Kantor KPU Sukoharjo Banjir, Pagelaran Seni Budaya Digelar di Jalan

user
tomi 21 April 2018, 14:41 WIB
untitled

SUKOHARJO, KRJOGJA.com - Halaman kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo kebanjiran. Kondisi tersebut membuat kacau acara pegelaran seni budaya menyongsong satu tahun pemilu serentak 2019, Sabtu (21/04/2018). Panitia akhirnya memindahkan tempat darurat ke Jalan Diponegoro di depan kantor KPU Sukoharjo.

Acara yang sedianya digelar pukul 07.00 WIB akhirnya molor menjadi pukul 08.30 WIB. Panitia terpaksa mengusung tenda, meja dan kursi yang sudah terpasang di pendapa dan halaman kantor KPU Sukoharjo ke depan di Jalan Diponegoro. Meski pindah tempat namun acara tetap dapat berjalan.

Ketua KPU Sukoharjo Kuswanto mengatakan, segenap panitia terkait sudah melakukan persiapan matang untuk menyelenggarakan acara pegelaran seni budaya menyongsong satu tahun pemilu serentak 2019. Namun karena pada Jumat (20/04/2018) malam turun hujan deras membuat halaman kantor KPU Sukoharjo kebanjiran.

"Posisi kantor yang rendah dibanding jalan serta buruknya drainase membuat air semakin meninggi. Panitia sempat akan berusaha melakukan penyedotan air menggunakan mesin diesel namun batal karena dianggap percuma," kata Kuswanto.

Kuswanto menjelaskan, kegiatan pagelaran seni budaya sengaja digelar KPU Sukoharjo sesuai dengan instruksi KPU RI. Kegiatan tidak hanya digelar di Sukoharjo saja namun serentak diseluruh daerah di Indonesia. KPU perlu melakukan sosialisasi ke masyarakat berkaitan dengan persiapan pelaksanaan pemilu serentak pada 17 April 2019 mendatang.

Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya mengatakan, pemilu serentak tahun 2019 memiliki makna sangat penting sebagai bagian dari sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Sebab dalam pesta demokrasi tersebut rakyat akan memilih pemimpinnya untuk memimpin bangsa. Proses pemilihan harus dikawal agar dapat berjalan dengan sukses.

"Tidak hanya KPU saja namun semua elemen dan masyarakat punta peran sama penting dalam kesuksesan pelaksanaan disetiap pemilu. Tidak hanya pemilu serentak 2019 saja tapi juga pemilu berikutnya," ujar Wardoyo Wijaya. (Mam)

Kredit

Bagikan