Tata Niaga dan Kelolanya Perlu Dikaji Ulang

ilustrasi (Dok)
YOGYA, KRJOGJA.com - Harga beras di DIY mengalami kenaikan rata-rata sekitar 10 persen disebabkan ekspektasi pasar dengan aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras. Melihat kondisi kenaikan harga beras yang produksinya melimpah di DIY ini, perlu dikaji tata niaga maupun kelola beras di DIY agar tidak menimbulkan permasalahan.
Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Manusia (SDA) Setda DIY Sugeng Purwanto mengatakan instansi terkait dalam hal ini Badan Urusan Logistik (Bulog) DIY dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY telah melakukan OP beras untuk menekan kenaikan harga komoditas bahan pangan utama tersebut. Stok beras sendiri di DIY dilaporkan sangat mencukupi namun tingginya permintaan yang memicu kenaikan harga beras saat ini.
BACA JUGA :
Pemda Telusuri Rantai Distribusi
HARGA BERAS DI PASAR TRADISIONAL MAHAL
Konsumen Mulai Beralih ke Toko Swalayan
Beras Melimpah, Mampu Penuhi Kebutuhan Masyarakat
"Para pedagang memanfaatkan aturan HET beras dengan menaikkan harga, padahal harga beras di sejumlah pasar tradisional tidaklah setinggi HET tersebut sebelumnya. Pedagang beras kemudian memoles agar bisa masuk ke beras medium dan premium," kata Sugeng kepada KR di Bangsal Kepatihan, Jumat (12/01/2017).
Sugeng menyampaikan penyebab kenaikan harga nya di DIY yang menyesuaikan aturan HET beras tersebut baru sebatas sinyalir, namun fakta di lapangan akan tetap dilakukan penyelidikan dan penelusuran.
" Jika dilihat dari kebutuhan masyarakat DIY, ketersediaan stok beras sendiri masih mencukupi hingga dua bulan ke depan karena produksinya banyak. OP beras telah dilakukan sebagai upaya stabilisasi harga agar tidak bergejolak," tandasnya. (Fir)
BERITA TERKAIT
Cegah Kenaikan Harga Beras, Pemerintah Perlu Menyesuaikan HPP
Sepak Bola Indonesia Sudah Terlalu Lama Kotor
Peringkat Korupsi Dunia, Indonesia Anjlok ke Posisi Nomor 110
BRI Kembali Buka Kesempatan Beasiswa S2 Bagi Journalist
Mayora Group Career Exhibition Pasar Kerja Diwarnai Ketidaksesuaian
Pariwisata Pulih, Kunjungan Wisman ke DIY Naik Tiga Kali Lipat Pada Desember 2022
Kompetisi IBL Tokopedia: Bima Perkasa Belum Terbendung
Bensin Picu Inflasi Kota Yogyakarta Capai 6,05 Persen Januari 2023
Warga Ancam Akan Melakukan Aksi, Perlintasan KA Bandara Adisutjipto Sistem Buka Tutup
PBSI Bantul Series II Libatkan 333 Atlet 12 Klub
Telkom Dukung Pembangunan Desa Mandiri, Melalui Progam Ini
Operasi Zebra Sidang di Tempat, Menekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas
Rem Blong, Truk Tronton Terguling di Jalur Bayeman
Pura-pura Ngelamar Kerja, Eh Malah Nyolong Scoopy
Disapu Angin Kencang 21 Rumah Rusak
Pemimpin Pesantren Waria Al Fatah Meninggal Dunia
Nama Wakil Bupati Sukoharjo Agus Santosa Dicatut Oknum
Unissula Prioritaskan KKN Inovatif
BRI berhasil Duduki Top 3 Public Limited Company (PLCs) di Indonesia Versi ACGS
Takdir Cinta yang Kupilih Episode 168, Menuju Puncak Rating TV
Tuntaskan 110 Ribu Bibit, Sukoharjo Lanjutkan Tanam Kelapa Genjah