Animo Masyarakat Tukar Uang Pecahan Tinggi

user
ivan 25 Mei 2019, 09:54 WIB
untitled

YOGYA, KRJOGJA.com - Animo masyarakat DIY untuk menukarkan uang kartal baru cukup tinggi dan diperkirakan akan semakin meningkat pada pekan ketiga dan keempat jelang Lebaran 2019. Uang Pecahan Kecil (UPK) yang banyak diminati yang semula pecahan Rp 2.000 kini bergeser pecahan Rp 5.000, Rp 10.000 dan Rp 20.000.

Deputi Kepala Perwakilan BI DIY Sri Fitriani yang disapa Fifin menyampaikan dari total alokasi uang kartal yang disiapkan sebesar Rp 5,6 triliun, sudah terserap setidaknya 23 persen atau Rp 1,28 triliun hingga 20 Mei 2019. Sementara dari sisi pecahan, UPK lebih banyak diserap masyarakat daripada Uang Pecahan Besar (UPB) untuk kebutuhan pengisian Anjungan Tunai Mandiri (ATM) bank yaitu pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000.

"Penukaran uang baru pada pekan lalu masih tergolong normal alias belum terlalu tinggi. Kami prediksi kenaikan penukaran UPK akan terjadi dua pekan jelang Lebaran dan penarikan UPB sendiri akan tampak pada libur Lebaran seiring cairnya Tunjangan Hari Raya (THR)," ujar Fifin.

Fifin mengaku telah mengasumsikan kebutuhan uang kartal baru mengalami kenaikan 7 persen pada momentum Idul Fitri kali ini dibandingkan tahun sebelumnya. Dilihat secara umum, masyarakat DIY masih senang menukarkan UPK terutama pecahan Rp 5.000 ke atas baik Rp 10.000 dan Rp 20.000, setelah sebelumnya Rp 2.000 yang paling banyak dicari.

"Pecahan Rp 2.000 jadi favorit masyarakat DIY dulu, sekarang yang banyak yang beralih menukarkan pecahan Rp 5.000 hingga Rp 20.000," katanya.

Fifin mengungkapkan, realisasi penukaran uang baru sebesar 23 persen tersebut total untuk UPK maupun UPB, sedangkan pengambilan UPK sendiri sudah mencapai 59 persen dari realisasinya. Total proyeksi kebutuhan uang baru tahun ini adalah Rp 5,6 triliun dengan perincian Rp 5,1 triliun untuk UPB dan UPK sebesar Rp 597 miliar.

"Dari sisi nilai biasanya perbandingan UPB dan UPK adalah 90 persen dibanding 10 persen. Sementara dari sisi jumlah lembarnya UPK sebesar 49 persen dan UPB sebesar 51 persen jadi hampir sama jumlahnya dari sisi lembar proyeksinya," imbuh Fifin. (Ira)

Kredit

Bagikan