Penyediaan Air Bersih Baru 74 Persen

Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis Hidayat Sumadilaga. (Foto: Zaini A)
TEMANGGUNG, KRJOGJA.com - Penyediaan air bersih secara nasional di 514 kabupaten/kota rata-rata baru mencapai sekitar 74 persen. Bahkan di beberapa daerah di Tanah Air ada yang penyediaan air bersihnya kurang dari 70 persen.
"Maka itu, secara nasional, yang juga kesepakatan internasional pada 2030 penyediaan air bersih harus sudah selesai atau tercapai 100 persen," kata Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis Hidayat Sumadilaga, saat kunjungan kerja di Kabupaten Temanggung, Minggu (5/1/2020).
Dia mengemukakan upaya pengadaan air bersih di berbagai daerah terkendala berbagai faktor, antara lain lokasi sumber air yang jauh dari permukiman sehingga masyarakat harus berjalan cukup jauh untuk bisa mengakses sumber air tersebut.
Penanganan kondisi ini, katanya, maka pihaknya membuat program penyediaan air bersih berbasis masyarakat dengan mendekatkan sumber air tersebut ke masyarakat melalui sambungan-sambungan pipa. Langkah ini, biasanya dalam bentuk sambungan pipa dan 'reservoar' sebab, mata airnya ada tapi lokasinya jauh dan fasilitas pendukungnya kurang.
Di luar Jawa, ujarnya, penyediaan air bersih kebanyakan terkendala kondisi sumber air yang keruh sehingga harus melalui proses pengolahan air terlebih dahulu agar air bisa dikonsumsi. "Pengadaan air bersih seperti ini, membutuhkan biaya yang relatif besar," katanya.
Dia mencotohkan di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur kondisi airnya bagus sehingga tinggal menambahkan desinfektan saja sudah bisa langsung dikonsumsi untuk air minum. Sedangkan di daerah Sumatera, Kalimantan warna airnya keruh dan coklat sehingga perlu biaya besar untuk mengolahnya menjadi air bersih, lalu mendistribusikan air tersebut melalui pipa agar dapat dimanfaatkan masyarakat.
Sementara itu, dikatakan di daerah Indonesia timur, dalam setahun rata-rata hanya ada hujan selama tiga bulan. Karena itu, di sana program besar Kementerian PUPR adalah membuat waduk atau embung untuk menampung air. "Di Kalimantan juga kami program pengadaan embung atau menangkap air hujan," katanya.
Di Kabupaten Temanggung, ucap dia, ketersediaan air bersih untuk penduduk sudah cukup bagus, untuk daerah perkotaan air bersih sudah tercukupi hampir 100 persen.
Sedangkan untuk masyarakat yang tinggal di perdesaan, penyediaan air bersih baru tercukupi sekitar 80 persen saja. Maka itu, menurut perkiraan Danis Hidayat Sumadilaga, dengan kondisi tersebut target 100 persen penyediaan air bersih di Temanggung diperkirakan akan lebih cepat tercapai karena sudah lebih tinggi dari rata-rata nasional. (Osy)
BERITA TERKAIT
Ciptakan Kesetaraan Gender, Pemkab Sukoharjo Sosialisasikan Perda PUG
Bangun Karakter Siswa, SMAN 11 Yogya Gelar MABATA
Terlibat Calo Bintara, 5 Oknum Polda Jateng Dipecat dan Terancam Pidana
Literasi Jadi Alat Maksimalkan Kualitas SDM Indonesia
Bekali Kemampuan Penulisan, Kanwil Kemenag DIY Gelar FGD Kehumasan
Sambut Ramadan, Kemenag Kirim 50 Pendakwah Moderat ke Daerah 3T
Propam Polres Sukoharjo Gelar Tes Urine Dadakan, Hasilnya?
Polisi Dalami Dugaan Penganiyaan Fitri Disabilitas Yatim Piatu
Janji Didepan Makam Para Pahlawan, Masyarakat Kota Yogya Deklarasi Pemilu Damai
Bank Indonesia Batasi Penukaran Uang BaruRp 3,8 Juta Per Orang
Terbaik dalam Layanan Digital, Kemenkumham Terima Penghargaan dari Kementerian PANRB
Jenazah Syabda Dimakamkam Berdampingan dengan Ibu dan Nenek
Orangtua Ayu Indraswari Terakhir Bertemu Sabtu Pagi, Sore Sudah Tak Bisa Dihubungi
Cegah Kerusakan Lingkungan, Srikandi Ganjar Gelar DIY Workshop Ecoprint
Bupati Gunungkidul luncurkan Aplikasi 'Gampang Gawe Surat'
Pelayat Mendatangi Rumah Duka Syabda Perkasa
Kesbangpol DIY Perkuat Sinergitas Pokja Ketahanan Ekonomi
Merti Dusun Papringan Ditutup dengan Pementasa Kuda Lumping
Qomaru Terpilih Sebagai Ketua Ketua PDM Bantul
Bank Indonesia Mulai Menerima Penukaran Uang Baru Mulai 27 Maret
Dirut KR Resmikan Balai Warga Semeru