Melahirkan, Pengidap HIV-Aids Meninggal Dunia

user
tomi 22 Desember 2019, 23:24 WIB
untitled

KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Seorang wanita berinisial ST (44) meninggal dunia usai melahirkan bayinya di kamar kosnya di Gondangrejo. Dari hasil pemeriksaan medis, ST mengidap HIV-Aids. Sedangkan bayi yang dilahirkannya selamat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar (DKK) Cucuk Heru Kusumo mengatakan bayi tersebut kini dirawat di Puskesmas Gondangrejo. Menurut laporan yang diterimanya, bayi itu dilahirkan secara normal dan mandiri. Ia hanya dibantu pasangannya berinisial SR.  "Saat persalinan oleh mereka sendiri. Bahkan tali pusarnya dipotong sendiri oleh pasangan korban," kata Cucuk kepada KR.

Informasi yang menyebutkan korban mengidap HIV Aids menyebar usai kematiannya. Hal itu langsung ditelusuri dinas terkait dengan menerjunkan tim. Hasilnya, kabar tersebut benar. Tak hanya ST yang mengidap penyakit mematikan itu. Namun juga bayi yang dilahirkannya.

"Awalnya belum terkonfirmasi kebenaran info itu. Kami lalu mengonfirmasi data ke KPA (Komisi Penanggulangan Aids). Sebab korban bukan penduduk Karanganyar dan tidak terdata sebagai pasien di sini," katanya.

Usai mendapat kepastian informasi, DKK langsung memberlakukan tata cara pemularasan jenazah ST dan penanganan istimewa bayi pengidap HIV. Hanya saja, posisi jenazah sekarang kemungkinan dipulangkan ke kampung halaman di Banyuwangi.

"Bagaimana nasibnya ke depan dan perlakuan di puskesmas, sudah kami fikirkan," katanya.

Saat ini bayi laki-laki berbobot 2,9 kilogram itu diserahkan ke Yayasan Lentera. Yayasan ini menangani para pengidap HIV Aids dan memperlakukannya tanpa stigma negatif.

Cucuk mengatakan, SR, pria yang bersama ST hingga akhir hayatnya, negatif mengidap HIV-Aids. 

Sementara itu Kapolsek Gondangrejo, AKP Riyanto mengatakan informasi korban meninggal dunia di kamar kos diterimanya pukul 06.30 WIB. Menurut keterangan saksi, persalinan berlangsung pukul 02.30 WIB. Korban sempat meminta SR mencarikan makan karena lapar. Ia juga memintanya memandikan. Namun tak berselang lama, ia mengalami pendarahan. SR dimintanya memanggil bidan. Saat itulah maut menjemput. (Lim)

Kredit

Bagikan