Digital Marketing Jadikan Iklan Hemat Biaya

Faris Mujaddid Adinugroho SE. Foto: Jayadi Kastari
YOGYA, KRJOGJA.com - Digital Marketing (DM) sebenarnya melengkapi pemasaran secara konvensional. Ada anggapan, cara pemasaran konvensional membutuhkan ongkos mahal dibanding DM yang cepat, hemat biaya, jangkauannya lebih luas serta terukur konsumennya.
Demikian diungkapkan Faris Mujaddid Adinugroho SE, Head IT & Social Media PT Generasi Baru Digital, www.ngopibareng.co.id dalam kuliah umum program Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), kampus 1 UAD, Jalan Kapas, Semaki, Jumat (09/08/2019). Kuliah umum bertema 'Digital Marketing' dibuka Dr Salamatun Asakdiyah MSi, Dekan FEB-UAD dipandu moderator Faizal.
Menurut Faris, Digital Marketing memang sudah diaplikasikan di era sekarang. Pemasaran dalam hal apapun, tanpa menggunakan DM dianggap tertinggal zamannya. Dulu, pola-pola di media luar lebih banyak menggunakan billboard. "Sewa space billboard bisa lebih mahal dibanding beriklan dengan internet, media sosial. Biaya Rp 150 juta di medsos bisa promo berseri-seri," ucapnya awal merintis karir dengan membuat jogjabelanja.com.
Faris hanya ingin membandingkan, materi/desain yang sama bisa memilih media yang digunakan, media digital atau konvensional. Media yang berbeda juga bisa membandingkan hasil, biaya yang harus dikeluarkan. DM bisa menentukan sasaran, segmen konsumennya secara terukur dengan data yang bisa dipertanggungjawabkan. "Pemasaran konvensional sering berdasarkan dugaan-dugaan," tambahnya.
Pada bagian lain, orang yang berkecipung di DM memang harus jadi analis yang baik agar apa yang diperbuat berdasarkan data. "Dari big data bisa memunculkan ide kreatif dan inovatif, baik dalam bentuk tulisan, foto maupun video," ujarnya.
Sedangkan Dr Salamatun Asakdiyah MSi dalam pengantar antara lain mengatakan, DM merupakan mata kuliah baru dari kurikulum baru. DM juga bisa menjadi skill atau kompetensi dengan mendapatkan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). Menguasai DM, bisnis dengan digital baik teori dan praktik, meningkatkan kompetensi. Harapannya, nantinya bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, tidak harus mencari pekerjaan. "Dunia digital menciptakan peluang-peluang dan pekerjaan baru." ujarnya. (Rdi).
BERITA TERKAIT
Periksa PCR Berkurang, BLKK DIY Tetap Kedepankan Kualitas Layanan
Unik, Patung Kuda Lumping ini Terbuat dari Kanalpot Hasil Razia
Di Pati 300 Kilometer Jalan Rusak, Warga Iuran Sukarela untuk Perbaikan
Aktif di Yayasan Panti Rapih, T Hani Handoko Dipanggil Tuhan
Tersangka Mutilasi Pakem Mengeksekusi Korban Tanpa Terburu-buru
SD Negeri Caturtunggal 3 Adakan 'Panen Karya P5'
Tetapkan 1 Tersangka, Kejari Sukoharjo Tangani Kasus Dugaan Korupsi PD BKK Bulu
Berkedok 'Valet Parking' Hotel Bawa Kabur Mobil HRV
Sambut Ramadan, Komunitas Guru Gugus 8 Depok Gelar Bazar
Perdebatan Hisab dan Rukyat Sudah terjadi di Zaman Belanda
Padusan di Telaga Kusuma, Pengunjung Disambut Live Music
AMI Bertekad Implementasikan Sapta Karsa
Sadisnya Pelaku Mutilasi Pakem, Usai Membunuh Mampir Makan di Warmindo
Suasana Puasa Zaman Kolonial Belanda, Satu Bulan Sekolah Libur
Organisasi Berbasis Digital, Jadilah Kupu-kupu
Lulusan STPMD 'APMD' Dituntut Proaktif dan Aplikasikan Ilmu di Masyarakat
Pelaku Mutilasi Sempat Tulis Surat, Kita Bisa Bertemu di Penjara atau Akhirat
Berangkat Mijit Pelanggan, Malah Curi Motor
BRI Terkoneksi SIPD, Mudahkan Pengelolaan Transaksi Keuangan
Imam Sudjarwo Terpilih Ketum Ketiga kalinya
Oknum Kepsek dan Korwil Disdik di Wonogiri Bikin Foto Asusila