Rektor ISI Yogyakarta : UKM Seni Sejahterakan Masyarakat

Dr Nur Sahid MHum (kanan), Prof Dr M Agus Burhan (tengah) dan Dr Sugianto MPd menyaksikan hasil kelompok kerajinan 'Palem Craft' dari Ngupasan Gondomanan Kota Yogya. (Jayadi)
SLEMAN, KRJOGJA.com - Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) ISI Yogyakarta telah melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap Usaha Kecil Menengah (UKM) Seni di berbagai daerah di Indonesia. UKM Seni apabila digarap dengan maksimal, berkelanjutan mampu menyejahterakan masyarakat. UKM Seni memiliki nilai ekonomi tinggi.
Demikian diungkapkan Prof Dr M Agus Burhan HMum, Rektor ISI Yogyakarta dalam pembukaan Pameran Hasil Binaan LPM ISI Yogyakarta di Auditorium Ki Hadjar Dewantara Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan/LPMP di Jalan Tirtomartani Kalasan Sleman, Selasa (02/07/2019). Tampak hadir dan memberi sambutan Dr Nur Sahid MHum (Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat/LPM ISI Yogyakarta), Dr Sugianto MPd (mewakili Kepala LPMP DIY). Dalam pembukaan disemarakkan tari dan karawitan dari SD Karangnongko 1 Sleman. Pameran diselenggarakan LPM ISI Yogyakarta bekerja sama dengan LPMP DIY berlangsung hingga Jumat (05/07/2019). Kegiatan ini sekaligus menandai Dies Natalis ke-35 dan Lustrum VII ISI Yogyakarta
Menurut Agus Burhan, Tri Darma Perguruan Tinggi yakni pendidika/pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Tiga darma tersebut, saat dosen terjun di tengah-tengah masyarakat, mampu melakukan penguatan dan pendampingan kreativitas kepada masyarakat dengan pemberdayaan. "Memang harus diakui, UKM Seni sering dibandingkan dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Padahal esensinya berbeda," ujarnya.
Dijelaskan, UKM Seni yakni para dosen, ahli di bidangnya dari kampus diterjunkan ke tengah masyarakat. Sifatnya murni. Potensi seni di wilayah mendapatkan penguatan, tidak sekadar tukang proses produksi. Tugas dikembangkan UKM Seni memaksimalkan potensi. Selain itu, dibina lebih baik untuk pembedayaan lebih tinggi, dimensi ekonomi. Sentra seni, seperti batik, kerajinan, keramik potensi tersebar di berbagai daerah.
Diingatkan Agus Burhan, kesadaran dan skill yang baik untuk pemberdayaan diberikan. Semua itu agar bisa menjaga keberlanjutan. PT tidak cukup melakukan pembinaan, pemerintah daerah dengan sentra kerajinanan atau potensi seni yang lain ikut melakukan pendapingan. "Potensi UKM Seni menjadi kreativitas untuk kemaslahatan masyarakat. UKM Seni migunani tumraping liyan," tandasnya. (Jay)
BERITA TERKAIT
Manfaatkan Lahan Sungai Kering, Polisi dan Warga Tanam Sayuran
KAI Daop 6 Salurkan Bantuan TJSL untuk Pembangunan Griya Anak Asuh
Mahasiswa MTS UJB Praktik Kerja Lapangan di PT ADP
Atlet NSB Raih 'MPV' Dalam Piala Kadisporapar
Trek Downhill Glamping De Loano Layak untuk Kejuaraan Internasional
Macapat Tatag Teteg Tutug, Lantunkan Tembang Harapan Untuk Lestarinya Budaya Yogya
Dies Natalis ke-39, ISI Yogyakarta Bakal Buka Prodi Baru
Posko PDI P Dibongkar, 'Banteng' Ngamuk
Lomba Desa Wisata dan Homestay 2023 Diikuti 15 Peserta di DIY
Kunjungi Desa Wisata Hargotirto, Sandiaga: Sangat Mungkin Ajak Leonel Mesi ke Sini
26 Dosen, 10 PT di DIY - Jeteng Ikuti ToT
TelkomGroup Dukung Perkembangan Industri Radio di Era Digital
Artotel Yogyakarta Gelar Pameran SEKUEL Duet Nadira Diandra dan Oka ‘Setsu’
Orang Muda Ganjar Resmikan Gardu Pintar
Jogja Fashion Rendezvous 2023 Semarakkan Ulang Tahun ke 9 Jogja City Mall
Kapolres Sukoharjo Tekankan Anggota Bijak Dalam Bermedsos
KR Terima Penghargaan Media Cetak Terpuji
HUT KE-4 BKB DIY, Kegiatan Fokus Bantuan Sosial
Tips Mempertajam Pesona Tangan dan Mata Wanita yang Memukau
Acer Menawarkan Inovasi di Laptop Gaming Predator Triton 16
Tewas Dikeroyok, Pamit Nonton Konser Roffi Pulang Tinggal Nama