Antisipasi HIV/AIDS, KPA Edukasi Pelajar

Bupati Juliyatmono mengikuti test pemeriksaan HIV-Aids. (Foto:Abdul Alim)
KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Sebanyak 126 desa di 17 kecamatan di Karanganyar memiliki riwayat penyebaran virus HIV-AIDS. Hingga September 2018, tercatat 120 pengidapnya meninggal dunia dari estimasi 1.095 estimasi pengidap.
“Mirip fenomena gunung es. Data yang kami peroleh karena dilaporkan. Padahal di luar sana masih banyak yang enggak memeriksakan diri maupun teredukasi. Virus itu dibawa ke mana-mana dan potensial menular ke orang lain. Baik itu melalui hubungan seksual tidak aman maupun cara lainnya,” kata dr Siti Mahfudah, narasumber Sosialisasi HIV/Aids untuk Siswa SMA/SMK sederajat dan Mahasiswa di rumah dinas bupati.
Sebaran kasus HIV/Aids di 126 desa tergolong mengkhawatirkan, mengingat itu mayoritas wilayah Karanganyar di 177 desa/kelurahan. Saat ini, tercatat 680 penderita, dimana 120 diantaranya telah meninggal dunia. Sekitar 44 persen usia 25-49 tahun sedangkan sisanya remaja. Tak sedikit diantaranya ibu rumah tangga hingga buruh, meski kebanyakan wirausaha.
“Saya belum lama ini mendapati pengidapnya usia 12 tahun. Tidak semua mengidap karena hubungan seksual. Namun juga tertular ibu kandungnya,” kata Kepala Puskesmas Kerjo ini.
Sementara itu Kabid Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian (P2P) DKK Karanganyar, Rita Sari Dewi dalam kegiatan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) ini mengatakan gencar melakukan voluntary counselling testing (VCT).
“Test ini ke berbagai kalangan. Seperti ke komunitas rentan terjangkit yakni penasun (pengguna alat suntik), penjaja seks komersil, kaum homoseksual dan seterusnya,” katanya.
Bahkan test VCT menyasar pula ke kalangan lain seperti pekerja pabrik, pelajar hingga PNS. Jika hasil test positif, sukarelawan tersebut akan diminta memeriksa ulang. Baru kemudian diberi konseling dan terapi ARV.
Kegiatan menyambut Hari Aids Sedunia itu selain sosialisasi juga test darah. Bupati Karanganyar Juliyatmono menjadi orang pertama pemeriksa test. Darahnya diambil kemudian dilakukan pemeriksaan. Sekitar 30 menit kemudian, hasinya keluar. (Lim)
BERITA TERKAIT
Ternyata Tak Semua PNS Dapat Gaji ke-13
Harga Telur Ayam di Sukoharjo Berangsur Turun
Sleman City Hall Siap Hadirkan Suasana Liburan Seru Bagi Pet Lovers di Bulan Juni
Resmi Jabat Ketua DPRD Jawa Tengah, Ini Harapan Sumanto
SOREC UGM Gelar Seminar Nasional Tantangan Repolitisasi dan Menakar Kepemimpinan
Alumni Berikan Beasiswa 1 Tahun untuk 20 Pendaftar Pertama SMP 17'1
Segini Besaran Gaji ke-13 PNS Cair Hari Ini
Mengenal Perguruan Silat Kartika Nusa
Jokowi Pastikan Nonton Konser Coldplay
Tak Sampai 15 Menit, Tiket Timnas Indonesia Vs Argentina Ludes Terjual
Gaji ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini
PPIH Imbau Jemaah Jangan Selfie Berlebihan di Depan Kabah
Filateli, Perekam Jejak Sejarah dan Wajah Kota Yogyakarta
Pos Indonesia Tingkatkan Penerapan Digital Sebagai Alat Bantu Kerja Penyaluran Bansos
Protect Sport Rally Team Yogya Juara di Magelang
Transisi Ke Kendaraan Listrik Tekan Emisi 6,9 juta ton CO2
Atlet PB Mandala Jayapura Tampil di Polytron Walikota Cup
77 Persen Jemaah Haji Gelombang 1 Mendarat di Madinah
Situs Liyangan, Jejak Desa Mataram Kuno
Penyakit LSD Meluas, Peternak Kambing Malah Sumringah
Tahanan Polresta Meninggal, Orang Tua Lapor Polisi