Mahfud MD: Gerakan Suluh Kebangsaan Untuk Merawat Ikatan Kebangsaan

Dialog Jelajah Kebangsaan (Foto: Rizki Oktavian)
YOGYA, KRJOGJA.com - Gerakan Suluh kebangsaan sesi 5 yang digelar di Stasiun Tugu Yogyakarta Selasa (19/02/2019) malam, mengambil tema ‘Merawat Patriotisme, Progresifitas, dan Kemajuan Bangsa’. Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD mengatakan acara ini bukan sebagai acara kampanye politik melainkan acara untuk merawat ikatan kebangsaan.
“Ada yang usil bilang gerakan suluh kebangsaan ini kampanye. Saya katakan terus terang bahwa kami datang memang untuk kampanye tetapi bukan untuk politik tertentu melainkan kampanye untuk merawat ikatan kebangsaan,” kata Mahfud dalam acara dialog kebangsaan.
Mahfud menilai, dalam pemilu saat ini bekalangan muncul upaya adanya rongrongan secara pelan-pelan tetapi nyata dan membahayakan ikatan berbangsa dan bernegara.
“misalnya dalam pemilu orang sudah mengkafirkan, karena pemilu orang sudah mengungkit-ngungkit kesalahan orang yang belum tentu benar, karena pemilu orang dituding yang satu pro asing satunya pro pribumi, satu Cina, satu Arab, satu Jawa, satu luar Jawa. Itu sesuatu yang bahaya” ujarnya.
Menurutnya hal seperti itu seharusnya tidak terjadi karena pemilu merupakan ajang untuk memilih pemimpin rakyat dan wakil rakyat setiap lima tahun sekali dan seharusnya tidak perlu bertengkar dan mengorbankan bangsa ini. Mahfud mengajak masyarakat dalam pemilu itu dilakukan layaknya pesta, tidak ada pesta yang membuat sedih, pesta harus membuat orang gembira.
“didalam pesta yang sempurna saudara boleh memilih apa saja yang disediakan oleh panitia atau tuan rumah. Dan kemudian saling bersenyum dengan yang hadir. Sesudah pesta saling berpelukan lalu dengan haru berpisah. Mudah-mudahan bertemu di pesta berikutnya,” kata Mahfud.
Acara dialog kebangsaan di Stasiun Tugu Yogyakarta ini merupakan rangkaian kegiatan Jelajah Kebangsaan yang sebelumnya telah diselenggarakan di Stasiun Merak, Gambir, Cirebon, dan Purwokerto. Sejumlah tokoh dihadirkan dalam dialog itu antara lain, GKR Mangkubumi, KH Malik Madani, Alissa Wahid, dan Romo Benny Susetyo. (Rizki Oktavian).
BERITA TERKAIT
Politik Licik dan Kejam Ala Ken Arok, Tega Korbankan Sahabat Sendiri
Ditinggal Santap Bancakan Rumah Turyati Dilalap Api
Gandeng REI DIY, PLN Group Pasarkan Layanan Listrik dan Internet
Pemkab Sukoharjo Keluarkan SE Operasional Tempat Usaha Selama Ramadan
PPB UIN SUKA Gelar Pasar Ramadhan
Dana Inpres Rp 80 M Sasar Perbaikan Jalan Karanganyar, Target Selesai Sebelum Lebaran
Soal Penutupan Patung Bunda Maria di Lendah, Begini Kata Pemda DIY
Awal Puasa, Pelayanan di Dukcapil dan MPP Kota Yogya Ramai
Kemenag Cairkan Rp381 Miliar BOP untuk 28 Ribu Raudlatul Athfal
Tingkatkan Kapabilitas UMKM, BRI Berkontribusi 65,4% Inklusi Keuangan Indonesia
Aismoli Percepat Realisasi Ekosistem Kendaraan Listrik
SSB AA FC Juara KU-12 di Gunungkidul
Wow, Anak Kim Jong Un Pakai Jaket Dior Senilai Rp28 Juta
Inilah Besaran UKT yang Harus Dibayar Mahasiswa UNY
Astra Motor Berikan Servis Gratis untuk Warga Terdampak Erupsi Merapi
Gandeng Pinhome, Bank Muamalat Tingkatkan Portofolio KPR
KPK Minta Kepala Daerah Tidak Korupsi, Apa Kata Sultan?
Kementerian BUMN Tunjuk Dua Direksi Baru IFG
Demi Anak Pakai Busana Dior, Ibu Ini Rela Makan Mie Instan
#DiantarSangBintang Jadikan Kumpul Kerabat Lebih Bermakna
Cegah Kemacetan, Pemerintah Harus Tambah Rest Area di Jalan Tol