Calon Pengantin Perlu Tes HIV/AIDS, Ini Alasannya

Ilustrasi. Foto: Dok
SOLO,KRjogja.com - Calon pengantin dan pasangan muda diseyogyakan menjalani tes deteksi HIV/AIDS (Human Immunodeficiecy Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome), menyusul kasus penularan jenis mematikan ini merambah orang yang sebenarnya tidak tergolong beresiko tinggi.
Selain itu, Kota Solo termasuk sebagai daerah endemi HIV/AIDS, dengan angka kejangkitan hingga catur wulan pertama tahun 2018 mencapai 600 kasus.
Koordinator Bidang Monitoring Evaluasi, Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Solo, Tommy Prawoto, saat fasilitasi bidang kesehatan terkait penyakit Tubercoluses (TB) dan HIV/AIDS, di Balaikota, Selasa (8/5), mengungkapkan, tes deteksi status HIV/AIDS itu, sangat penting bagi keberlanjutan keturunan yang sehat. Ini terkait dengan salah satu tujuan perkawinan, diantaranya meneruskan keturunan, dan setiap orang dipastikan menginginkan generasi penerus yang sehat.
Hanya saja, untuk melakukan tes deteksi HIV/AIDS di kalangan calon pengantin dan pasangan muda memerlukan keberanian, sebab akan membawa berbagai imbas terkait hasil tes. Kendati begitu, Tommy mengisyaratkan calon pengantin dan pasangan muda tidak terlalu khawatir melakukan test deteksi HIV/AIDS, sebab pihaknya bersama lembaga terkait akan melakukan pendampingan, dari awal hingga penanganan lebih lanjut jika salah satu pasangan diketahui positif HIV/AIDS.
"Tidak usah khawatir jika salah satu pasangan berdasar hasil tes ternyata positif HIV/AIDS, sebab kemungkinan memiliki keturunan yang sehat cukup besar, sepanjang bersedia mengikuti pendampingan serta pengobatan terus menerus," ujarnya.
Tommy juga memberi gambaran, jika calon pengantin atau pasangan muda tidak melakukan tes deteksi HIV/AIDS, dan tanpa sadar sebenarnya telah terjangkiti HIV/AIDS, dipastikan anak yang bakal dilahirkan akan tertular penyakit yang belum ada obatnya ini.
Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah memiliki tim khusus untuk mendampingi penderita HIV/AIDS dalam proses kehamilan, selain pula klinik layanan yang tersebar di 17 titik, baik Pusat Keshatan Masyarakat (Puskesmas) maupun sejumlah rumah sakit. (Hut)
BERITA TERKAIT
Tim Pemantau Hewan Kurban Diterjunkan Antisipasi Cacing Hati
Standar Bawang Merah dan Pala Indonesia Ditetapkan Jadi Standar Codex
Stunting Bisa Dicegah dengan 4T
Perkuat Peran Perempuan, DPW Unnes Gelar Seminar Pemberdayaan Perempuan
Menaker Apresiasi Perusahaan yang Wujudkan Kenyamanan Bekerja
Kiper Maroko Gagalkan Ambisi Mourinho, Sevilla Rebut Gelar Liga Eropa Kelima Kali
Tren Belajar Baru Self Progress Learning di Era Pasca Pandemi
Target 2030, 6 juta Kendaraan Dikonversi ke Listrik
Justin Hubner Unggah Story di IG berseragam Timnas dengan Emoji, Naturalisasi Lanjut?
Progres Penurunan Stunting Demak Signifikan dengan Pembangunan Lingkungan Sehat
271 Mahasiswa Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan UAA Ucap Janji Pra Klinik
Bantuan Rehabilitasi Rumah Korban Bencana Tak Dikenai Pajak
Ekonomi Nelayan dan Masyarakat Pesisir Terancam Akibat Ekspor Pasir Laut
Penelitian Berakhir pada Publikasi, Warek UAD: Inovasi dan Hilirisasinya Mana?
Magelang Tuan Rumah Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023
Wakapolres Hingga Kapolsek di Polres Sukoharjo Dimutasi
Prioritas Pelayanan Masyarakat, Dibidik Perangkat Desa Malas Kerja
Bhikku Thudong Singgah di Polresta Magelang
Ribuan Umat Katolik Gunungkidul Ikuti Misa Penutupan Bulan Maria
Desa Wisata Bukit Peramun Masuk MURI Sebagai Hutan Digital Berbasis Masyarakat
Bupati Magelang Lepas Calon Jamaah Haji