Pembukaan Gaktib 2019, Pangdam IV Minta Prajurit Netral

Tiga prajurit TNI AD, AU dan AL membacakan ikrar tekad mereka untuk mentaati Hukum dan Disiplin Militer. (Foto: Chandra AN)
SEMARANG, KRJOGJA.com - Pangdam IV Diponegoro mayjen TNI Mochamad Effendi menegaskan kepada prajuritnya untuk menjaga netralitasnya sebagai prajurit TNI dan tidak terseret dalam politik praktis dukung mendukung pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden.
"Kita (TNI) netral. Sekali lagi saya tegaskan kita harus menjaga netralitas sebagai prajurit TNI. Ini juga menjadi bagian dalam penegakan hukum dan tata tertib (Gaktib) militer," tegas Pangdam IV Diponegoro kepada wartawan usai memimpin Apel dimulainya Operasi Gaktib dan Yustisi TNI, Jumat (8/2/2019).
Operasi Gaktib dan Yustisi TNI menurutnya akan berlangsung selama satu tahun. Tujuannya untuk menegakkan disiplin dan kepatuhan terhadap hukum bagi seluruh prajurit TNI. Pangdam IV mengemukakan dengan digelarnya operasi Gaktib dan Yustisi setiap tahun, ada impactnya. Yakni kesadaran prajurit terhadap hukum dan disiplin semakin tinggi. Ini terbukti dari temuan pelanggaran hukum dan disiplin prajurit makin tahun semakin menurun.
Terpisah Komandan Polisi Mliter Kodam (Pomdam) IV Diponegoro Kol CPM Salidin memaparkan perkara yang ditangani Pomdam IV Diponegoro tahun 2017 ada 179 perkara, sedangkan tahun 2018 terdapat 142 perkara.
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan prajurit di tahun 2017 ada 6 perkara, di tahun 2018 terdapat 4 perkara. Pencurian di tahun 2017 terdapat 6 perkara, tahun 2018 hanya 1 perkara. Illegal Logging tahun 2017 terdapat 4 kasus, tahun 2018 tidak ada.
Perkara nikah lagi di tahun 2017 ada 5 perkara, tahun 2018 terdapat dua perkara. Pelanggaran lalu lintas tahun 2017 terdapat 38 perkara, tahun 2018 ada 18 perkara.
Penurunan perkara yang ditangani Polisi Militer Kodam IV Diponegoro menurut Kol CPM Salidin berkat adanya kerjasama yang baik para komandan satuan dengan pihaknya selaku satuan penegak hukum dan didiplin di wilayah Kodam IVDiponegoro. "Tanpa kiprah komandan satuan, mustahil penegakan hukum dan disiplin bisa terwujud dengan baik," tegasnya.
Dalam Operasi Gaktib dan Yustisi selain melibatkan Polisi Militer (POM) AD, juga POM AL, POM AU serta Provoost Satuan dan Polri. Unsur pendukung melibatkan Satpol PP, Penyidik PPNS juga BNN. (Cha)
BERITA TERKAIT
Kemenag Siapkan Hotel di Makkah-Madinah, Ada Lift Khusus Lansia
Tiru Indonesia, Filipina Ikut Larang Ekspor Mineral Indonesia
Jelang Ramadan, PBNU Harap Ketegangan Politik Mereda
Yaqut Qoumas Minta Jangan Gunakan Agama Untuk Berpolitik
DPRD Purworejo - FH UAD 'Susun' Raperda Pemberdayaan Ekonomi Kreatif
Terbagi Dalam 3 Dapil, Jumlah Anggota DPRD Kota Magelang 25
Gerakan Bunda Literasi Dongkrak SDM Keseluruhan
Ramadan Djoewara #2 di THE 1O1 Yogyakarta Tugu
Kirab Mata Air, Bupati Klaten Sebar Udik- Udik
Siswa SMP N 1 Pleret Ukir Prestasi di Popda DIY
Donor Darah di Plaza Malioboro
Rilis Kinerja dan Pemusnahan BB, Polresta Jaga Keamanan Kondusif Jelang Ramadan
8 Pendaftar Bersaing Ketat Seleksi Direktur PDAM Sukoharjo
Bandara dan Navigasi Penerbangan Siap Layani Peningkatan Trafik Mudik Lebaran 2023
Awal Puasa Ramadan 2023 Versi Pemerintah, Muhammadiyah Hingga NU
Kawal Perbaikan Jalan Dlingo, ADB Audiensi ke PU PESDM DIY
Gunakan Kunci Magnet, 3 Tersangka Curanmor Dibekuk
Nguri-uri Budaya, Padusan Boyolali Kembali Digelar Meriah
YKI Sosialisasi Cegah Kanker Secara Dini dan Mandiri
Beban Utang Tinggi, RI Bakal Kehilangan Generasi Terbaik
Peringati Hari Hutan Internasional, 28.800 Pohon Ditanam di Purbalingga