Mahfud MD Sebut Eks Anggota HTI Harus Dibina

user
agus 08 Juni 2018, 00:12 WIB
untitled

YOGYA, KRJOGJA.com - Anggota Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Mahfud MD menjadi salah satu pembicara dalam diskusi bersama Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) DIY Kamis (7/6/2018). Bersama beberapa tokoh seperti Herry Zudianto, Edi Suandi Hamid dan Kombes Polisi Hadi Utomo mewakili Kapolda DIY, dibahas bagaimana cara bangsa Indonesia mencegah gerakan radikalisme yang bahkan sudah sampai wilayah kampus.

Mahfud mengatakan bahwa pemerintah sudah tegas membubarkan organisasi Hisbut Tahrir Indonesia (HTI) yang dinilai bertentangan dengan Pancasila. Ideologi Khilafah yang menurut Mahfud tidak jelas bagaimana sistemnya dibawa dengan tujuan akhir mengganti Pancasila yang dianggap gagal untuk Indonesia.

“Sudah kalau itu jelas bahwa HTI adalah organisasi radikal, beberapa tahun lalu pimpinan mereka mendatangi saya mengatakan bahwa Pancasila gagal dan saya diminta berbicara tentang Khilafah. Saya bilang ada tidak dalil sistemnya seperti apa dalam Al Quran tapi ternyata tidak bisa,” ungkapnya.

Meski begitu, Mahfud mengatakan tidak semua eks anggota HTI benar-benar mengetahui bahwa organisasi tersebut radikal dengan ideologi Khilafah yang dibawa. “Banyak yang hanya ikut-ikut pengajian saja tapi tidak tahu kalau organisasi tersebut radikal,” sambung pria yang juga Ketua Paramparapraja ini.

Untuk itulah Mahfud meminta segala pihak termasuk negara untuk melakukan pembinaan pada eks anggota HTI bukan langsung memberikan sanksi berupa pemecatan seperti yang disampaikan dua menteri pemerintah belakangan ini. “Kalau PNS atau kampus jangan langsung dipecat tapi dilakukan pembinaan, kalau masih ada indikasi radikal baru baru dipecat,” ungkapnya lagi.

Sementara perwakilan Polda DIY Kombes Polisi Hadi Utomo mengharapkan peran serta masyarakat dalam mencegah masuknya ideologi radikal. Polisi berharap melalui pendekatan masyarakat, pekerjaan aparat kepolisian bisa semakin maksimal karena masyarakat ikut ambil bagian menjaga satu sama lain.

“Tanpa masyarakat, polisi akan kesulitan mencegah masuknya radikalisme. ICMI DIY kami harap juga berperan aktif untuk membagikan energi positif pada lingkungan sekitar, mencegah masuknya ideologi atau organisasi yang mengusung radikalisme,” tegasnya. (Fxh)

Kredit

Bagikan