Ini Dia, Pemicu Harga Beras Tinggi di Karanganyar

OP beras di Pasar Jungke. (Foto:Abdul Alim)
KARANGANYAR,KRJOGJA.com - Kenaikan harga beras disebabkan permintaan meningkat barang kebutuhan pokok itu sebelum panenehingga, bukan akibat kelangkaan barang.
"Beras tersedia di pasar seperti biasa. Harga naik karena permintaan tinggi," kata Plt Kepala Bagian Perekonomian Setda Pemkab Karanganyar, Timotius Suryadi , Jumat (02/02/2018).
Menurut Suryadi berdasarkan penelusuran tim, petani ikut-ikutan membeli beras di pasar sehingga mendongkrak permintaan. Hal ini karena kehabisan stok beras untuk keperluan rumah tangga hasil panen musim sebelumnya. Biasanya, petani selain menjual panenannya juga menyimpan untuk kebutuhan sendiri.
"Entah apa penyebab stok pribadi itu habis. Yang jelas, petani ikut-ikutan membeli beras. Jika memperhitungkan mayoritas penduduk Karanganyar bertani, maka wajar kalau permintaan beras di pasar cukup tinggi. Hukum pasar belaku yang menyebabkan harganya mahal,” katanya.
Saat ini, harga beras medium mulai turun ke level Rp 11 ribu perkilogram dari sebelumnya Rp 12 ribu per kilogram. Timotius mengatakan harga berangsur normal, salah satunya berkat operasi pasar penjualan beras bulog. Faktor lainnya, sebagian wilayah lumbung padi masuki musim panen.
Kasubbag Perekonomian Bagian Perekonomian Setda Pemkab Karanganyar Desy Pramudiastuty mengatakan operasi pasar beras berlangsung 17-26 Januari 2018 di 7 pasar tradisional. Yakni Pasar Jungke, Palur, Tawangmangu, Malangjiwan, Tuban, Tegalgede dan Pasar Karangpandan. Dari situ terjual 19.410 kilogram beras. Operasi pasar tersebut menjual beras medius Rp 9 ribu per kilogram. (Lim)
“Bulog sudah berkomitmen menjual beras kualitas medium yang dipilih terbaik. Respons masyarakat bagus. Yang membeli itu konsumen langsung. Mereka meminta sesuai kebutuhan alias bukan pemborong atau spekulan,” kata Desy.
Pihaknya terus memantau perkembangan pasar. Jika dirasa memungkinkan, OP akan digelar lagi di pasar tradisional potensial. (Lim)
BERITA TERKAIT
Indonesia Siap Gelar Rangkaian ATF 2023 di DIY
Terkait Produk Hasil Defortasi, Indonesia-Malaysia Siap Lawan Uni Eropa
YIA Sambut Kedatangan Delegasi ATF 2023
Lanjutkan Kiprah di Abad ke-2 Usianya, NU Harus Semakin Berkontribusi Untuk Dunia
YIA Siap Sambut Kedatangan Delegasi ATF 2023
Cegah Kenaikan Harga Beras, Pemerintah Perlu Menyesuaikan HPP
Sepak Bola Indonesia Sudah Terlalu Lama Kotor
Peringkat Korupsi Dunia, Indonesia Anjlok ke Posisi Nomor 110
BRI Kembali Buka Kesempatan Beasiswa S2 Bagi Journalist
Mayora Group Career Exhibition Pasar Kerja Diwarnai Ketidaksesuaian
Pariwisata Pulih, Kunjungan Wisman ke DIY Naik Tiga Kali Lipat Pada Desember 2022
Kompetisi IBL Tokopedia: Bima Perkasa Belum Terbendung
Bensin Picu Inflasi Kota Yogyakarta Capai 6,05 Persen Januari 2023
Warga Ancam Akan Melakukan Aksi, Perlintasan KA Bandara Adisutjipto Sistem Buka Tutup
PBSI Bantul Series II Libatkan 333 Atlet 12 Klub
Telkom Dukung Pembangunan Desa Mandiri, Melalui Progam Ini
Operasi Zebra Sidang di Tempat, Menekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas
Rem Blong, Truk Tronton Terguling di Jalur Bayeman
Pura-pura Ngelamar Kerja, Eh Malah Nyolong Scoopy
Disapu Angin Kencang 21 Rumah Rusak
Pemimpin Pesantren Waria Al Fatah Meninggal Dunia