dan Banom NU
Perdagangan Hewan Kurban Wajib Miliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan
Peserta ICTOH Melihat Area Alih Tanam
Gaji ke-13 Cair Pekan Depan, Ini Pesan Akademisi
Kejurnas '2nd Magelang Championship 2023' Diikuti 1.400 Atlet dari Banyak Daerah