Budidaya Ayam Kanada, Hobi yang Mengasyikkan

Ayam hias jenis Kanada punya tampilan bulu unik. (Foto: Sulistyanto)
Mempunyai hobi yang positif selain dapat untuk mengisi waktu luang, juga bisa memberi tambahan rezeki, seperti misal dengan budidaya ternak ayam hias, bercocoktanam tanaman buah, memelihara ikan dan lainnya.
Seperti hobi dari Pitoyo Gunadi yang sudah pensiun dari PNS sejak delapan tahun lalu. Di bagian belakang rumahnya kawasan Jalan Sidomoyo Sleman, ia mempunyai kandang ayam kanada serta keturunan Bangkok. Ada juga kebun pisang dan kolam untuk memelihara nila, tombro serta patin. Saat Bulan Ramadan seperti sekarang, tak jarang ia senang ngabuburit atau menunggu datangnya tanda buka puasa dengan memberi makan ayam, ikan maupun berada di kebun pisangnya.
“Ayam hiasnya sekarang ini tinggal jenis ayam Kanada. Sebelumnya pernah ada ayam pelung dan ketawa, tapi sudah saya jual,” papar Pitoyo, baru-baru ini.
Sedangkan ayam Kanada dan keturunan Bangkok masih dipertahankan sampai sekarang. Khususnya ayam Kanada, baik yang model warna putih maupun kuning, sama-sama punya tampilan warna bulu yang unik. Bahkan ada yang menyebut sebagai ayam batik, sebab warna bulu-bulunya mirip motif batik. Ayam-ayam tersebut, jika merasa sudah banyak, agar tak repot mengurusi bisa dijual.
“Melihat polah-tingkah ayam hias jenis Kanada ada keunikan tersendiri. Apalagi yang jantan dewasa rajin berkokok dengan suara seperti ayam kate. Ukuran badan ayam Kanada tak jauh beda dengan kate, sehingga ada yang menyebut juga kate Kanada,” bebernya.
Jenis pakan yang diberikan cukup biji-bijian ataupun campuran bekatul dan nasi. Dapat juga diberi pakan voer atau buatan pabrik. Sehari cukup dua kali, pagi dan sore hari.
Babon Kanada biasa bertelur delapan sampai sebelas butir setiap tahap bertelur. Lalu mengerami telurnya sekitar 21 hari dan jika sudah menetas dipisah dari induknya ditempatkan di kandang berlampu. Jika tak dipisah, atau dicampur induknya risiko banyak yang mati cukup tinggi, misalnya terinjak-injak maupun kelelahan mengikuti induknya.
“Kotoran ayam dapat dijadikan pupuk, ketika sudah menjadi mirip tanah bagus untuk memupuk pohon pisang maupun beberapa jenis tanaman buah di sini, misalnya kelengkeng, jeruk sambal, pepaya, jambu biji, srikaya dan alpukat,” jelas Pitoyo.
Sebaliknya kalau ada buah yang sisa tak termakan atau sudah terlalu masak, sebagian ayam senang juga memakannya. Antara lain pisang, pepaya, alpukat dan jambu biji. Jenis pohon pisangnya saat ini ada pisang ambon, byar, raja dan kepok. Ketika ada yang panen terutama jenis kepok dan raja mudah dijual dan harganya bisa lebih tinggi saat Bulan Ramadan, sebab banyak yang butuh antara lain dibuat campuran pada kolak. (Yan)
BERITA TERKAIT
Tetap Waspada! Sukoharjo Tingkatkan Capaian Vaksinasi Booster Kedua
Pengembangan Motor Listrik Masuk RKPD 2024
UPTD BLK Disperinaker Sukoharjo Buka Pelatihan Kerja Gelombang I
Gagal Bercinta Gara-gara Menolak Pakai Kondom, Pemuda Tikam PSK Remaja
Polres Boyolali Siap Tindak Tegas Pengguna Knalpot Blombongan
Kapolres Pastikan Isu Penculikan Anak di Purbalingga Hoaks
Rambut Kering Masalah Utama Perempuan Indonesia
Bersifat Multidimensi, Pengentasan Kemiskinan DIY Perlu Strategi ‘Cespleng’
Indonesia Siap Gelar Rangkaian ATF 2023 di DIY
Kontribusi Koperasi Terhadap PDB di Indonesia Masih Rendah
Terkait Produk Hasil Defortasi, Indonesia-Malaysia Siap Lawan Uni Eropa
Siswa PKL SMKS Perindustrian Yogyakarta Kini Dapat Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan
Jatuh 5 Februari 2023, Begini Sejarah Tradisi Cap Go Meh
Lanjutkan Kiprah di Abad ke-2 Usianya, NU Harus Semakin Berkontribusi Untuk Dunia
YIA Siap Sambut Kedatangan Delegasi ATF 2023
Cegah Kenaikan Harga Beras, Pemerintah Perlu Menyesuaikan HPP
Sepak Bola Indonesia Sudah Terlalu Lama Kotor
Peringkat Korupsi Dunia, Indonesia Anjlok ke Posisi Nomor 110
BRI Kembali Buka Kesempatan Beasiswa S2 Bagi Journalist
Mayora Group Career Exhibition Pasar Kerja Diwarnai Ketidaksesuaian
Pariwisata Pulih, Kunjungan Wisman ke DIY Naik Tiga Kali Lipat Pada Desember 2022