Warga Wonoboyo Kurang Minati OP Beras, Kenapa?

Warga membeli beras pada OP beras medium di pasar Temanggung. (Foto: Zaini A)
TEMANGGUNG, KRJOGJA.com - Antusiasme warga pada operasi pasar (OP) beras medium yang digelar Bulog dan Pemkab Temanggung di sejumlah pasar tradisional di kabupaten tersebut tergolong tinggi. Bulog dan pemkab terpaksa menambah kuota untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Temanggung Roni Nurhastuti mengatakan dari lima titik OP beras medium yang telah digelar menunjukkan antusiasme warga untuk mendapatkan beras. Contohnya, di Kecamatan Tretep OP beras dari kuota 5 ton menjadi 22 ton dan Kecamatan Parakan menjadi 7,5 ton dari 5 ton.
"Hanya OP di Kecamatan Wonoboyo yang kurang antusias, di sana hanya sekitar 2 ton, karena warganya banyak mengkonsumsi jagung sebagai makanan utama," katanya, ditemui disela OP beras di pasar Temanggung, Kamis (25/1/2018).
Dia mengatakan di pasar Temanggung dari kuota 5 ton yang disediakan langsung ludes diserbu. Pada Rabu (31/1/2018) mendatang akan kembali digelar OP di tempat yang sama dan disediakan 10 ton.
Dikemukakan, OP beras medium yang digelar bertujuan untuk menstabilkan harga beras medium di lapangan dan menjaga pasokan di pasar. Pada OP ini beras dijual Rp 9000 per kilogram, sedangkan di pasar kini beras dengan kualitas yang sama telah mencapai Rp 11 ribu sampai Rp 13 ribu per kilogram.
Untuk keberhasilan OP beras medium, dia menyampaikan belum diketahui sebab belum dilakukan survey. Survey akan dilakukan setelah OP selesai, sementara sejumlah tempat kemungkinan juga digelar OP.
Kepala gudang beras Bulog Bengkal Temanggung, Ikhsan Karisma, mengatakan pada tiap OP beras medium disediakan 5 ton beras. Namun jika permintaan masyarakat tinggi akan ditambah lagi dengan OP dilain hari sebab pihaknya terkendala pengemasan.
"Nanti ada OP lagi ditempat yang sama, Kami akan kemas beras dahulu sejumlah yang aan digunakan OP" katanya.
Ketersediaan beras medium di gudang Bulog Bengkal Temanggung, dia mengemukakan antara 1600 hingga 1700 ton beras. Jumlah itu cukup untuk 3 bulan ke depan. Ketersedaiaan itu sudah termasuk untuk OP beras medium. (Osy)
BERITA TERKAIT
Rendang dan Bebek Panggang Jadi Menu Pilihan Utama Delegasi ATF 2023
Unik, 9 Negara Ini Punya Tradisi Valentine Sendiri
Senam Massal Kids Fun 25th Anniversary Bersama Ndarboy Genk
HPN 2023, Baznas-PWK Bedah Rumah Puryanto
Indonesia Menolak Keras Keberadaan Pulau Buatan di Laut China Selatan
Resmi Dilantik, FPTI DIY Jadikan Kelolosan PON Sebagai Target Utama
Gerindra Bantul: Prabowo Presiden 2024 Ini Harga Mati
Pertemuan Menteri ATF Dorong Pariwisata ASEAN Lebih Inovatif dan Kompetitif
SD Muhammadiyah Tegalrejo Launching Sekolah Digital
Delegasi ATF 2023 Jajal Borobudur Trail of Civilization
Hanya Dua Pelatih Lokal Tersisa di Liga 1, Begini Kata Kak Seto
Sengketa Saham Tambang, Dirut CLM Berharap Dirjen AHU Revisi Keputusan
Erik Ten Hag Buktikan MU Tidak Butuh Ronaldo
16 Tim Ramaikan Turnamen Futsal Milad RS PKU Muhammadiyah
Oh No! Bocor Identitas Perempuan Perenggut Keperjakaan Pangeran Harry
Bupati Kendal Dico Ganinduto Hadiri Acara Hari Pers Nasional 2023
JEC Sukses Jadi Tempat Event Internasional Asean Tourism Forum 2023
OK 'Sakpenake' Hibur Pengunjung ATF 2023 di JEC
Thailand Masters 2023, 'The Babbies' Persembahkan Gelar Bagi Merah Putih
Prof Gunarto : Generasi Y dan Z Dominan di Pemilu 2024
Tuntas Buyback Rp 3 T, BRI Tambah Lagi Rp 1,5 T