Menag Ajak Kumandangkan Islam Wasathiyah

Menag Lukman Hakim Saefuddin saat memaparkan pentingnya mengembangkan Islam wasathiyah. Foto: Isdiyanto
SEMARANG (KRjogja.com) - Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin menegaskan, menjelaskan pengejawantahan Islam wasathiyah (moderat) saatnya dikumandangkan secara masif oleh semua potensi. Para ulama dan masyarakat perguruan tinggi perlu melibatkan diri. Dalam situasi seperti ini, mengutip lontaran KH Musthofa Bisri (Gus Mus), bukan saatnya memegang prinsip yang waras mengalah. Tetapi dibutuhkan penjelasan secara terus menerus untuk mencerahkan umat.
“Sikap ini penting, mengingat bergelombangnya suara garis keras dan liberal hingga sudah menjadi ancam bagi keutuhan NKRI. Maka para ulama dan zuama tidak lagi hanya berdiam tapi agar terus menerus memberikan pencerahan kepada umat tentang konsep Islam wasathiyah untuk menjaga keutuhan NKRI,” tegasnya saat membuka Halaqoh Ulama bertema Peluang dan Tantangan Dakwah di Era Millineal, di Kampus Unissula, Semarang, Rabu (11/7/2018).
Halaqoh yang diselenggarakan kerja sama antara Unissula dan MUI Jateng tersebut dilanjutkan di Hotel Grasia, hingga 12 Juli 2018. Hadir dalam cara tersebut Ketua MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji Msi, Kepala Kanwil Kemenag Jateng Drs H Farhani SH MM, Rektor Unissula Ir Prabowo Setiyawan MT PhD, Direktur pascasarjana UIN Walisongo Prof Dr Ahmad Rofiq MA, para kiai se-Jateng dan KH Abdul Qoyyum, Lasem, yang memberi taushiyah.
Menteri Agama merespons tinggi prakarsa MUI Jateng dan Unissula yang menggelar halaqoh sebagai forum para kiai untuk memikirkan masa depan generasi muda. Ditegaskan, saatnya masyarakat memahamai esensi dakwah yang harus memiliki ruh dan untuk menebar kebajikan, bukan dengan cara memaksa apalagi kekerasan. Kita patut perihatin, kini, masih banyak yang terjerumus pola dakwah seperti itu.
“Ini jelas bertentangan dengan ruh dakwah itu sendiri. Dakwah yang benar mengajak dengan cara persuasif, bilhikmah walmauidlotil hasanah. Ingat, Allah saja tidak pernah memaksa hambanya, tetapi selalu memberi pilihan-pilihan. Bila Allah mau, maka dalam sekejap semua umat manusia diberi hidayah untuk beriman dan takwa. Pilihan Allah itu sebagai ujian untuk berlomba dalam kebajikan. Maka dakwah tidak boleh menimbulkan antipati, benci, tapi hakikatnya, mengajak.
Peran perguruan tinggi, kata Menag sangat penting, untuk membantu memasilitasi ilmunya para ulama dimediasi dan dikemas untuk kepentingan dakwah di internet. Pengalaman dari negara lain sudah cukup, bila situasi tidak segera diatasi maka eksistensi NKRI menjadi ancaman.
Syariah, kata Menag ada tiga tingkatan. Pertama, sesuatu yang diyakini oleh semua umat manusia sebagai nilai kebenaran misalnya menegakkan keadilan, melindungi dan hormati hak asasi manusia. Kedua, hanya diyakini oleh umat Islam. Misalnya larangan berzina, berjudi dan minuman keras. Ketiga, khilafiyah di internal umat Islam, yang kebenarannya diyakini oleh kelompok tertentu saja. Misalnya perintah mengenakan celana harus di atas mata kaki. Ada yang mengatakan harus, tapi ada yang tidak harus. Kemudian tahlila dibidahkan dan dikafirkan. “Ini menjadi tugas ulama untuk mencerahkan umat lewat dakwah yang persuasif,” tambahnya. (Isi).
BERITA TERKAIT
Ciptakan Kesetaraan Gender, Pemkab Sukoharjo Sosialisasikan Perda PUG
Bangun Karakter Siswa, SMAN 11 Yogya Gelar MABATA
Terlibat Calo Bintara, 5 Oknum Polda Jateng Dipecat dan Terancam Pidana
Literasi Jadi Alat Maksimalkan Kualitas SDM Indonesia
Bekali Kemampuan Penulisan, Kanwil Kemenag DIY Gelar FGD Kehumasan
Sambut Ramadan, Kemenag Kirim 50 Pendakwah Moderat ke Daerah 3T
Propam Polres Sukoharjo Gelar Tes Urine Dadakan, Hasilnya?
Polisi Dalami Dugaan Penganiyaan Fitri Disabilitas Yatim Piatu
Janji Didepan Makam Para Pahlawan, Masyarakat Kota Yogya Deklarasi Pemilu Damai
Bank Indonesia Batasi Penukaran Uang BaruRp 3,8 Juta Per Orang
Terbaik dalam Layanan Digital, Kemenkumham Terima Penghargaan dari Kementerian PANRB
Jenazah Syabda Dimakamkam Berdampingan dengan Ibu dan Nenek
Orangtua Ayu Indraswari Terakhir Bertemu Sabtu Pagi, Sore Sudah Tak Bisa Dihubungi
Cegah Kerusakan Lingkungan, Srikandi Ganjar Gelar DIY Workshop Ecoprint
Bupati Gunungkidul luncurkan Aplikasi 'Gampang Gawe Surat'
Pelayat Mendatangi Rumah Duka Syabda Perkasa
Kesbangpol DIY Perkuat Sinergitas Pokja Ketahanan Ekonomi
Merti Dusun Papringan Ditutup dengan Pementasa Kuda Lumping
Qomaru Terpilih Sebagai Ketua Ketua PDM Bantul
Bank Indonesia Mulai Menerima Penukaran Uang Baru Mulai 27 Maret
Dirut KR Resmikan Balai Warga Semeru