Suherman Dapat Order Memijat di Makam, Kok Bisa?

istimewa
SUHERMAN, seorang pemijat mitra aplikasi warga Paseban Bantul masih tak habis pikir sampai sekarang. Beberapa waktu lalu tak percaya mendapati kenyataan sampai di sebuah makam saat mendapat order dari seorang klien di kawasan Sewon Bantul.
Dia menceritakan, saat itu sekira pukul 20.00 WIB, aplikasinya berbunyi tanda ada sebuah order meminta jasa pijat. Tanpa pikir panjang, pria yang sejak setahun lebih ikut dalam aplikasi tersebut langsung meluncur mengikuti peta digital. Selama 15 menit perjalanan, peta tersebut mengarahkannya di sebuah lahan kebun tebu dan ternyata berhenti tepat di depan sebuah makam. “Aduh, pikir saya saat itu. Tapi masih positif pikirknya, mungkin mapnya meleset karena biasanya kan begitu,” ungkapnya ketika berbincang dengan KRjogja.com belum lama ini.
Tak lama, Herman begitu ia akrab disapa langsung mencoba menelpon nomor yang memesan dalam aplikasi. Namun, sampai 25 kali mencoba ia tak kunjung menemui jawaban dari orang di ujung telpon.
"Saya mulai takut, sepi waktu itu tidak ada orang yang ditanya, karena mapnya itu ya di tengah-tengah kuburan kalau saya lihat. Lalu saya mlipir sekitar 50 meter ketemu pos ronda, baca-baca doa sebisa saya. Habis itu saya telpon orangnya kok diangkat. Kata dia dari tadi ditunggu tidak ada telpon masuk, padahal ada 25 kali saya telpon,” lanjutnya.
"Arah yang saya tuju ternyata keliru, saat di share lokasi lagi ya saya sampainya ke situ lagi, ke makam itu lagi. Lalu saya minta ancer-ancer manual saja ternyata jaraknya sekitar 1 km dari makam itu. Beruntungnya ketemu akhirnya, wah pengalaman mendebarkan sekali itu. Mungkin tidak hanya saya yang pernah mengalami,” tandas dia.
Ternyata, berbagai pengalaman dirasakan orang-orang yang menanfaatkan teknologi untuk mencari rejeki. Sampai saat ini ia tak tahu penyebab bisa tiba di kuburan yang jaraknya hingga 1 kilometer meleset dari tujuan awal.
“Saya sih mikirnya mungkin mapnya meleset tapi ya tidak tahu kok telpon sampai 25 kali ada nada sambungnya tapi orangnya mengaku tidak ada panggilan masuk,” pungkasnya. (Fxh)
BERITA TERKAIT
Ciptakan Kesetaraan Gender, Pemkab Sukoharjo Sosialisasikan Perda PUG
Bangun Karakter Siswa, SMAN 11 Yogya Gelar MABATA
Terlibat Calo Bintara, 5 Oknum Polda Jateng Dipecat dan Terancam Pidana
Literasi Jadi Alat Maksimalkan Kualitas SDM Indonesia
Bekali Kemampuan Penulisan, Kanwil Kemenag DIY Gelar FGD Kehumasan
Sambut Ramadan, Kemenag Kirim 50 Pendakwah Moderat ke Daerah 3T
Propam Polres Sukoharjo Gelar Tes Urine Dadakan, Hasilnya?
Polisi Dalami Dugaan Penganiyaan Fitri Disabilitas Yatim Piatu
Janji Didepan Makam Para Pahlawan, Masyarakat Kota Yogya Deklarasi Pemilu Damai
Bank Indonesia Batasi Penukaran Uang BaruRp 3,8 Juta Per Orang
Terbaik dalam Layanan Digital, Kemenkumham Terima Penghargaan dari Kementerian PANRB
Jenazah Syabda Dimakamkam Berdampingan dengan Ibu dan Nenek
Orangtua Ayu Indraswari Terakhir Bertemu Sabtu Pagi, Sore Sudah Tak Bisa Dihubungi
Cegah Kerusakan Lingkungan, Srikandi Ganjar Gelar DIY Workshop Ecoprint
Bupati Gunungkidul luncurkan Aplikasi 'Gampang Gawe Surat'
Pelayat Mendatangi Rumah Duka Syabda Perkasa
Kesbangpol DIY Perkuat Sinergitas Pokja Ketahanan Ekonomi
Merti Dusun Papringan Ditutup dengan Pementasa Kuda Lumping
Qomaru Terpilih Sebagai Ketua Ketua PDM Bantul
Bank Indonesia Mulai Menerima Penukaran Uang Baru Mulai 27 Maret
Dirut KR Resmikan Balai Warga Semeru