Respon Bos Taksi Malaysia, 500 Driver Gojek Yogya Atraksi Kebangsaan

Aksi 'Atraksi Kebangsaan Gojek Jogja' di sepanjang Jalan Pangeran Mangkubumi (Jalan Margo Utomo).
YOGYA, KRJOGJA.com - Sekitar 500 driver Gojek roda dua yang tergabung di Paguyuban Gojek Driver Jogjakarta (Pagodja) melakukan aksi 'Atraksi Kebangsaan Gojek Jogja' di sepanjang Jalan Margo Utomo, Selasa (10/9/2019). Kegiatan ini merupakan respon dari bos taksi asal Malaysia yang meremehkan pekerjaan sebagai driver Gojek.
Baca Juga:Â Gojek dan Mitra Komitmen Jaga Keamanan dan Keistimewaan Yogyakarta
"Kami ingin menujukan bahwa kami adalah orang-orang yang bangga sebagi driver Gojek, aplikasi karya anak bangsa, dan kami kaya akan budaya," kata Hendri Yanto (55) Ketua Pagodja di sela-sela atraksi yang berlangsung di depan Kantor KR.
Menurut Hendri Yanto, aksi kali ini melibatkan atraksi kesenian tradisional dari driver Gojek seperti flashmob tarian, atraksi Punokawan, musik angklung dan lainnya. Atraksi dan aksi juga sebagai bentuk kebanggaan mereka kepada Gojek, sebagai aplikasi buatan anak negeri.
Nadia (36) salah seorang peserta mengatakan ia bergabung sebagi driver Gojek sejak 3 tahun lalu. Ia mengaku banyak suka duka sebagai driver, namun, banyak sukanya.
"Saya bisa membantu ekonomi keluarga, anak saya tiga, ada yang kuliah, SMA, dan SMP, saya bangga jadi driver Gojek," kata Nadia. Suaminya juga setuju dengan keputusannya menjadi driver.
Baca Juga:Â Polda Ingatkan Driver Gojek Bijak Berkendara
Marcelina (40) driver perempuan pertama Gojek di Indonesia mengaku salut dengan kekompakan dan atraksi kesenian dari driver-driver Gojek di Yogyakarta. Ia yang kebetulan sedang berlibur di Yogya juga merasa sangat diterima saat datang.
"Enaknya di Gojek salah satunya karena kekeluargaannya sangat kuat. Saya diterima dengan baik, bahkan menginap di ruma rekan-rekan Gojek," kata Marcelina.
Corporate Affairs Gojek, Michael Say terkait aksi driver Gojek yang menyampaikan aspirasi terkait pernyataan seorang bos taksi di Malaysia menghimbau agar seluruh mitra dapat mematuhi peraturan perundang-undangan dan tetap menjaga situasi agar tetap kondusif. Terkait dengan pro dan kontra yang terjadi, Gojek yakin pasti ada jalan untuk mencari solusi terbaik buat semua pihak.
Diskusi antara Gojek dan Pemerintah Malaysia berjalan sangat baik dan kami sangat mengapresiasi keterbukaan pemerintah Malaysia atas peluang yang diberikan bagi Gojek untuk dapat beroperasi di Malaysia, membawa pilihan bagi pelanggan, membuka kesempatan kerja baru bagi para pelaku ekonomi mandiri dan membantu SME Malaysia untuk berkembang.
"Gojek selalu terbuka untuk mengembangkan dan memperluas jangkauan teknologi kami agar dapat memberikan manfaat yang lebih luas kepada lebih banyak masyarakat dan pengguna di Indonesia dan Asia Tenggara," Kata Michael Say. (Apw)
BERITA TERKAIT
HMJ Akuntansi Unissula Perluas Kompetensi Fintech
Tim Pemantau Hewan Kurban Diterjunkan Antisipasi Cacing Hati
Standar Bawang Merah dan Pala Indonesia Ditetapkan Jadi Standar Codex
Stunting Bisa Dicegah dengan 4T
Perkuat Peran Perempuan, DPW Unnes Gelar Seminar Pemberdayaan Perempuan
Menaker Apresiasi Perusahaan yang Wujudkan Kenyamanan Bekerja
Kiper Maroko Gagalkan Ambisi Mourinho, Sevilla Rebut Gelar Liga Eropa Kelima Kali
Tren Belajar Baru Self Progress Learning di Era Pasca Pandemi
Target 2030, 6 juta Kendaraan Dikonversi ke Listrik
Justin Hubner Unggah Story di IG berseragam Timnas dengan Emoji, Naturalisasi Lanjut?
Progres Penurunan Stunting Demak Signifikan dengan Pembangunan Lingkungan Sehat
271 Mahasiswa Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan UAA Ucap Janji Pra Klinik
Bantuan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Tak Dikenai Pajak
Ekonomi Nelayan dan Masyarakat Pesisir Terancam Akibat Ekspor Pasir Laut
Penelitian Berakhir pada Publikasi, Warek UAD: Inovasi dan Hilirisasinya Mana?
Magelang Tuan Rumah Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023
Wakapolres Hingga Kapolsek di Polres Sukoharjo Dimutasi
Prioritas Pelayanan Masyarakat, Dibidik Perangkat Desa Malas Kerja
Bhikku Thudong Singgah di Polresta Magelang
Ribuan Umat Katolik Gunungkidul Ikuti Misa Penutupan Bulan Maria
Desa Wisata Bukit Peramun Masuk MURI Sebagai Hutan Digital Berbasis Masyarakat