Calon Pengantin Perlu Tes HIV/AIDS, Ini Alasannya

user
agus 08 Mei 2018, 15:32 WIB
untitled

SOLO,KRjogja.com - Calon pengantin dan pasangan muda diseyogyakan menjalani tes deteksi HIV/AIDS (Human Immunodeficiecy Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome), menyusul kasus penularan jenis mematikan ini merambah orang yang sebenarnya tidak tergolong beresiko tinggi.

Selain itu, Kota Solo termasuk sebagai daerah endemi HIV/AIDS, dengan angka kejangkitan hingga catur wulan pertama tahun 2018 mencapai 600 kasus.

Koordinator Bidang Monitoring Evaluasi, Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Solo, Tommy Prawoto, saat fasilitasi bidang kesehatan terkait penyakit Tubercoluses (TB) dan HIV/AIDS, di Balaikota, Selasa (8/5), mengungkapkan, tes deteksi status HIV/AIDS itu, sangat penting bagi keberlanjutan keturunan yang sehat. Ini terkait dengan salah satu tujuan perkawinan, diantaranya meneruskan keturunan, dan setiap orang dipastikan menginginkan generasi penerus yang sehat.

Hanya saja, untuk melakukan tes deteksi HIV/AIDS di kalangan calon pengantin dan pasangan muda memerlukan keberanian, sebab akan membawa berbagai imbas terkait hasil tes. Kendati begitu, Tommy mengisyaratkan calon pengantin dan pasangan muda tidak terlalu khawatir melakukan test deteksi HIV/AIDS, sebab pihaknya bersama lembaga terkait akan melakukan pendampingan, dari awal hingga penanganan lebih lanjut jika salah satu pasangan diketahui positif HIV/AIDS.

"Tidak usah khawatir jika salah satu pasangan berdasar hasil tes ternyata positif HIV/AIDS, sebab kemungkinan memiliki keturunan yang sehat cukup besar, sepanjang bersedia mengikuti pendampingan serta pengobatan terus menerus," ujarnya.

Tommy juga memberi gambaran, jika calon pengantin atau pasangan muda tidak melakukan tes deteksi HIV/AIDS, dan tanpa sadar sebenarnya telah terjangkiti HIV/AIDS, dipastikan anak yang bakal dilahirkan akan tertular penyakit yang belum ada obatnya ini.

Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah memiliki tim khusus untuk mendampingi penderita HIV/AIDS dalam proses kehamilan, selain pula klinik layanan yang tersebar di 17 titik, baik Pusat Keshatan Masyarakat (Puskesmas) maupun sejumlah rumah sakit. (Hut)

Kredit

Bagikan