Hujan Sudah Merata, Pemkab Gunungkidul Cabut Status Darurat Kekeringan

Ilustrasi
GUNUNGKIDUL, KRJOGJA.com - Karena curah hujan di seluruh wilayah sudah merata dan sudah terjadi berulang kali, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul akhirnya mencabut status darurat kekeringan di lima Kecamatan Rongkop, Girisubo, Paliyan, Panggang, dan Purwosari. Namun dropping bagi daerah-daerah yang masih memerlukan bantuan air kini juga masih terus dilakukan terutama di wilayah Girisubo dan Rongkop.
“Meskipun sudah turun hujan tetapi kualitas airnya belum layak untuk dikonsumsi dan sebagian desa masih perlu bantuan droping,” kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki MSi beberapa waktu lalu.
Peningkatan status darurat kekeringan tersebut berlangsung kurang lebih dua minggu yakni sejak 25 November 2019 dan sejak ditingkatkan statusnya ada sejumlah daerah yang meminta tambahan pasokan bantuan air bersih. Selama dalam status darurat kekeringan seluruh wilayah kekeringan yang terdiri dari 5 kecamatan yakni Kecamatan Rongkop, Girisubo, Paliyan, Panggang, dan Purwosari semuanya didasarkan atas pengajuan permohonan dropping air.
Untuk Rongkop mecapai 40 tangki. Girisubo 125 tangki dan seluruhnya langsung dikirim ke masyarakat tak semua di setiap desa kecamatan.”Bantuan untuk masyarakat tersebut mampu mencukupi kebutuhan air selama lima hari ,” ucapnya.
Meskipun sat ini status darurat kekeringan sudah dicabut, tetpi pihaknya masih akan melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan terutama untuk mengantisipasi belum dapat digunakannya air hujan untuk kebutuhan masyarakat. Jika memang masih terdapat desa-desa kawasan kekeringan yang meskipun sudah seringkali turun hujan, tetapi kualitas airnya belum bisa digunakan pemkab tetap akan melakukan droping air bersih.
Sebagaimana diketahui bahwa kemarau yang terjadi di Gunungkidul tahun 2019 ini hampir terjadi di seluruh kecamatan di Gunungkidul. Data terakhir yang dicatat BPBD jumlah penduduk terdampak kekurangan air bersih sebanyak 143.398 jiwa. “Kemarau tahun ini cukup panjang sehingga jumlah wilayah kekeringan meluas,” terangnya.(Bmp)
BERITA TERKAIT
Bupati Resmikan Masjid Nurul Istiqlal GBK Klaten
Ciptakan Kesetaraan Gender, Pemkab Sukoharjo Sosialisasikan Perda PUG
Bangun Karakter Siswa, SMAN 11 Yogya Gelar MABATA
Terlibat Calo Bintara, 5 Oknum Polda Jateng Dipecat dan Terancam Pidana
Literasi Jadi Alat Maksimalkan Kualitas SDM Indonesia
Bekali Kemampuan Penulisan, Kanwil Kemenag DIY Gelar FGD Kehumasan
Sambut Ramadan, Kemenag Kirim 50 Pendakwah Moderat ke Daerah 3T
Propam Polres Sukoharjo Gelar Tes Urine Dadakan, Hasilnya?
Polisi Dalami Dugaan Penganiyaan Fitri Disabilitas Yatim Piatu
Janji Didepan Makam Para Pahlawan, Masyarakat Kota Yogya Deklarasi Pemilu Damai
Bank Indonesia Batasi Penukaran Uang BaruRp 3,8 Juta Per Orang
Terbaik dalam Layanan Digital, Kemenkumham Terima Penghargaan dari Kementerian PANRB
Jenazah Syabda Dimakamkam Berdampingan dengan Ibu dan Nenek
Orangtua Ayu Indraswari Terakhir Bertemu Sabtu Pagi, Sore Sudah Tak Bisa Dihubungi
Cegah Kerusakan Lingkungan, Srikandi Ganjar Gelar DIY Workshop Ecoprint
Bupati Gunungkidul luncurkan Aplikasi 'Gampang Gawe Surat'
Pelayat Mendatangi Rumah Duka Syabda Perkasa
Kesbangpol DIY Perkuat Sinergitas Pokja Ketahanan Ekonomi
Merti Dusun Papringan Ditutup dengan Pementasa Kuda Lumping
Qomaru Terpilih Sebagai Ketua Ketua PDM Bantul
Bank Indonesia Mulai Menerima Penukaran Uang Baru Mulai 27 Maret