Ganjar Pranowo: Keberagaman Modal Utama Pondasi Kokoh Bangsa

Ganjar Pranowo (kiri) berada di tengah "lautan" maba Unimus (foto sugeng I)
SEMARANG,KRJOGJA.com- Gubernur Jateng Ganjar Pranowo SH MIP terbukti piawai dalam mengajar mahasiswa, terutama menyangkut materi tentang kebangsaan.
Seperti dilakukannya di hadapan 2.600 an mahasiswa baru (maba) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) tahun 2019 di Gedung Serba Guna (GSG) Unimus kampus Kedungmundu, Selasa (10/9/2019).
Setelah acara dibuka Rektor Unimus Prof Dr H Masrukhi MPd, gubernur Jateng dua periode ini langsung tancap gas.
Metode yang digunakannya-pun lewat dialog dengan para mahasiswa menggunakan bahasa mileneal dan konten terkini anak-anak muda saat ini. Lengkap sudah, ditambah penampilan gubernur yang tak kalah ganteng dengan bintang film ini, waktu kuliah umum yang hampir dua jam menjadi tidak terasa.
Lewat topik bahasan "mengelola keberagaman Memperteguh Kebangsaan", dirinya menyampaikan (semuanya lewat tanya jawab dan dialog) kalau republik ini lahir dari berbagai suku, ras, agama, golongan, bahasa dan lain-lain alias keberagaman sebagai sunatullah. Indonesia lahir dari kesepakatan dan kompromi tersebut sehingga keberagaman sebagai pondasi kuat harus selalu dipegang seluruh warga negara, termasuk generasi muda mileneal sekarang.
"Pondasi negara harus kuat, kalau tidak, akan rontok sebagai bangsa. Lima nilai yang ada di Pancasila dan kalau diperas menjadi ekasila "gotongroyong" merupakan nilai bersama kita. Nilai ini bisa menangkis tantangan seperti masuknya budaya asing, radikalisme, narkoba, pornografi dan berbagai paham asing lainnya yang buruk. Generasi muda harus memakai nilai Pancasila sebagai filter dan jangan mudah terprovokasi ujaran dan ajakan kebencian dan mengadu domba bangsa.
Untuk tidak terprovokasi, literasi menjadi penting, mengendalikan jari di medsos, tabayyun serta menyaring informasi sebelum sharing menjadi sangat penting" tandas ganjar.
Sementara itu Rektor Unimus Prof Dr Masrukhi MPd berharap mahasiswa selektif menerima informasi yang beredar termasuk di medsos. Rektor juga berharap mahasiswa menjaga keutuhan berbangsa bernegara, tidak mudah terprovokasi dengan berita hoax serta perlunya imunisasi nilai-nilai Pancasila, Keislaman dan Kemuhammadiyahan seraya selalu tabayyun saat menerima informasi. Mahasiswa dididik untuk mengembangkan diri seutuhnya baik intelektualnya, spriritualnya, emosi kejiwaan dan lulus berprestasi demi masa depan cemerlang. (sgi)
BERITA TERKAIT
Pengembangan Motor Listrik Masuk RKPD 2024
UPTD BLK Disperinaker Sukoharjo Buka Pelatihan Kerja Gelombang I
Gagal Bercinta Gara-gara Menolak Pakai Kondom, Pemuda Tikam PSK Remaja
Polres Boyolali Siap Tindak Tegas Pengguna Knalpot Blombongan
Kapolres Pastikan Isu Penculikan Anak di Purbalingga Hoaks
Rambut Kering Masalah Utama Perempuan Indonesia
Bersifat Multidimensi, Pengentasan Kemiskinan DIY Perlu Strategi ‘Cespleng’
Indonesia Siap Gelar Rangkaian ATF 2023 di DIY
Kontribusi Koperasi Terhadap PDB di Indonesia Masih Rendah
Terkait Produk Hasil Defortasi, Indonesia-Malaysia Siap Lawan Uni Eropa
Siswa PKL SMKS Perindustrian Yogyakarta Kini Dapat Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan
Jatuh 5 Februari 2023, Begini Sejarah Tradisi Cap Go Meh
Lanjutkan Kiprah di Abad ke-2 Usianya, NU Harus Semakin Berkontribusi Untuk Dunia
YIA Siap Sambut Kedatangan Delegasi ATF 2023
Cegah Kenaikan Harga Beras, Pemerintah Perlu Menyesuaikan HPP
Sepak Bola Indonesia Sudah Terlalu Lama Kotor
Peringkat Korupsi Dunia, Indonesia Anjlok ke Posisi Nomor 110
BRI Kembali Buka Kesempatan Beasiswa S2 Bagi Journalist
Mayora Group Career Exhibition Pasar Kerja Diwarnai Ketidaksesuaian
Pariwisata Pulih, Kunjungan Wisman ke DIY Naik Tiga Kali Lipat Pada Desember 2022
Kompetisi IBL Tokopedia: Bima Perkasa Belum Terbendung