Kekeringan Makin Panjang, Warga Bantul Minta Solusi Terkait Air Bersih

Seorang warga berada dibawah gorong-gorong untuk mengawal air agar sampai tempat tinggalnya. (Foto: Sukro R)
BANTUL, KRJOGJA.com - Sejumlah wilayah dataran tinggi di Bantul saat kini benar -benar kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Bahkan warga harus ‘menjemput’ air lewat jaringan selang agar bisa sampai rumah. Kini warga berharap pemerintah memberikan solusi agar persoalan air tidak terus menjadi beban masyarakat saat kemarau. Merujuk data Palang Merah Indonesia (PMI) Bantul, hingga Rabu (5/9/2019) kemarin, hampir satu juta liter air bersih sudah terdistribusi ke daerah kering.
Baca Juga: Nyamuk DBD Hobi di Air Bersih dan Baju Bekas Pakai, Ini Alasannya
Ny Ara warga Kalidadap Desa Selopamioro Kecamatan Imogiri, Jumat (6/9/2019) mengeluh sulit mendapatkan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, air harus dijemput dari sumber. Warga sudah tidak punya pilihan, membutuhkan perjuangan agar air bersih bisa didapat. Karena ketersediaan air terbatas, tetapi warga sekampung butuh semua. Dijelaskan, bagi warga kalidadap setiap kemarau bertahun-tahun lamanya selalu dihantui permasalahan air bersih.
Dari pantauan KRJOGJA.com dilapangan, sejumlah warga rela masuk dibawah gorong - gorong untuk nyedot air lewat selang plastik yang tersalur dengan bak tampungan. Usaha mendapatkan air bersih belum selesai, warga juga harus mengawal aliran air agar sampai dirumah dengan cara mengecek disetiap sambungan selang. “Kalau tidak diturut, kita tidak akan bisa punya air mas,” ujar perempuan itu. Kebiasaan itu sudah dilakukan warga Kalidadap tiap tahun ketika kemarau.
Ny Ara hanya satu dari ratusan warga yang punya harapan agar pemerintah serius menyelesaikan persoalan air bersih yang sifatnya permanen. Sementara Staf Penanggulangan Bencana PMI Bantul, Setiyo mengatakan hingga, Rabu lalu hampir 1 juga liter air bersih digelontorkan ke daerah kering di Bantul. “Kami sudah menyalurkan pastinya 965.000, liter air bersih atau 193 tanki,” ujar Setiyo.
Baca Juga: Musim Pabcaroba, Waspada Leptospirosis
Dijelaskan khusus di Bantul terdapat 8 kecamatan, 12 desa, dan 25 dusun air bersih mulai berkurang. Desa rawan air bersih itu diantaranya, Mangunan, Terong, Jatimulyo, Wukirsari, Sriharjo, Selopamioro. “Kami memetakannya per desa, tetapi tidak semua dusun di suatu desa itu kesulitan air bersih, hanya titik tertentu,” ujarnya. Setiyo mengatakan, jumlah air yang bakal dikirim ke daerah kering pasti akan bertambah. Mengingat kemarau diperkirakan hingga akhir tahun.(Roy)
BERITA TERKAIT
Ciptakan Kesetaraan Gender, Pemkab Sukoharjo Sosialisasikan Perda PUG
Bangun Karakter Siswa, SMAN 11 Yogya Gelar MABATA
Terlibat Calo Bintara, 5 Oknum Polda Jateng Dipecat dan Terancam Pidana
Literasi Jadi Alat Maksimalkan Kualitas SDM Indonesia
Bekali Kemampuan Penulisan, Kanwil Kemenag DIY Gelar FGD Kehumasan
Sambut Ramadan, Kemenag Kirim 50 Pendakwah Moderat ke Daerah 3T
Propam Polres Sukoharjo Gelar Tes Urine Dadakan, Hasilnya?
Polisi Dalami Dugaan Penganiyaan Fitri Disabilitas Yatim Piatu
Janji Didepan Makam Para Pahlawan, Masyarakat Kota Yogya Deklarasi Pemilu Damai
Bank Indonesia Batasi Penukaran Uang BaruRp 3,8 Juta Per Orang
Terbaik dalam Layanan Digital, Kemenkumham Terima Penghargaan dari Kementerian PANRB
Jenazah Syabda Dimakamkam Berdampingan dengan Ibu dan Nenek
Orangtua Ayu Indraswari Terakhir Bertemu Sabtu Pagi, Sore Sudah Tak Bisa Dihubungi
Cegah Kerusakan Lingkungan, Srikandi Ganjar Gelar DIY Workshop Ecoprint
Bupati Gunungkidul luncurkan Aplikasi 'Gampang Gawe Surat'
Pelayat Mendatangi Rumah Duka Syabda Perkasa
Kesbangpol DIY Perkuat Sinergitas Pokja Ketahanan Ekonomi
Merti Dusun Papringan Ditutup dengan Pementasa Kuda Lumping
Qomaru Terpilih Sebagai Ketua Ketua PDM Bantul
Bank Indonesia Mulai Menerima Penukaran Uang Baru Mulai 27 Maret
Dirut KR Resmikan Balai Warga Semeru