Pemuda Pancasila Awasi Penanganan Radikalisme di Kampus

user
tomi 10 Juni 2018, 09:51 WIB
untitled

SLEMAN, KRJOGJA.com - Dinonaktifkannya dua dosen Fakultas Teknik UGM secara struktutal karena menolak ideologi Pancasila menjadi perhatian besar masyarakat. Banyak yang kemudian ingin mengetahui kelanjutan penanganan kasus tersebut dalam kacamata besar pemberantasan paham radikalisme dari institusi pencetak generasi penerus bangsa.

Salah satu yang menaruh perhatian pada kelanjutan penanganan radikalisme di wilayah kampus adalah organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) DIY. Melalui Ketuanya, Faried Jayen Soepardjan, PP DIY mengaku akan terus memantau perkembangan dari luar sebagai masyarakat.

BACA JUGA :

Dua Dosen UGM Anti Pancasila, Dinonaktifkan!

Rektor UGM: “Keno Iwake Ora Buthek Banyune”

“Kita sangat kecewa mengapa kampus di Yogya terindikasi radikalisme bahkan dosennya. Ini jadi pekerjaan rumah kita bersama mengapa bisa terjadi, padahal secara jelas kita bangsa Indonesia harus berpegang pada Pancasila yang merupakan falsafah negara,” ungkap Farid pada wartawan di kediamannya, Sabtu (9/6/2018).

PP menurut Faried Jayen kini menanti kelanjutan penanganan kasus-kasus indikasi radikalisme di wilayah kampus khususnya di wilayah DIY. Pihaknya pun meminta kampus untuk terbuka menyampaikan hal sebenarnya terkait masalah ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

“Jangan sampai terjadi asal tuduh karena alasannya suka atau tidak suka. Kita buka masalah apa yang sebenarnya terjadi di kampus apakah indikasi doktrinasi atau memang trend, ini harus dikupas bersama dan dibuka,” sambungnya.

Secara konkrit, PP DIY pun meminta anggota mudanya untuk terlibat aktif menggelorakan semangat Pancasila di kampus atau sekolah. “Kami punya banyak anggota muda dan kami berharap mereka bisa memberikan warna di tempat berada dengan Pancasila,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan UGM menonaktifkan dua dosen dari struktural jabatan kampus setelah diindikasi berpaham menolak Pancasila. Meski begitu, tak hanya UGM saja yang memiliki permasalahan tersebut karena beberapa kampus lain juga diindikasikan mengalami hal yang sama. (Fxh)

Kredit

Bagikan