Jaga Ketersediaan Air, DLH Fasilitasi 50 Pembuatan SPAH

user
danar 21 Januari 2020, 11:50 WIB
untitled

YOGYA, KRJOGJA.com - Keberadaan Sumur Peresapan Air Hujan (SPAH) dinilai efekti mengurangi genangan serta menjaga ketersediaan air tanah. Tahun ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogya pun akan memfasilitasi 50 pembuatan SPAH.

Kepala Bidang Penataan dan Pengendalia Dampak Lingkungan DLH Kota Yogya Feri Edy Sunantyo, menjelaskan 50 unit SPAH tersebut mayoritas untuk lingkungan sekolah dan tempat ibadah. "Jumlah itu berdasarkan pengajuan melalui surat yang kami terima pada tahun 2019 lalu," jelasnya, Senin (20/1/2020).

Sesuai ketentuan, SPAH yang dibangunkan oleh DLH harus berada di aset yang dimiliki oleh pemerintah. Akan tetapi ada pengecualian bagi tempat umum atau sarana ibadah yang dulunya belum memiliki dokumen lingkungan. Hal ini karena dalam setiap pengurusan dokumen lingkungan atau Izin Mendirikan Bangunan (IMB) diwajibkan membangun SPAH dalam radius 60 meter persegi.

Feri menambahkan, satu unit SPAH dialokasikan sekitar Rp 3,6 juta. Proses pembuatannya akan diserahkan kepada pihak ketiga dengan lokasi yang sudah ditetapkan berdasarkan usulan tahun lalu. "Kami harapkan nanti lokasi SPAH bisa sesuai, karena tujuannya kan untuk mengurangi genangan serta menjaga ketersediaan air tanah. Kalau tempatnya tidak sesuai, fungsinya bisa kurang optimal," imbuhnya.

SPAH yang akan dibangun mempertimbangkan luasan standar. Yakni diameter 80 centimeter dan kedalaman 2,5 meter sesuai permukaan air tanah di Kota Yogya. Konstruksi bangunan menggunakan bus beton. Meski sudah dibekali bak kontrol, namun secara periodik harus dibersihkan manakala terjadi pendangkalan. Apalagi selama musim hujan rentan terjadi pendangkalan akibat timbunan pasir halus.

Perawatan atau pembersihan akibat pendangkalan, imbuh Feri, kini menjadi tanggung jawab pengguna persil. Sejak tahun 2017, anggaran pembersihan atau penggelontoran SPAH sudah ditiadakan. "SPAH yang sudah kami fasilitasi itu harapannya bisa ikut dijaga agar fungsinya maksimal. Bahkan masyarakat juga bisa melakukan inovasi. Misalnya SPAH satu dengan lainnya bisa saling tersambung," tandasnya.(Dhi)

Kredit

Bagikan