Kekeringan Makin Panjang, Warga Bantul Minta Solusi Terkait Air Bersih

user
danar 06 September 2019, 18:10 WIB
untitled

BANTUL, KRJOGJA.com - Sejumlah wilayah  dataran tinggi di Bantul saat kini benar -benar kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Bahkan warga harus ‘menjemput’ air lewat jaringan selang agar bisa sampai rumah. Kini warga berharap pemerintah memberikan solusi agar persoalan air tidak terus menjadi beban masyarakat saat kemarau. Merujuk  data Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul, hingga Rabu (5/9/2019) kemarin, hampir satu juta liter air bersih sudah terdistribusi ke daerah kering.

Baca Juga: Nyamuk DBD Hobi di Air Bersih dan Baju Bekas Pakai, Ini Alasannya

Ny Ara warga Kalidadap Desa Selopamioro Kecamatan Imogiri, Jumat (6/9/2019) mengeluh sulit mendapatkan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, air harus dijemput dari sumber. Warga sudah tidak punya pilihan, membutuhkan perjuangan agar air bersih bisa didapat. Karena ketersediaan air terbatas, tetapi warga sekampung butuh semua. Dijelaskan, bagi warga kalidadap setiap kemarau bertahun-tahun lamanya selalu dihantui permasalahan air bersih.

Dari pantauan KRJOGJA.com dilapangan, sejumlah warga rela masuk dibawah gorong - gorong untuk nyedot air lewat selang plastik yang tersalur dengan bak tampungan. Usaha mendapatkan air bersih belum selesai, warga juga harus mengawal aliran air agar sampai dirumah dengan cara mengecek disetiap sambungan selang. “Kalau tidak diturut, kita tidak akan bisa punya air mas,” ujar perempuan itu. Kebiasaan itu sudah dilakukan warga Kalidadap tiap tahun ketika kemarau.

Ny Ara hanya satu dari ratusan warga yang punya harapan agar pemerintah serius menyelesaikan persoalan air bersih yang sifatnya permanen. Sementara Staf  Penanggulangan Bencana PMI Bantul, Setiyo mengatakan hingga, Rabu lalu hampir 1 juga liter air bersih digelontorkan ke daerah kering di Bantul. “Kami sudah menyalurkan pastinya 965.000, liter air bersih atau 193 tanki,” ujar Setiyo.

Baca Juga: Musim Pabcaroba, Waspada Leptospirosis

Dijelaskan khusus di Bantul terdapat 8 kecamatan,  12 desa, dan 25 dusun air bersih mulai berkurang. Desa rawan air bersih itu diantaranya, Mangunan, Terong, Jatimulyo,  Wukirsari, Sriharjo, Selopamioro. “Kami memetakannya per desa, tetapi tidak semua dusun di suatu desa itu kesulitan air bersih, hanya titik tertentu,” ujarnya. Setiyo mengatakan, jumlah air yang bakal dikirim ke daerah kering pasti akan bertambah. Mengingat kemarau diperkirakan hingga akhir tahun.(Roy)

Kredit

Bagikan