Jahe Merah Berkhasiat Sembuhkan Penyakit Ginjal

Mahasiswa UGM menunjukkan Zaha ekstrak jahe merah yang diproduksi untuk bantu sembuhkan gagal ginjal (Harminanto)
SLEMAN, KRJOGJA.com - Jumlah jahe merah di Indonesia begitu melimpah lantaran budidaya yang mudah dilakukan. Khasiat tanaman ‘empon-empon’ tersebut pun dikenal begitu banyak dan menginspirasi banyak orang untuk mengembangkan lebih jauh.
Tiga mahasiswa UGM yakni Nada Hanifah, Yusuf Farid Achmad (FKH) dan Aida Humaira (Fakultas Farmasi) menjadi tiga orang yang terinspirasi khasiat jahe merah untuk menyembuhkan penyakit berkait dengan ginjal. Senyawa gingerol, shogaol, flavanoid dan antioksidan yang ada pada jahe merah seturut penelitian mereka ternyata mampu menekan enzim berlebih pada ginjal yang diketahui mampu menekan penyakit gagal ginjal.
Nada Hanifah mengungkap penyebab utama gagal ginjal adalah diabetes dan hipertensi atau tekanan darah tinggi yang kemudian memicu kerusakan fungsi ginjal. Senyawa pada jahe merah menurut dia mampu menekan kerusakan ginjal yang dengan menetralisir faktor penyebab tekanan darah tinggi.
“Jahe merah diformulasikan dalam nano emulsi sehingga sangat lebih aman untuk ginjal. Jahe merah ditambah VCO, aquadest, magnetic stirer diekstrak dengan ethanol 96 persen untuk memaksimalkan kandungan di dalamnya,” ungkap Nada Selasa (9/7/2019).
Pemilihan jahe merah sendiri selain jumlah yang melimpah menurut para mahasiswa tersebut juga didasari dengan harga murah sehingga mampu dijangkau berbagai kalangan masyarakat. Pasalnya, penyakit gagal ginjal dewasa ini tak hanya dialami kalangan menengah ke atas saja namun berbagai lapisan masyarakat.
Ekstrak jahe merah yang diberinama Zaha tersebut telah melewati satu tahap ujicoba pada hewan dan hasilnya terbukti sukses. Pekerjaan rumah pun akan dikerjakan tiga mahasiswa tersebut untuk nantinya melalui tahapan klinis hingga Zaha tersebut bisa dikonsumsi manusia dan membawa manfaat pada masyarakat.
“Kami sudah melalui satu tahapan ujicoba ke hewan, dan kedepan proses masih sangat panjang hingga bisa dikonsumsi manusia secara oral sesuai apa yang kami harapkan. Namun demikian kami sudah komitmen untuk membawa Zaha agar bisa dikonsumsi manusia dan bermanfaat,” sambung Nada. (Fxh)
BERITA TERKAIT
Stigma Inflasi
Zodiak: Sedang Menjalin Hubungan dengan Cancer? Hindari Sikap Ini
Darmiah, Jamaah Tuna Netra Tak Patah Semangat ke Tanah Suci
Pemilu 2024, Ekonomi RI Positif
Artificial Intelligence Sahabat Terbaik Bisnis Modern? Masa Depan akan Membuktikannya
Peran Keterlibatan Karyawan dalam Meningkatkan Produktivitas Pada Era Bekerja Online
Jamaah Belum Pakai Ihram Perlambat Keberangkatan ke Makkah
Alhamdulillah Penyandang Disabilitas Bisa Tunaikan Haji
Api Dharma di Candi Mendut, Ratusan Bhikku Bacakan Paritta dan Doa
Anak 16 Tahun Jangan Dinikahkan
Pabrik Ekstasi di Semarang Digrebek, Jaringan Banten Dibongkar, Ribuan Pil Disita
Warga Tolak Kunjungan ICTOH ke Desa Tahap
Ribuan Jemaah Indonesia Salat Jumat Perdana di Masjidil Haram
Bulutangkis Piala GKR Hemas Tandingkan Semua Kelompok Umur
Mengenal Lebih Dekat Sakura School Simulator: Keajaiban Virtual Para Pemain Game
Pemkab Sukoharjo Berikan 1.140 Titik Bantuan Non Fisik
MWCNU Gamping Adakan Pelantikan Bersama Ranting dan Banom NU
Perdagangan Hewan Kurban Wajib Miliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan
Peserta ICTOH Melihat Area Alih Tanam
Gaji ke-13 Cair Pekan Depan, Ini Pesan Akademisi
Kejurnas '2nd Magelang Championship 2023' Diikuti 1.400 Atlet dari Banyak Daerah