Diserang Kakek Kampret, Mahfud MD Lapor Polisi

user
agus 01 Maret 2019, 16:07 WIB
untitled

KLATEN, KRJOGJA.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof. Mahfud MD Jumat (1/3) melapor ke Polres Klaten. Ia merasa difitnah/dicemarkan nama baiknya oleh pemilik akun twitter yang menamakan diri Kakek Kampret. Sebagai barang bukti adalah screenshoot percakapan di medsos.

Usai melapor, kepada wartawan Mahfud MD mengemukakan, ia merasa dihina dengan cuitan Kakek Kampret di media sosial tersebut. Meskipun dalam tulisan di media sosial tersebut bernada tanya, namun isinya dinilai menghina dan memfitnah.

“Cuitan itu bunyinya demikian, saudara Mahmud MD, apa benar mobil Camry punya anda plat B 1 MMD adalah setoran dari pengusaha besi kerawang ex cabup PDIP. Kalau benar atas dasar apa pemberian itu. Sepertinya kalimat nada tanya, tetapi itu kan isinya penistaan. Ini masalah harga diri,” kata Mahfud MD.

Lebih lanjut Mahfud MD menjelaskan, ia membeli mobil tersebut tahun 2013, tiga hari sebelum pensiun dari MK. Pembelian mobil itu dikarenakan mobil dinasnya akan ditarik oleh Negara. Ia merasa heran, mengapa pembelian mobil itu kini dikaitkan dengan Pilbup yang terjadi pada tahun 2015.

Awalnya Mahfud MD tidak menanggapi cuitan tersebut, dan hanya memberi tanda like, agar pemilik akun tersebut tahu kalau ia memperhatikan. “Maksud saya dia mau meralat atau tidak. Eh malah ditambahi tadi malam, kenapa anda ga jawab pertanyaan kakek ini. Kurang ajar ini, maka saya ke sini sekarang untuk melaporkan, dan saya tahu ini akan ketemu orangnya,” jelas Mahfud MD pula.

Lima menit sebelum berangkat ke kantor polisi, Mahfud MD membuat cuitan yang bernada memberitahu bahwa ia sedang menuju kantor polisi untuk melaporkan hal tersebut. “Saya sedang menuju kantor polisi kakeku, lihat berita sebentar lagi. Anda akan diminta untuk mewakili saya pada suatu saat, untuk menerangkan pada polisi mobil itu saya dapat dari mana. Tolong wakili, saya tak bisa menjawab sendiri, dan sekarang saya akan minta tolong polisi untuk memanggil anda. Begitu muncul tweetan saya, hilang itu akunya. Tapi tak akan bisa menghilang,” tambah Mahfud MD.

Menurut Mahfud MD, ia mendapat kritik hampir setiap hari, tetapi ia diam dan bisa menerima, sepanjang kritik masih wajar. Namun adanya cuitan dari Kakek Kampret tersebut dinilai telah menghina harga dirinya. Ia yang selama ini pejuang anti korupsi malah dituduh nerima setoran.

Laporan itu sengaja dilakukan di Polres Klaten dengan  tujuan memberikan pendidikan/penyuluhan hukum pada masyarakat, bahwa hukum untuk ITE terbuka untuk semua Polres. Dengan demikian masyarakat yang merasa terhina dengan ITE, bisa melapor ke Polres mana saja. “Locus delicti untuk perbuatah itu untuk sementara di seluruh udara Indonesia. Makanya saya orang Sleman, tetapi lapor ke Polres Klaten biar masyarakat tahu, bahwa bisa lapor di mana saja,” tandas Mahfud MD. (Sit)

Kredit

Bagikan