Lebaran, Puskesmas di Sleman Siaga 24 Jam

ilustrasi (Dok)
SLEMAN, KRJOGJA.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman menyiagakan tenaga kesehatan dalam menghadapi momentum lebaran 2018. Selain itu 24 Puskesmas dan 28 rumah sakit juga siaga penuh selama 24 jam.
Dari 25 Puskesmas tersebut, ada yang rawat inap dan yang tidak. Meski demikian untuk Puskesmas yang tidak ada rawat inapnya tetap siaga. Baik untuk gawat darurat maupun tidak. Hal itu berlaku dari H-4 hingga H+4 lebaran. Puskesmas rawat inap antara lain Kalasan, Ngemplak 1, Sleman, Mlati 2 dan Minggir.
Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo mengatakan, Kesiagaan tidak hanya pada kasus gawat darurat saja, namun juga non gawat darurat termasuk ambulance. Selain Tak hanya itu, 28 Rumah Sakit (RS) yang berada di wilayah Kabupaten Sleman juga tetap siaga 24 jam.
"Ada beberapa hal yang menjadi perhatian kami saat momentum lebaran. Salah satunya waspada kejadian luar biasa keracunan makanan. Karena saat lebaran, orang cenderung kurang cermat saat mengkonsumsi makanan," ujarnya, Minggu (2/6).
Tak hanya itu, tim dari Dinkes juga waspada terhadao KLB wabah penyakit yang bisa saja muncul saat lebaran. Dinkes Sleman juga terus berkomunikasi dengan ibu hamil yang Hari Perkiraan Lahir (HPL) mendekati lebaran. Baik yang hamil beresiko maupun tidak. Termasuk sudah disiapkan jika memang harus di rujuk ke RS mana.
Untuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) ibu yang hendak melahirkan dapat dilayani di Puskesmas yang memang memiliki fasiltias atau kemampuan untuk melakukan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar. Sedangkan untuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK), Dinkes Sleman sudah bekerjasama dengan sejumlah RS.
"Ada empat RS yang sudah bekerjasama dengan kami dalam hal pelayanan PONEK. RSUP Dr Sardjito, RSUD Prambanan, RSUD Sleman dan RS Sakina Idaman," urai Joko. (Awh)
BERITA TERKAIT
Periksa PCR Berkurang, BLKK DIY Tetap Kedepankan Kualitas Layanan
Unik, Patung Kuda Lumping ini Terbuat dari Kanalpot Hasil Razia
Di Pati 300 Kilometer Jalan Rusak, Warga Iuran Sukarela untuk Perbaikan
Aktif di Yayasan Panti Rapih, T Hani Handoko Dipanggil Tuhan
Tersangka Mutilasi Pakem Mengeksekusi Korban Tanpa Terburu-buru
SD Negeri Caturtunggal 3 Adakan 'Panen Karya P5'
Tetapkan 1 Tersangka, Kejari Sukoharjo Tangani Kasus Dugaan Korupsi PD BKK Bulu
Berkedok 'Valet Parking' Hotel Bawa Kabur Mobil HRV
Sambut Ramadan, Komunitas Guru Gugus 8 Depok Gelar Bazar
Perdebatan Hisab dan Rukyat Sudah terjadi di Zaman Belanda
Padusan di Telaga Kusuma, Pengunjung Disambut Live Music
AMI Bertekad Implementasikan Sapta Karsa
Sadisnya Pelaku Mutilasi Pakem, Usai Membunuh Mampir Makan di Warmindo
Suasana Puasa Zaman Kolonial Belanda, Satu Bulan Sekolah Libur
Organisasi Berbasis Digital, Jadilah Kupu-kupu
Lulusan STPMD 'APMD' Dituntut Proaktif dan Aplikasikan Ilmu di Masyarakat
Pelaku Mutilasi Sempat Tulis Surat, Kita Bisa Bertemu di Penjara atau Akhirat
Berangkat Mijit Pelanggan, Malah Curi Motor
BRI Terkoneksi SIPD, Mudahkan Pengelolaan Transaksi Keuangan
Imam Sudjarwo Terpilih Ketum Ketiga kalinya
Oknum Kepsek dan Korwil Disdik di Wonogiri Bikin Foto Asusila