MUI Jateng Gelar Halaqoh Cegah Radikalisme-Terorisme

user
tomi 17 Juli 2018, 20:32 WIB
untitled

SEMARANG, KRJOGJA.com - Menguatnya penyebaran paham radikal mengatasnamakan agama kini semakin mengkhawatirkan. Setidaknya peristiwa bom bunuh diri yang menimpa tiga gereja di Surabaya,  pada 15 Mei 2018 atau menjelang Ramadan yang pelakunya satu keluarga,  suami, isteri dan anak-anak mengagetkan masyarakat.

"Peristiwa tersebut membuktikan ancaman radikal dan aksi teror sudah mencemaskan. Terlebih habitusnya menggunakan isu kemiskinan dan ketidakadilan, lahirnya kelompok-kelompok garis keras, tumpulnya penegakan hukum. Atas kondisi tersebut MUI Jateng bekerja sama dengan Kesbangpol Jateng sepakat menggelar halaqoh ulama pada Rabu-Kamis (18-19/7/2018), di Solo,” tegas Ketum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi, didampingi Ketua Panitia Dr Abu Rochmad, kepada pers, Selasa (17/07/2018).

Menurut Kiai Darodji, untuk menangkap radikalisme-terorisme, diperlukan langkah strategis yang harus dirumuskan dalam halaqoh. Kita berhasil menindak aksi terorisme, namun langkah represif tersebut berimbas lahirnya ratusan teroris baru.  Penindakan represif , mewariskan dendam mereka kepada pemerintah. Sementara,  untuk ’menyembuhkan’ terpapar radikalisme-terorisme membutuhkan biaya dan pengorbanan yang tidak sedikit.

Menyikapi itu, sambung Dr Abu Rochmad, diperlukan pula langkah yang lebih efektif-humanisme yakni lewat pencegahan lewat gerakan massif, sistematis dan terstruktur dari seluruh masyarakat dan pemerintah, di antaranya melalui  halaqah ulama.

Halaqoh yang mengusung tema  Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Jawa Tengah, menampilkan sejumlah narasumber, Prof Dr KH Ma’ruf Amin (Ketua Umum MUI Pusat/ Anggota Dewan Penasehat BPIP) mengupas Islam tidak Mengajarkan Radikalisme dan Terorisme. Kemudian Gubernur Ganjar Pranowo,  Kebijakan Pemprov Jateng dalam Pencegahan Paham Radikal.

Berikutnya KH Dr Ahmad Darodji MSi (Ketua Umum MUI Jateng) mengedepankan Akar Radikalisme dan Strategi Pencegahan Penyebaran Paham Radikal. Pangdam Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, Peran TNI dalam Mengantisipasi Ancaman Radikalisme dan Terorisme.  (Isi)

Kredit

Bagikan