Wisata Alternatif Kotabaru Mulai Dikenalkan

Foto: harianmerapi.com
UMBULHARJO, KRJOGJA.com – Menyambut libur akhir tahun di Kota Yogyakarta, pemerintah setempat mencoba mengenalkan kawasan Kotabaru sebagai wisata alternatif. Terutama sisi sejarah, arsitektur bangunan cagar budaya bergaya Indis yang ada di kawasan Kotabaru.
“Kami akan kenalkan kawasan Kotabaru sebagai salah satu destininasi yang bisa dikunjungi. Banyak latar belakang sejarah, arsitektural Indis di kawasan Kotabaru yang menarik,” kata Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, Jumat (6/12) seperti dikutip dari Harianmerapi.com.
Yetty menjelaskan, konsep wisata yang dapat dikembangkan di kawasan Kotabaru adalah heritage trail yakni mengajak wisatawan untuk menyusuri kembali sejarah dan keunikan bangunan cagar budaya bergaya Indis di Kotabaru. Sejarah dan keunikan bangunan-bangunan itu juga harus didukung dengan narasi.
“Banyak bangunan Indis dengan arsitektur yang menarik. Di sana juga ada masjid, gereja, bangunan indis untuk SMAN 3 Yogya dengan narasi cerita sejarah yang dibangun,” tambahnya.
Dia menuturkan kawasan Kotabaru juga menawarkan wisata kuliner dan sarana pendukung dengan banyaknya kafe, layanan kecantikan dan kesehatan. Selain itu juga didukung dengan pedestrian Kotabaru di Jalan Suroto sudah ditata dan Jalan Sudirman kini masih proses pengerjaan yang ditargetkan selesai akhir tahun.
“Kami juga akan coba integrasikan dengan kunjungan ke kampung wisata di sekitar Kotabaru seperti Cokrodiningratan,” ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta akan memasukkan kawasan Kotabaru dalam newsletter pariwisata akhir tahun sebagai salah satu referensi tujuan wisata yang bisa dikunjungi wisatawan. Sedangkan Malioboro dipastikan akan menjadi jujugan wisatawan pada libur akhir tahun. Tourist Information Center akan dibuka di Malioboro dan Dinas Pariwista.
“Kami dorong untuk menciptkan Malioboro bersih tertib dan aman. UPT Malioboro, komunitas dan PKL di sana menyambut wisatawan dalam kondisi bersih dan nyaman. Komplain-komplain diminimalisir dengan langkah antisipatif sebelum libur akhir tahun,” jelas Yetti.
Terkait jumlah kunjungan wisatawan, pihaknya memperkirakan ada kenaikan sekitar 70 persen pada bulan Desember tahun ini dibandingkan tahun lalu. Dia menyebut Desember menjadi puncak kunjungan wisata di Yogyakarta di akhir tahun 2018 ada sekitar 400.000 wisatawan. Perkiraan wisatawan meningkat itu karena pada libur Natal dan Tahun Baru ini bertepatan dengan liburan sekolah. (Tri)
BERITA TERKAIT
Lima Pencoleng Spesialis Rumah Kosong Diringkus
Adopsi Teknologi Digital Jadi Tantangan Bisnis 2023
Kalah Duel dengan Korban, Perampok Diringkus
Wow Sekali Perawatan Wajah, Ayu Ting Ting Habiskan Rp 130 Juta
Musim Dingin Terburuk Hantam Afghanistan, 160 Orang Tewas
Keuangan BPKH Sangat Sehat
Gak Jauh dari Candi Borobudur, Destinasi Wisata Ini Layak Dikunjungi
Bos BRI Ungkap 6 Faktor Penentu Keberlanjutan Industri Bank
Jokowi: ASEAN Berperan Penting bagi Rakyat, Kawasan dan Dunia
Sinergitas Desa Wisata dan UMKM Dalam Pengembangan Potensi Wilayah
Resmi Dilantik, APSI DIY Percepat Transparasi Pendidikan
Rakernas AFPI 2023 Wujudkan Penguatan Ekonomi Digital
Bus Persis Solo Dilempari Batu, Polisi Ringkus 2 Terduga Pelaku
Brigade Nasional Dukung Jokowi Memberantas Radikalisme dan Intoleransi
20 Bangunan Sekolah Berhasil Direnovasi
Remaja Palestina Tembak Warga Israel
Mahasiswa Diingatkan tentang Tujuan Kemerdekaan, Hindari Keinginan Ganti Pancasila
Jerman Optimisi Lolos Resesi
Generasi Muda Jangan Terjebak Investasi Tak Jelas, Bernadus Wijaya Berikan Tipsnya
Tuban Heboh, Air Sumur Warga Mendadak Berubah Warna Seperti Darah
Akhirnya Surya Paloh dan Jokowi Bertemu