SEMARANG, KRJOGJA.com - Wakil Rektor I (Bidang Akademik) Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Dr Zaenuri SE MSi Akt berpendapat pemerintah sebaiknya lebih fokus pada pengembangan energi terbarukan yang masih banyak dimiliki Indonesia seraya tidak terlalu mengedepankan energi nuklir.

“Terlebih kejadian tsunami yang menghancurkan reaktor nuklir Fukushima Jepang tahun 2011 lalu membuktikan energi nuklir relatif memerlukan keamanan luar biasa tinggi. Menyusul kejadian Fukushima, banyak negara maju termasuk Amerika Serikat dan Jerman secara bertahap menghentikan operasional PLTN mereka. Beberapa negara Eropa juga menghentikan pengoperasian PLTN mereka” ujar mantan Dekan FMIPA Unnes ini pada Focus Group Discussion (FGD) Rancangan Undang Undang Energi Baru dan Terbarukan (RUU EBT) yang diselenggarakan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI bekerjasama dengan Fakultas Teknik Undip di kampus Undip Selasa (26/2/2019).

Menurut Prof Zaenuri, Indonesia kaya akan sumber energi terbarukan seperti air, angin, sinar matahari, panas bumi dan lain lain. Energi jenis ini lebih diupayakan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional daripada fokus saja pada energi nuklir. Prof Zaenuri berharap RUU EBT bisa segera diundangkan. Dengan UU EBT, selaras dengan pasal 33 UUD 1945, akan dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan Indonesia. (Sgi)