Badan Geologi Diminta Teliti Potensi Sumber Air di Kulonprogo

user
danar 29 Desember 2019, 10:50 WIB
untitled

KULONPROGO, KRJOGJA.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo meminta bantuan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), melakukan penelitian potensi sumber air di wilayah rawan kekeringan akibat musim kemarau.

Kepala Pelaksana BPBD Kulonprogo, Ariadi baru - baru ini mengungkapkan Pemkab berupaya persediaan air bersih untuk masyarakat sepanjang tahun dapat tercukupi. Harapan ke depan pada musim kemarau tidak perlu lagi droping bantuan air bersih.

“Badan Geologi Kementerian ESDM harapannya bersedia melakukan penelitian sumber air di wilayah rawan kekeringan. Pemkab dapat menggunakan hasil penelitian untuk pengeboran atau pembuatan sumur,” ujar Ariadi.

Mengevaluasi penanganan bencana kekeringan akibat musim kemarau di 2019, katanya tercatat masyarakat di sekitar 100 wilayah pedukuhan, pada musim kemarau dilanda kekeringan. Sebagian besar sumber mata air yang menjadi andalan masyarakat mengering.

Menurutnya, untuk mencukupi kebutuhan keseharian masyarakat, harus melakukan droping bantuan air bersih. Potensi air tanah di wilayah Kulonprogo belum dimanfaatkan maksimal.

Pembangunan jaringan irigasi air bersih dari PDAM dan program Pamsimas belum dapat menjangkau masyarakat di wilayah rawan kekeringan yang sebagian besar di kawasan berbukitan Menoreh Kulonprogo.

“Kemampuan droping bantuan air bersih terbatas dan hanya bersifat darurat saja. Harus ada solusinya agar kebutuhan air rumah tangga di musim kemarau tercukupi,” katanya.

Memasuki musim penghujan, lanjutnya BPBD Kulonprogo menghentikan droping bantuan air bersih. Intensitas curah hujan belum merata tetapi kebutuhan air masyarakat di wilayah yang dilanda kekeringan telah tercukupi.

“Sebenarnya sebagian sumber mata air belum kembali normal. Hujan juga belum merata tetapi persediaan air sudah ada,” tambahnya. (Ras)

Kredit

Bagikan