Menag Akui Kesadaran Zakat Masih Rendah

user
tomi 25 Januari 2018, 13:24 WIB
untitled

SEMARANG, KRJOGJA.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan, kesadaran berzakat bagi umat muslim di Indonesia masih rendah padahal potensinya sangat besar. Berdasarkan perhitungan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), potensi zakat secara nasional tahun 2017 mencapai Rp 270 triliun, namun penerimaannya baru sekitar Rp 6 triliun.

“Perolehan Rp 6 triliun masih sangat kecil mengingat Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia,” katanya saat  mencanangkan Gerakan Sadar Zakat Provinsi Jawa Tengah, di Gradhika Bhakti Praja Jalan Pahlawan Kota Semarang, Rabu (24/1/2018). Pencanangan ditandai pemukulan gong oleh Menteri didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Ketua Baznas Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi.

Menag mengatakan gerakan sadar zakat ini penting untuk mengoptimalkan zakat dari umat Islam. Menurutnya, lewat gerakan moral sadar zakat diarahkan dengan mendorong aktualisasi potensi zakat di tengah masyarakat, khususnya umat Islam. Pasalnya, lewat dana zakat maka berbagai persoalan masyarakat diyakni dapat teratasi, setidaknya akan didapat solusi secara konkret dan cepat.

Ditegaskan, dana hasil pengumpulan zakat bisa digunakan untuk kepentingan umat Islam. Karenanya, dalam kesempatan itu Saifuddin mengajak pengurus Baznas untuk bekerja maksimal dan mencari cara agar bisa menaikkan jumlah pengumpulan zakat.

Menurutnya, persoalan utama yang menyebabkan rendahnya kesadaran membayar zakat, akibat keterbatasan pemahaman umat Islam tentang arti dan esensi  zakat. Memberikan pemahaman, membayar zakat minimal 2,5 persen itu bukan karena dipaksa atau terpaksa namun karena kesadaran diri sendiri.

“Setelah pemahaman tentang zakat terbangun, mulai berpikir mencari cara dan mekanisme menghimpun dana umat yang potensinya luar biasa itu,” katanya. (Isi)

Kredit

Bagikan