BPBD Antisipasi Krisis Air Bersih

Warga mencuci pakaian di sungai wilayah Seropan Kelurahan Muntuk Kecamatan Dlingo Bantul. (Foto: Sukro R)
BANTUL, KRJOGJA.com - Setiap kali memasuki musim kemarau persoalan air bersih terus saja menjadi persoalan serius di Kabupaten Bantul. Kendati jumlah wilayah yang dilanda kekeringan setiap tahunnya terus menyusut. Tetapi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul masih melayani permintaan air dari masyarakat.
“Sebenarnya prediksi puncak kekeringan akan terjadi Agustus-September 2019, tetapi sulitnya mendapatkan air bersih sudah dirasakan sebagian masyarakat. Bahkan sudah ada permintaan air bersih dari masyarakat sebelum Hari Raya Idul Fitri lalu,” ujar Kapala BPBD Bantul, Drs Dwi Daryanto MSi, Selasa (18/6/2019).
Menurut data BPBD Bantul, setidaknya terdapat tiga wilayah yang sudah perlu disuplai air bersih. Wilayah itu meliputi daerah Bawuran Pleret, Triharjo Pandak serta di Desa Terong Dlingo. Ketika memasuki musim kemarau, berlahan sejumlah wilayah di Bantul ketersediaan air mengalami penyusutan.”Dengan kondisi itu potensi terjadinya kekeringan di sejumlah daerah akan terjadi,” ujarnya.
Sedang untuk mengurai persoalan air bersih di Bantul, BPBD Bantul kini tengah mengambil langkah strategis. Termasuk disiapkannya anggaran kebencanaan yang total mencapai sekitar Rp 40 juta.
Sedang untuk mempercepat penanganan, BPBD Bantul terus bergerak dilapangan untuk melakukan pemetaan yang ditengarai rawan terjadinya krisis air bersih.
Sejumlah wilayah yang kerap dilanda krisis air bersih diantaranya seluruh desa di wilayah Kecamatan Piyungan, di Kecamatan Dlingo seperti Desa Mangunan, Muntuk Terong dan kemudian di Kecamatan Imogiri kekringan sering terjadi Desa Selopamioro.
Camat Dlingo, Deni Ngajis Hartono, S.STP, MPA mengatakan, jika di wilayahnya hampir di semua desa ada dusun yang rawan krisis air bersih.
“Saya katakan bahwa desa di Kecamatan Dlingo ini kan ada Desa Mangunan, Muntuk, Terong, Dlingo, Temuwuh serta Jatimulyo. Masing - masing desa pasti punya dusun yang rawan air bersih dimusim kemarau, tetapi semua pedukuhan,” ujarnya. Sebagai antisipasi kecematan Dlingo selama ini sudah koordinasi dengan BPBD.(Roy)
BERITA TERKAIT
Ciptakan Kesetaraan Gender, Pemkab Sukoharjo Sosialisasikan Perda PUG
Bangun Karakter Siswa, SMAN 11 Yogya Gelar MABATA
Terlibat Calo Bintara, 5 Oknum Polda Jateng Dipecat dan Terancam Pidana
Literasi Jadi Alat Maksimalkan Kualitas SDM Indonesia
Bekali Kemampuan Penulisan, Kanwil Kemenag DIY Gelar FGD Kehumasan
Sambut Ramadan, Kemenag Kirim 50 Pendakwah Moderat ke Daerah 3T
Propam Polres Sukoharjo Gelar Tes Urine Dadakan, Hasilnya?
Polisi Dalami Dugaan Penganiyaan Fitri Disabilitas Yatim Piatu
Janji Didepan Makam Para Pahlawan, Masyarakat Kota Yogya Deklarasi Pemilu Damai
Bank Indonesia Batasi Penukaran Uang BaruRp 3,8 Juta Per Orang
Terbaik dalam Layanan Digital, Kemenkumham Terima Penghargaan dari Kementerian PANRB
Jenazah Syabda Dimakamkam Berdampingan dengan Ibu dan Nenek
Orangtua Ayu Indraswari Terakhir Bertemu Sabtu Pagi, Sore Sudah Tak Bisa Dihubungi
Cegah Kerusakan Lingkungan, Srikandi Ganjar Gelar DIY Workshop Ecoprint
Bupati Gunungkidul luncurkan Aplikasi 'Gampang Gawe Surat'
Pelayat Mendatangi Rumah Duka Syabda Perkasa
Kesbangpol DIY Perkuat Sinergitas Pokja Ketahanan Ekonomi
Merti Dusun Papringan Ditutup dengan Pementasa Kuda Lumping
Qomaru Terpilih Sebagai Ketua Ketua PDM Bantul
Bank Indonesia Mulai Menerima Penukaran Uang Baru Mulai 27 Maret
Dirut KR Resmikan Balai Warga Semeru