Krisis Air Bersih di Bantul, Pemdes Muntuk Turunkan Ahli Geolistrik

Mbah Joyo didampingi perwakilan mahasiswa asal Papua di DIY menyerahkan air kepada warga Nogosari. (Foto: Sukro R)
BANTUL, KRJOGJA.com - Sejumlah wilayah di Bantul kini tengah dilanda krisis air serius. Masyarakat kini bertumpu pada droping air bersih dengan tangki untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sejumlah elemen masyarakat di Bantul berjibaku mensuplai air bersih untuk membantu warga didaerah kering. Sementara dalam dua tahun terakhir Pemenerintah Desa Muntuk Kecamatan Dlingo Bantul mengalokasikan anggaran untuk geolistrik atau alat untuk menentukan sumber air.
Sementara Forum Komunikasi Ormas dan Relawan (FKOR) Daerah Istimewa Yogyakarta dan mahasiswa asal Papua di DIY melakukan droping air bersih di Dusun Nogosari Wukirsari Imogiri Bantul, Minggu (13/10/2019). Pembina FKOR DIY, Sutrajaya alias Mbah Joyo mengatakan, FKOR menyediakan alokasi air bersih tidak terbatas.
“Kami dengan dukungan mahasiswa asal Papua akan bergerak membantu air bersih di Bantul dan sekitarnya,” ujar Mbah Joyo didampingi Sekjen FKOR DIY Waljito SH, Ketua Paguyuban Mahasiswa asal Papua di Yogyakarta Funbyak. Kegiatan tersebut juga didukung pabrik Jamu Mbah Joyo.
Sementara Lurah Desa Muntuk, Kelik Subagya mengatakan, pihaknya menyadari sepenuhnya sejumlah wilayah di Muntuk ini terjadi krisis air bersih ketika musim kemarau datang. “Oleh karena itu sejak dua tahun terakhir ini Desa Muntuk sudah mengalokasikan anggaran untuk konsultan geolistrik yang datangkan dari UGM untuk mencari sumber mata air,” ujar Lurah Muntuk Kecamatan Dlingo Bantul Kelik Subagya.
Kelik mengatakan, pada prisipnya Pemdes Muntuk menggandeng konsultan dari UGM untuk menggarap geolistrik di Muntuk. Pada intinya dengan geolistrik tersebut untuk menentukan sumber mata air. Sehingga ketika ada bantuan pemerintah dalam bentuk sumur bor tinggal melaksanakan.
“Kami mendapat masukan perlunya ada kajian tentang geolistrik, sehingga jika ada bantuan dalam bentuk sumur bor, tidak susah mencari sumber air. Ini merupakan bentuk persiapan kita,” ujar Kelik. Selama dua tahun terakhir, hasil kajian geolistrik sudah dijadikan tempat membangun sumur bor. Tahun depan masih dianggarkan untuk program geolistrik.(Roy)
BERITA TERKAIT
Bupati Resmikan Masjid Nurul Istiqlal GBK Klaten
Ciptakan Kesetaraan Gender, Pemkab Sukoharjo Sosialisasikan Perda PUG
Bangun Karakter Siswa, SMAN 11 Yogya Gelar MABATA
Terlibat Calo Bintara, 5 Oknum Polda Jateng Dipecat dan Terancam Pidana
Literasi Jadi Alat Maksimalkan Kualitas SDM Indonesia
Bekali Kemampuan Penulisan, Kanwil Kemenag DIY Gelar FGD Kehumasan
Sambut Ramadan, Kemenag Kirim 50 Pendakwah Moderat ke Daerah 3T
Propam Polres Sukoharjo Gelar Tes Urine Dadakan, Hasilnya?
Polisi Dalami Dugaan Penganiyaan Fitri Disabilitas Yatim Piatu
Janji Didepan Makam Para Pahlawan, Masyarakat Kota Yogya Deklarasi Pemilu Damai
Bank Indonesia Batasi Penukaran Uang BaruRp 3,8 Juta Per Orang
Terbaik dalam Layanan Digital, Kemenkumham Terima Penghargaan dari Kementerian PANRB
Jenazah Syabda Dimakamkam Berdampingan dengan Ibu dan Nenek
Orangtua Ayu Indraswari Terakhir Bertemu Sabtu Pagi, Sore Sudah Tak Bisa Dihubungi
Cegah Kerusakan Lingkungan, Srikandi Ganjar Gelar DIY Workshop Ecoprint
Bupati Gunungkidul luncurkan Aplikasi 'Gampang Gawe Surat'
Pelayat Mendatangi Rumah Duka Syabda Perkasa
Kesbangpol DIY Perkuat Sinergitas Pokja Ketahanan Ekonomi
Merti Dusun Papringan Ditutup dengan Pementasa Kuda Lumping
Qomaru Terpilih Sebagai Ketua Ketua PDM Bantul
Bank Indonesia Mulai Menerima Penukaran Uang Baru Mulai 27 Maret