Musim Kemarau Datang, PDAM Sukoharjo Andalkan Sumur Dalam

ilustrasi
SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Kemarau mempengaruhi terjadinya penurunan debit air Sungai Bengawan Solo sebagai sumber baku mengaliri warga pelanggan PDAM Sukoharjo. Kondisi tersebut disiasati PDAM Sukoharjo dengan mengandalkan sumber air lainnya dari sumur dalam. Total ada 21 sumur dalam tersebar disemua kecamatan diaktifkan sebagai jaminan air bagi pelanggan PDAM Sukoharjo.
Kabag Teknik PDAM Sukoharjo Mat Hasyim, Rabu (3/7/2019) mengatakan, air Sungai Bengawan Solo menjadi salah satu sumber air yang diolah PDAM Sukoharjo untuk mengaliri pelanggannya. Namun sumber tersebut terganggu pada saat musim kemarau seperti sekarang. Debit air mengalami penurunan signifikan karena terpengaruh cuaca panas.
Pada kondisi tersebut PDAM Sukoharjo akan memaksimalkan keberadaan sumur dalam yang sudah ada di masing masing kecamatan. Bahkan jumlahnya ada yang lebih dari satu titik sumur dalam dibeberapa kecamatan. Keberadaan sumur dalam akan sangat membantu dalam penyediaan sumber baku air untuk warga khususnya pelanggan PDAM Sukoharjo.
"Stok air PDAM Sukoharjo masih aman dan melimpah meski kondisi sekarang sudah masuk musim kemarau dimana berpengaruh pada sumber baku air utama di Sungai Bengawan Solo karena terjadi penurunan debit," ujarnya.
Air dari sumur dalam sudah lama difungsikan oleh PDAM Sukoharjo dalam pemenuhan pada pelanggan dan masyarakat. Sebab debit air yang ada sangat melimpah dan mampu memenuhi kebutuhan.
"Pada musim kemarau seperti sekarang pemenuhan air dilakukan PDAM Sukoharjo tidak hanya untuk pelanggan saja, namun juga warga masyarakat yang membutuhkan air bersih karena terdampak kekeringan," lanjutnya.
Warga terdampak kekeringan akibat kemarau mereka akan meminta bantuan air bersih ke PDAM Sukoharjo melalui pengajuan permohonan ditingkat desa. Dalam sekali musim kemarau pengiriman air bersih bisa mencapai puluhan bahkan seratusan truk tangki.
PDAM Sukoharjo terus memantau data khususnya terkait kebutuhan air untuk pelanggan dan masyarakat. Sebab setiap tahun kebutuhan semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah pelanggan dan warga terdampak kekeringan.
Dibeberapa titik sumur dalam sesuai pemantauan diketahui ada penurunan debit air meski tidak terlalu signifikan. Hal itu terjadi karena beberapa faktor seperti pengaruh cuaca panas, bertambahnya penggunaan hingga berkurangnya daerah resapan dan berdampak pada sedikitnya tampungan air.
Untuk mengatasi hal tersebut PDAM Sukoharjo berharap ada pembatasan pengalihan lahan sebagai sumber resapan air menjadi bangunan. Selain itu perlu juga digerakan penghijauan dengan melibatkan warga masyarakat menanam pohon. (Mam)
BERITA TERKAIT
Ciptakan Kesetaraan Gender, Pemkab Sukoharjo Sosialisasikan Perda PUG
Bangun Karakter Siswa, SMAN 11 Yogya Gelar MABATA
Terlibat Calo Bintara, 5 Oknum Polda Jateng Dipecat dan Terancam Pidana
Literasi Jadi Alat Maksimalkan Kualitas SDM Indonesia
Bekali Kemampuan Penulisan, Kanwil Kemenag DIY Gelar FGD Kehumasan
Sambut Ramadan, Kemenag Kirim 50 Pendakwah Moderat ke Daerah 3T
Propam Polres Sukoharjo Gelar Tes Urine Dadakan, Hasilnya?
Polisi Dalami Dugaan Penganiyaan Fitri Disabilitas Yatim Piatu
Janji Didepan Makam Para Pahlawan, Masyarakat Kota Yogya Deklarasi Pemilu Damai
Bank Indonesia Batasi Penukaran Uang BaruRp 3,8 Juta Per Orang
Terbaik dalam Layanan Digital, Kemenkumham Terima Penghargaan dari Kementerian PANRB
Jenazah Syabda Dimakamkam Berdampingan dengan Ibu dan Nenek
Orangtua Ayu Indraswari Terakhir Bertemu Sabtu Pagi, Sore Sudah Tak Bisa Dihubungi
Cegah Kerusakan Lingkungan, Srikandi Ganjar Gelar DIY Workshop Ecoprint
Bupati Gunungkidul luncurkan Aplikasi 'Gampang Gawe Surat'
Pelayat Mendatangi Rumah Duka Syabda Perkasa
Kesbangpol DIY Perkuat Sinergitas Pokja Ketahanan Ekonomi
Merti Dusun Papringan Ditutup dengan Pementasa Kuda Lumping
Qomaru Terpilih Sebagai Ketua Ketua PDM Bantul
Bank Indonesia Mulai Menerima Penukaran Uang Baru Mulai 27 Maret
Dirut KR Resmikan Balai Warga Semeru