Dampak Toko Waralaba Dikaji Ulang

istimewa
YOGYA, KRJOGJA.com - Pengaruh atau dampak toko waralaba seperti minimarket berjejaring, bakal dikaji ulang. Terutama dampaknya terhadap kondisi pasar tradisional serta pelaku usaha mikro kecil (UMK) guna menjaga stabilitas ekonomi kerakyatan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogya Yunianto Dwisutono, mengaku kajian terhadap toko modern yang kini merebak di berbagai kawasan masih dalam proses persiapan. "Tahun ini memang akan ada kajian. Tapi bukan kami sendiri yang melakukan, melainkan dengan pihak ketiga. Sehingga hasilnya pun harapan kami lebih objektif," jelasnya, Senin (7/10).
BACA JUGA :
Tak Menjual Produk Lokal Izin Minimarket Waralaba Distop
Produk UMKM Purworejo Masuk Toko Modern
Salah satu indikator yang akan digunakan dalam pelaksanaan kajian adalah amanah Peraturan Walikota (Perwal) Nomor 56 Tahun 2018 tentang Penataan Usaha Minimarket. Dalam perwal itu mengatur perihal kemitraan antara toko modern dengan pelaku UKM. Sehingga akan dilihat apakah toko waralaba tersebut sudah menyediakan tempat khusus untuk produk UKM atau ada kemitraan dalam bentuk lain. Khususnya terhadap UKM yang ada di sekitar berdirinya usaha toko modern atau waralaba.
Yunianto menambahkan, dalam kajian itu juga akan dilakukan pendataan persentase tenaga kerja lokal yang bekerja di minimarket tersebut hingga jumlah dan persebaran toko modern di Kota Yogya. Hasil kajian akan menjadi salah satu dasar bagi Pemkot Yogya untuk menentukan kebijakan di masa yang akan datang. "Bisa saja akan ada revisi peraturan walikota, atau perlu upaya pendampingan dan pembinaan. Harapannya, keberadaan usaha tersebut tidak akan mengancam pasar tradisional
atau pelaku usaha kecil lain di Kota Yogya," imbuhnya.
Selain revisi peraturan walikota, Yunianto mengaku dimungkinkan adanya pembatasan jumlah minimarket waralaba yang bisa beroperasi di Kota Yogya. Khususnya berkaitan dengan pemberian izin. Kendati begitu, segmen toko waralaba dengan pasar tradisional sebenarnya juga berbeda. Toko waralaba dinilai unggul karena berada di lokasi strategis dan jam operasional lebih panjang. (Dhi)
BERITA TERKAIT
Bai Nian, Tradisi Silaturahmi Warga Tionghoa yang Terus Dilestarikan
Tetap Waspada! Sukoharjo Tingkatkan Capaian Vaksinasi Booster Kedua
Pengembangan Motor Listrik Masuk RKPD 2024
UPTD BLK Disperinaker Sukoharjo Buka Pelatihan Kerja Gelombang I
Gagal Bercinta Gara-gara Menolak Pakai Kondom, Pemuda Tikam PSK Remaja
Polres Boyolali Siap Tindak Tegas Pengguna Knalpot Blombongan
Kapolres Pastikan Isu Penculikan Anak di Purbalingga Hoaks
Rambut Kering Masalah Utama Perempuan Indonesia
Bersifat Multidimensi, Pengentasan Kemiskinan DIY Perlu Strategi ‘Cespleng’
Indonesia Siap Gelar Rangkaian ATF 2023 di DIY
Kontribusi Koperasi Terhadap PDB di Indonesia Masih Rendah
Terkait Produk Hasil Defortasi, Indonesia-Malaysia Siap Lawan Uni Eropa
Siswa PKL SMKS Perindustrian Yogyakarta Kini Dapat Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan
Jatuh 5 Februari 2023, Begini Sejarah Tradisi Cap Go Meh
Lanjutkan Kiprah di Abad ke-2 Usianya, NU Harus Semakin Berkontribusi Untuk Dunia
YIA Siap Sambut Kedatangan Delegasi ATF 2023
Cegah Kenaikan Harga Beras, Pemerintah Perlu Menyesuaikan HPP
Sepak Bola Indonesia Sudah Terlalu Lama Kotor
Peringkat Korupsi Dunia, Indonesia Anjlok ke Posisi Nomor 110
BRI Kembali Buka Kesempatan Beasiswa S2 Bagi Journalist
Mayora Group Career Exhibition Pasar Kerja Diwarnai Ketidaksesuaian