YOGYA (KRjogja.com) - Meski tidak menggambarkan permasalahan tata ruang kawasan Malioboro yang sebenarnya, namun karya fotografi yang diciptakan oleh dosen sekaligus fotografer Edial Rusli dalam menempuh gelar Doktor mampu menggambarkan keresahan terkait kesemrawutan dan ketidaknyamanan kawasan Malioboro saat ini.

“Karya ini merupakan imajinasi dan cara pandang saya untuk mencoba mengurai permasalahan tata ruang di kawasan Malioboro, imajinasi dari berbagai imaji ini mempresentasikan realitas masa lalu dan masa mendatang yang kemudian saya imajinasikan dalam media realitas imajiner yang berbentuk presentasi karya visual fotografi yang kreatif dan estetis,” katanya Edial Rusli kepada KR, Minggu (15/1).

Dikatakannya, memang keurbanan kawasan Malioboro tidak melulu menjadi sebuah ketidaknyamanan. Namun bagi sebagian orang kesemrawutan kawasan Malioboro justru menjadi sesuatu yang dibutuhkan, bahkan daerah lain pun juga ada yang mendambakan suasana seperti kawasan Malioboro.

Edial juga menjelaskan sepuluh karya yang ia pamerkan di Gallery Pascasarjana Kampus ISI Yogyakarta tersebut menggambarkan ruang publik kawasan Malioboro yang tersekat-sekat oleh ruang pribadi. Karya berjudul ‘Malioboro Tingkat Atas’ contohnya karya tersebut mengimajinasikan ruas jalan kawasan Malioboro dengan pembangunan jembatan layang untuk mengurai masalah kesemrawutan dan ketidaknyamanan.

“Setiap karya dibuat dengan teknik kolase dan montase digital imaging, pada karya-karya yang saya ciptakan menggambarkan imajinasi saya terkait perkembangan zaman yang secara simbolik akan mengubah citra dan simbol malioboro. Perubahan bisa mengakibatkan konflik tata ruang, tata kehidupan bahkan peradaban kehidupan manusia di dalamnya,” imbuhnya. (*-3)