Klithih Marak Lagi, Harus Diselesaikan Sistematis

user
tomi 13 Januari 2020, 15:31 WIB
untitled

YOGYA, KRJOGJA.com - Akhir pekan ini, Yogyakarta dikejutkan dengan penangkapan segerombolan pelajar dari beberapa sekolah oleh Polresta Yogyakarta yang hendak menyerang geng lain. Mirisnya, dengan usia yang belum 17 tahun, mereka nekat membawa senjata tajam yang dimodifikasi untuk memuluskan aksi kekerasan yang hendak dilakukan.

Hal tersebut mengundang keprihatinan mendalam bagi stakeholder termasuk wakil rakyat di DPRD DIY. Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana menyebut permasalahan kekerasan pada pelajar di DIY harus mendapat perhatian secara menyeluruh.

BACA JUGA :

Gerombolan Klitih Bacok Remaja, Korban Dibuang ke Selokan

Klitih Tebar Teror, Mobil Anggota DPRD Dilempar Batu

Penghentian secara sistematis melibatkan sekolah dan orangtua harus benar-benar dilakukan agar para pelajar yang seharusnya fokus membangun kompetensi menyambut masa depan tak lagi berurusan dengan tindak kekerasan. “Ini (klithih) harus dihentikan dengan sistematis, semua pihak harus terlibat dalam mengatasi masalah ini dan harus sampai akar-akarnya,” tegas Huda, Senin (13/1/2020).

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurai masalah klithih menurut Huda yakni pembinaan bagi pelajar yang berpotensi melakukan aksi kekerasan, penegakan aturan penggunaan motor bagi pelajar di bawah umur, pembinaan siswa bekerjasama dengan sekolah dan orang tua serta adanya kendaraan sekolah meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi.

“Pelajar yang berpotensi klithih sebenarnya kan bisa dideteksi, anggota geng, dari sekolah tertentu dan sebagainya. Pelajar pelajar ini bisa dibina khusus dari segi kedisiplinan, wawasan hukum, mental, dan sebagainya bekerjasama dengan aparat penegak hukum secara massif. Kemudian pelajar yang belum punya SIM banyak naik kendaraan bermotor, dengan alasan sekolah. Banyak yang dititipkan di penitipan beberapa ratus meter dari sekolah, ini perlu ditegakkan aturan melibatkan orangtua dan sekolah juga,” tegas Huda.

DPRD DIY menurut Huda siap mendukung berbagai kebijakan untuk menghilangkan klithih di wilayah DIY. Bahkan, muncul wacana menggratiskan transportasi publik untuk menekan angka pengemudi motor tak ber-SIM.

“Awalan, saya usulkan gratiskan Trans Jogja untuk pelajar agar penggunaan motor yang belum sesuai usianya bisa diminimalisir. Dewan intinya mendukung kebijakan apapun untuk menghilangkan klithih ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, Polresta Yogyakarta mengamankan 10 pelajar yang tergabung dalam geng Sector dengan barang bukti senjata tajam hasil modifikasi. Mereka mengaku hendak menyerang geng lain yakni Morenza dengan latarbelakang dendam antar geng. (Fxh)

Kredit

Bagikan