GBKP di Yogya Jadi Simbol Akulturasi Budaya

GKR Mangkubumi mendapat sambutan tarian adat Karo saat hadir meresmikan renovasi GBKP Yogyakarta. (Foto: Harminanto)
SLEMAN, KRJOGJA.com - Renovasi Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Yogyakarta di kawasan Nandan Baru Sinduadi Sleman yang dilaksanakan sejak setahun terakhir akhirnya usai, Minggu (22/9/2019). GKR Mangkubumi secara langsung meresmikan bangunan baru gereja yang sebenarnya dibangun perdana sejak tahun 1985 lalu.
Baca Juga: Gereja Purba Dekat Laut Galilea Ditemukan
Andreanita Meliala, Ketua Pembangunan sekaligus Majelis GBKP Yogyakarta mengungkap keberadaan gereja tersebut sangat bersejarah terutama bagi masyarakat Bata Karo yang berada di Yogyakarta. Menurut dia, saat ini jemaat yang berjumlah sekitar 500-an orang merupakan generasi kedua masyarakat Batak Karo yang tinggal di Yogyakarta dengan berbagai alasan.
“Ini sangat bersejarah, dulu didirikan tahun 1985 atas prakarsa ayah-ayah kami generasi pertama dari Tanah Karo yang lahir dan besar di sana lalu pindah ke Yogyakarta untuk belajar dan bekerja. Gereja ini bukan hanya tempat ibadah saja namun juga tempat belajar budaya ibu untuk kami, anak-anak dan cucu yang lahirnya sudah tidak di Tanah Karo lagi. Mereka tetap akan tahu budaya ibu meski berada di tempat yang berbeda,” ungkapnya pada KRjogja.com di sela peresmian.
Selama setahun renovasi GBKP Yogyakarta berhasil menyelesaikan beberapa bagunan pendukung seperti rumah pendeta, rumah pelayan (koster), kelas untuk sekolah minggu termasuk toilet yang ramah difabel. Menariknya, gereja tersebut diresmikan oleh ayah dan putri yakni dahulu pada 1985 oleh KGPH Mangkubumi yang akhirnya menjadi Sri Sultan HB X sementara renovasinya diresmikan GKR Mangkubumi.
“Dulu inisiator gereja ayah saya (Lucas Meliala), yang meresmikan KGPH Mangkubumi yang kemudian menjadi Sri Sultan. Sekarang renovasi diinisiasi saya anaknya dan diresmikan oleh putri Sultan sendiri GKR Mangkubumi. Bagi kami ini sangat bermakna bagaimana Kraton sangat welcome pada budaya luar yang masuk ke Yogyakarta,” sambung dia.
Baca Juga: Paku Alam X Minta Umat Kristiani Hayati Ajaran Yesus
Warga masyarakat Tanah Karo di Yogyakarta sendiri menurut Andreanita terdiri dari bermacam agama yang selalu menjaga komunikasi dengan baik. Mereka tak segan saling bertandang apabila ada hal-hal sosial seperti pernikahan, lelayu hingga kegiatan-kegiatan lainnya. (Fxh)
BERITA TERKAIT
UIN Suka Beri Gelar Kehormatan Doctor HC
Gandung : BSNPG Garda Depan Amankan Suara Partai
'The Babies' Sukses Pertahankan Tradisi Ganda Putra
Persagi Yogya Pusatkan HGN 2023 di Alkid
Sekarwangi, Bakal Calon Termuda DPD DIY, Siapa Dia?
Disdukcapil Bantul Tetapkan Standar Pelayanan 2023
16 Desainer dan Seniman Lokal Ramaikan Wastra Katresnan
Kurikulum Merdeka, Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa
IOH dan Ericsson Rampungkan Integrasi Jaringan di Jabodetabek
PKBTS Adakan Lokakarya Sekolah Kader Ki Hadjar Dewantara
Pengurus ORARI Kota Yogyakarta Dikukuhkan
Upaya Keras XL Axiata Hadirkan Internet Tercepat Demi Pelanggan
Dijamu Barito, PSS Ingin Lanjutkan Tren Kemenangan
Peringatan HGN di Alkid, Ada Senam Hingga Konseling Gizi
Polres Purbalingga Ringkus Komplotan Pencuri Lintas Provinsi
'Halu' Jadi Kasatpres RI, Joko Ditangkap Petugas, Ini Tampangnya
UM Purworejo Fasilitasi Sertifikasi Halal untuk Ratusan UMKM
Rahmania Astrini Rilis ‘Ground Zero’ Lagu yang Kental Nuansa R&B Soul
Bungkam Bali United di IBL Seri II, Bima Perkasa Lanjutkan Tren Positif
Erick Thohir Mulai Jaring Masukan Suporter hingga Pemilik Klub
Dear Pisces, Jangan Menekan Pasangan Adan Terlalu Keras