Peneliti Unika-Unkriswina Bermitra dalam Pemasaran Kain Tenun Sumba

Prof Ridwan (tengah, baris depan) bersama dengan dosen dan mahasiswa Unkriswina berpose bersama sebelum terjun lapangan penelitian (foto Ist)
SEMARANG,KRJOGJA.com- Peneliti Unika Soegijapranata Semarang Dr Rustina Untari dan Prof Dr Ridwan Sanjaya belum lama ini berkunjung ke Sumba Timur menindaklanjuti hibah penelitian Dikti tahun kedua dengan skema Kerjasama Luar Negeri.
Kali kedua ini, peneliti Unika Soegijapranata menggandeng dosen dan mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi di Universitas Kristen Wira Wacana (Unkriswina) Sumba.
Prof Ridwan Sanjaya kepada pers di Semarang Senin (27/05/2019) menyatakan dosen Unkriswina Dr Nugrohowardhani dan Rambu Yetti MT MM memimpin rombongan mahasiswa mewawancarai pengrajin tenun Sumba dan menjajaki kemungkinan kemitraan dalam penjualan berbasis daring menggunakan aplikasi e-marketplace. "Kemitraan ini salah satu strategi penelitian untuk memperkuat posisi pengrajin tenun Sumba yang belum memiliki jejaring konsumen yang kuat.
Meskipun kain tenun Sumba cukup terkenal dan menjadi viral saat digunakan Dian Sastrwardoyo, hanya sebagian pengrajin kain tenun besar yang merasakan dampaknya. Padahal pembuatan kain tenun Sumba merupakan budaya turun temurun yang dikembangkan dan bagian adat istiadat yang masih terus dipertahankan.
Menurut Dr Rustina Untari, keterlibatan Unkriswina sebagai perguruan tinggi lokal yang mendampingi pengrajin dalam menggunakan aplikasi e-marketplace secara periodik dapat meningkatkan motivasi dan tingkat keberhasilan dalam memasarkan kain tenun Sumba secara lebih meluas. Kain tenun Sumba yang asli umumnya menggunakan warna alam dan benang pintal sehingga terlihat anggun dan cantik bagi penggunanya.
“Namun jika tidak hati-hati, pembeli bisa saja mendapatkan kain tenun dengan pewarna kimia karena tergoda harga yang murah. Peran Unkriswina dalam memberikan jaminan atas mitra-mitra pengrajin akan banyak membantu konsumen dalam memilih kain tenun Sumba yang diinginkan” ujar Dr Rustina.
Dalam Training of Trainers (ToT) untuk mahasiswa yang akan terjun ke lapangan, Prof. Ridwan menyampaikan data terkait e-marketplace yang cocok dengan pemasaran di dunia fashion dan digunakan oleh para wanita. Pemilihan e-marketplace menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan respon atas pemasangan produk di sana. Pendampingan mahasiswa sampai Agustus 2019 akan menjadi motivasi bagi pengrajin dalam berkecimpung di dunia online.
Kerjasama dengan TVDesa yang digagas di dalam penelitian ini, juga akan menjadi salah satu bagian dari dokumentasi kegiatan pendampingan pengrajin yang dilaksanakan oleh mahasiswa. Menurut Dr. Dhani, ia berharap mahasiswa semakin memahami perannya di masyarakat dan bisa terlibat aktif dengan kemampuannya di bidang komputer. (sgi)
BERITA TERKAIT
Bank Indonesia Batasi Penukaran Uang BaruRp 3,8 Juta Per Orang
Orangtua Ayu Indraswari Terakhir Bertemu Sabtu Pagi, Sore Sudah Tak Bisa Dihubungi
Cegah Kerusakan Lingkungan, Srikandi Ganjar Gelar DIY Workshop Ecoprint
Bupati Gunungkidul luncurkan Aplikasi 'Gampang Gawe Surat'
Pelayat Mendatangi Rumah Duka Syabda Perkasa
Kesbangpol DIY Perkuat Sinergitas Pokja Ketahanan Ekonomi
Merti Dusun Papringan Ditutup dengan Pementasa Kuda Lumping
Qomaru Terpilih Sebagai Ketua Ketua PDM Bantul
Bank Indonesia Mulai Menerima Penukaran Uang Baru Mulai 27 Maret
Dirut KR Resmikan Balai Warga Semeru
Kecamatan Polokarto Kebut Program Penanganan Stunting
Ini Strategi BRI Perkuat Transformasi Digital Empat Tahun Kedepan
Wanita Warga Patehan Dimutilasi, Datang dengan Seorang Pria, Begini Kondisinya
Peringati HPN 2023, PWI Magelang Tebar Benih Ikan dan Tanam Pohon
Paguyuban Pedagang Bubur Ayam Dapat Dana Stimulan dari Pemkab Purbalingga
Remaja LDII Diharapkan Siap Jadi Duta Kejaksaan
LKPJ 2022 Diserahkan ke DPRD, IPM Klaten Naik
Satgas Pangan Pantau harga di Pasar Tradisional
Harga Beras dan Telur Terus Naik, Ini Jurus Bupati Sukoharjo
Pelajar di Bantul Deklarasi Tolak Kejahatan Jalanan
Pemkab Karanganyar Upayakan Keringanan Pajak Bagi Koperasi