BPBD Antisipasi Krisis Air Bersih

user
danar 18 Juni 2019, 18:10 WIB
untitled

BANTUL, KRJOGJA.com - Setiap kali memasuki musim kemarau persoalan air bersih terus saja menjadi persoalan serius di Kabupaten Bantul. Kendati jumlah wilayah yang dilanda kekeringan  setiap tahunnya  terus menyusut. Tetapi  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul masih melayani permintaan air dari masyarakat.

“Sebenarnya prediksi puncak kekeringan akan terjadi Agustus-September 2019, tetapi sulitnya mendapatkan air bersih sudah dirasakan sebagian masyarakat. Bahkan sudah ada permintaan  air bersih dari masyarakat sebelum Hari Raya Idul Fitri lalu,” ujar Kapala BPBD Bantul, Drs Dwi Daryanto MSi, Selasa (18/6/2019).

Menurut data BPBD Bantul, setidaknya terdapat tiga wilayah yang sudah perlu disuplai air bersih. Wilayah itu meliputi daerah Bawuran Pleret, Triharjo Pandak serta di Desa Terong Dlingo.  Ketika memasuki musim kemarau, berlahan sejumlah wilayah di Bantul ketersediaan air mengalami penyusutan.”Dengan kondisi itu potensi terjadinya kekeringan di sejumlah  daerah akan terjadi,” ujarnya.

Sedang untuk mengurai persoalan air bersih di Bantul, BPBD  Bantul kini tengah mengambil langkah strategis. Termasuk  disiapkannya anggaran kebencanaan yang total mencapai sekitar Rp 40 juta.

Sedang untuk mempercepat penanganan, BPBD Bantul terus bergerak dilapangan  untuk melakukan pemetaan yang ditengarai rawan terjadinya krisis air bersih.

Sejumlah wilayah yang kerap dilanda krisis air bersih diantaranya seluruh desa di wilayah Kecamatan Piyungan, di Kecamatan Dlingo seperti Desa Mangunan, Muntuk Terong dan kemudian di Kecamatan Imogiri kekringan sering terjadi Desa Selopamioro.

Camat Dlingo, Deni Ngajis Hartono, S.STP, MPA mengatakan, jika di wilayahnya hampir di semua desa ada dusun yang  rawan krisis air bersih.

“Saya katakan bahwa desa di Kecamatan  Dlingo ini kan ada Desa Mangunan, Muntuk, Terong, Dlingo, Temuwuh  serta Jatimulyo. Masing - masing desa pasti punya dusun yang rawan air bersih dimusim kemarau, tetapi semua pedukuhan,” ujarnya. Sebagai antisipasi kecematan Dlingo selama ini sudah koordinasi dengan BPBD.(Roy)

Kredit

Bagikan