Laporan Suspect DBD Capai 588 Kasus

user
ivan 28 Januari 2019, 17:35 WIB
untitled

SRAGEN, KRJOGJA.com - Jumlah kasus suspect demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sragen mencapai 588 kasus selama Januari ini. Namun dari kasus terlapor sebanyak itu, hanya 265 kasus yang positif DB. Sehingga Pemkab merevisi status dari Kejadian Luar Biasa (KLB) menjadi waspada DB.

"Jadi sesuai clearance dari Dinkes, sampai sekarang pemkab belum menetapkan status KLB. Karena status KLB harus ditetapkan dengan SK Bupati. Saat ini statusnya baru waspada DB karena kecenderungan jumlah kasus yang terus menurun setelah adanya intervensi dari pemkab," ujar Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati dalam jumpa pers di ruang kerjanya, Senin (28/01/2019).

Menurut Yuni, intervensi yang dilakukan di antaranya gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara masif yang melibatkan seluruh unsur masyarakat. Selan itu pembentukan posko waspada DB di setiap desa. "Alhamdulilah sosialisasi kebersihan lingkungan yang kami lakukan mendapar respon positif dan kasus penderita DB terus menurun," jelasnya.

Yuni mengaku telah menggerakkan para pejabat struktural dan aparatur sipil negara (ASN) se-Kabupaten Sragen untuk ikut gerakan PSN serentak. "Pantauan kami di lapangan, masih banyak ditemukan jentik nyamuk di rumah-rumah warga. Rumah yang ada jentiknya mencapai 40% dari jumlah rumah yang diperiksa. Pemeriksaan juga di lubang-lubang bekas potongan pohon bambu, tempat minum hewan peliharaan, bak penampungan air permanen, dan tempat lainnya sering kali ditemukan banyak jentik," jelasnya.

Kepala Dinkes Sragen, dr Hargiyanto menambahkan, sejauh ini Kecamatan Mondokan masih menjadi yang tertinggi kasus DBD dengan jumlah kasus 65. Dari angka itu, Desa Gemantar tercatat paling banyak kasus dengan 13 kasus. Selain PSN serentak, juga dilakukan fogging tahap kedua di Gemantar, pemberian bubuk abate dan larvasida.

Hargiyanto menilai tingginya kasus DB di awal tahun ini dimungkinkan adalah siklus lima tahunan. Sebab lima tahun silam, kasus DB di Sragen juga mencapai titik tertinggi dengan jumlah kasus menembus 850 kasus dengan korban meninggal ada 7 orang. "Tahun lalu padahal kasus DB hanya 140 dan tidak ada korban jiwa," tambahnya. (Sam)

Kredit

Bagikan