Diberi Tumpeng Raja Jawa, Ini Kesan Mahfud MD

Suasana Dhahar Kembul Tumpengan di sepanjang Jalan Malioboro (istimewa)
YOGYA, KRJOGJA.com - Dahar Kembul Tumpengan Pancasila di Jalan Malioboro Selasa (7/8/2018) malam berlangsung dengan syahdu. Gubernur DIY Sri Sultan HB X duduk tanpa sekat membaur dengan masyarakat menyantap tumpeng yang seluruhnya berjumlah 357 tersebut.
Sepanjang Jalan Malioboro dari selatan ke utara hari ini memang bersih dari Pedagang Kaki Lima (PKL). Sultan, Paku Alam X, GKR Hemas bahkan Ganjar Pranowo hingga Mahfud MD hadir dalam acara yang digelar dengan potensi swadaya masyarakat.
Baca :Mahfud MD Bertemu Mbah Moen, Bahas Cawapres?
Di Depan Maba UGM, Mahfud MD Ceritakan Kisah 'Sarjana Sujana'
Ribuan masyarakat sejak petang hari mulai datang memadati kawasan Malioboro. Mereka ingin berpartisipasi langsung dalam acara yang sebenarnya merupakan tradisi lawas masyarakat Jawa.
Sultan dalam sambutannya sempat mengatakan bahwa peristiwa malam tadi merupakan sebuah karakter sesungguhnya dari masyarakat Yogyakarta. “Pemimpin berada di tengah masyarakat, makan sama-sama tanpa ada hambatan untuk berkomunikasi. Apa yang dibicarakan untuk kemaslahatan warga masyarakat,” ungkap Sultan.
Sultan juga berharap masyarakat khususnya di Yogyakarta untuk tetap menjaga Pancasila yang merupakan jati diri bangsa Indonesia. “Jangan sampai ada yang mengkhianati Pancasila dan rasa kebangsaan kita. Sampai kapanpun Yogyakarta adalah bagian dari Indonesia,” imbuh orang nomor satu di DIY ini.
Dalam kesempatan tersebut Sultan memberikan potongan tumpeng pada Ketua Paramparapraja Prof Mahfud MD yang merepresentasikan wakil masyarakat Yogyakarta. Mahfud pun sempat mengaku terhormat karena mendapatkan kesempatan tersebut.
“Mendapat tumpeng tadi syukur Alhamdulillah, diberi Sultan atau raja Jawa secara budaya dan pemerintah secara ketatanegaraan. Kita mulai dari Jogja untuk mengembalikan jati diri sebagai bangsa. Bergotong royong dan bersatu,” ungkap Mahfud yang masih didekatkan pada bursa cawapres Jokowi.
Mahfud menilai acara dhahar kembul tumpengan merupakan wujud nyata semangat gotong royong kedekatan antara pemerintah dengan rakyat. “Orang besar dengan kecil, pemerintah dengan rakyat bersatu dalam keseteraan. Itulah nilai Pancasila yang hidup sejak zaman nenek moyang. Sekarang kita terus kembangkan,” imbuh pria yang juga mantan Ketua MK ini. (Fxh)
BERITA TERKAIT
Alamnya Tetap Asli, 5 Destinasi DIY Ini Wajib dikunjungi
Bensin Sumbang Inflasi Kota Yogya 4,72 Persen Pada Mei 2023
Memperebutkan Trofi GKR Hemas, Lomba Design Batik Jogokariyan
Pimpinan PSHT dan Brajamusti Sepakat Damai
Banyak Keluhan Masyarakat, Polres Sukoharjo Tertibkan Motor Berknalpot Brong
Hasil Jemput Bola, 15.000 Warga Sukoharjo Sudah Ber-KTP Digital
Bimbo Risih Masalah Korupsi Indonesia, Dituangkan Lewat Lagu 'Jokowi dan Mahfud MD'
Bentrok Massa di Jogja, Begini Kronologisnya Menurut Polda DIY
Berbusana Jawa, ASN Boyolali Khidmat Ikuti Upacara Hari Jadi Boyolali ke-176
Padukan Unsur Budaya Jawa, Peluru Karet Luncurkan EP Berjudul 'Urban'
IRT Tewas Tertabrak di Perlintasan KA Gedung Kesenian Wates
Zlatan Ibrahimovic Gantung Sepatu, Sampaikan Pidato Haru di San Siro
Pejabat Utama Polres Karanganyar Dimutasi
Tahu Pemilik Sedang Mandi, Wely Embat Scoopy
Terkait Bentrok di Jogja, 9 Luka dan 352 Orang Dievakuasi Polda DIY
Update KA Bandara YIA Mulai Juni 2023 Keberangkatan Akhir dari Stasiun Tugu 20.35 WIB
Mandi Usai Main Bola, Pemuda Warga Sedayu Tenggelam di Sungai Progo
Perang Spanduk Jelang Pemilu, Jaga Kondusivitas Pro Kontra Jangan Berkelanjutan
Perkuat Kapasitas Hadapi Bencana, BRI dan BNPB Gelar Pelatihan Kedaruratan Bencana
Konsultan Ibadah Daker Makkah Siapkan Layanan Online dan Offline untuk Jemaah
Bela Beli Yogya Bergaung Lagi dari Monjali