Klithih Marak Lagi, Harus Diselesaikan Sistematis

istimewa
YOGYA, KRJOGJA.com - Akhir pekan ini, Yogyakarta dikejutkan dengan penangkapan segerombolan pelajar dari beberapa sekolah oleh Polresta Yogyakarta yang hendak menyerang geng lain. Mirisnya, dengan usia yang belum 17 tahun, mereka nekat membawa senjata tajam yang dimodifikasi untuk memuluskan aksi kekerasan yang hendak dilakukan.
Hal tersebut mengundang keprihatinan mendalam bagi stakeholder termasuk wakil rakyat di DPRD DIY. Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana menyebut permasalahan kekerasan pada pelajar di DIY harus mendapat perhatian secara menyeluruh.
BACA JUGA :
Gerombolan Klitih Bacok Remaja, Korban Dibuang ke Selokan
Klitih Tebar Teror, Mobil Anggota DPRD Dilempar Batu
Penghentian secara sistematis melibatkan sekolah dan orangtua harus benar-benar dilakukan agar para pelajar yang seharusnya fokus membangun kompetensi menyambut masa depan tak lagi berurusan dengan tindak kekerasan. “Ini (klithih) harus dihentikan dengan sistematis, semua pihak harus terlibat dalam mengatasi masalah ini dan harus sampai akar-akarnya,” tegas Huda, Senin (13/1/2020).
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurai masalah klithih menurut Huda yakni pembinaan bagi pelajar yang berpotensi melakukan aksi kekerasan, penegakan aturan penggunaan motor bagi pelajar di bawah umur, pembinaan siswa bekerjasama dengan sekolah dan orang tua serta adanya kendaraan sekolah meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi.
“Pelajar yang berpotensi klithih sebenarnya kan bisa dideteksi, anggota geng, dari sekolah tertentu dan sebagainya. Pelajar pelajar ini bisa dibina khusus dari segi kedisiplinan, wawasan hukum, mental, dan sebagainya bekerjasama dengan aparat penegak hukum secara massif. Kemudian pelajar yang belum punya SIM banyak naik kendaraan bermotor, dengan alasan sekolah. Banyak yang dititipkan di penitipan beberapa ratus meter dari sekolah, ini perlu ditegakkan aturan melibatkan orangtua dan sekolah juga,” tegas Huda.
DPRD DIY menurut Huda siap mendukung berbagai kebijakan untuk menghilangkan klithih di wilayah DIY. Bahkan, muncul wacana menggratiskan transportasi publik untuk menekan angka pengemudi motor tak ber-SIM.
“Awalan, saya usulkan gratiskan Trans Jogja untuk pelajar agar penggunaan motor yang belum sesuai usianya bisa diminimalisir. Dewan intinya mendukung kebijakan apapun untuk menghilangkan klithih ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, Polresta Yogyakarta mengamankan 10 pelajar yang tergabung dalam geng Sector dengan barang bukti senjata tajam hasil modifikasi. Mereka mengaku hendak menyerang geng lain yakni Morenza dengan latarbelakang dendam antar geng. (Fxh)
BERITA TERKAIT
Awal Puasa, Pelayanan di Dukcapil dan MPP Kota Yogya Ramai
Kemenag Cairkan Rp381 Miliar BOP untuk 28 Ribu Raudlatul Athfal
Tingkatkan Kapabilitas UMKM, BRI Berkontribusi 65,4% Inklusi Keuangan Indonesia
Aismoli Percepat Realisasi Ekosistem Kendaraan Listrik
SSB AA FC Juara KU-12 di Gunungkidul
Wow, Anak Kim Jong Un Pakai Jaket Dior Senilai Rp28 Juta
Inilah Besaran UKT yang Harus Dibayar Mahasiswa UNY
Astra Motor Berikan Servis Gratis untuk Warga Terdampak Erupsi Merapi
Gandeng Pinhome, Bank Muamalat Tingkatkan Portofolio KPR
KPK Minta Kepala Daerah Tidak Korupsi, Apa Kata Sultan?
Kementerian BUMN Tunjuk Dua Direksi Baru IFG
Demi Anak Pakai Busana Dior, Ibu Ini Rela Makan Mie Instan
#DiantarSangBintang Jadikan Kumpul Kerabat Lebih Bermakna
Cegah Kemacetan, Pemerintah Harus Tambah Rest Area di Jalan Tol
Lindsay Lohan Didenda Gara-gara Promosikan Kripto
Mau Mudik Gratis Kapal Laut, Kelengkapan Ini Harus Dibawa
Ngabubu:Rich di The Rich Jogja Hotel Disambut Antusias Masyarakat
Sri Sultan Ingin Becak Listrik Segera Diluncurkan Tanpa Beban Biaya ke Tukang Becak
Mudik, Hati - Hati Jika Lewat Jalan Tol Lur..
ASN dan Pejabat Wajib Patuhi Larangan Buka Puasa Bersama
Selandia Baru Komitmen Bantu Anak Muda 'Move On' dari Patah Hati